19

153 15 0
                                    

Setelah rengekan El akhirnya Aksa membiarkan El makan Ice cream lagipula Ia juga sudah berjanji jika El menghabiskan makanannya karena sejak sakit kemarin El hanya makan tidak lebih dari 5 sendok.

"Bisakah pelan-pelan saja makannya?" Ucap Aksa yang melihat El makan Ice cream begitu lahap.

"Takut Kak Aksa berubah pikiran" ucap El membuat Aksa terkekeh.

"Enggak, makan perlahan aja" ucap Aksa mengusap bibir El yang terkena ice cream.

El sempat terhenti karena tindakan Aksa. Namun El berfikir jika Aksa hanya reflek dan menganggap jika Ia adalah Key karena biasanya Ia melihat Aksa membersihkan bibir Key seperti itu.

"Kakak mau?" Tawar El mendorong ice cream di depannya pada Aksa.
Hanya saja Aksa malah menarik tangan El yang memegang sendok dengan Ice cream di atasnya lalu memasukan ke dalam mulutnya.

Kesekian kalinya El speechless dengan sikap Aksa.

"Enak, pantas saja Kamu suka" ucap Aksa.

"Enak kan?" Ucap El.

"Iya, tapi gak setiap hari kamu makan ini bahkan saat pagi hari" ucap Aksa membuat El tersenyum.

"Iya Kak, cuman gak tau aja kenapa pengin makan ice cream pagi-pagi" El.

"Mood cewe emang aneh ya" Aksa.

.

.

El sudah sembuh. Ia juga sudah bekerja kembali namun karena sakit kemarin Ia sampai lupa pada Vino.

"Kamu sakit? Kenapa tidak bilang. Aku menghawatirkan mu karena Kamu tidak bisa di hubungi saat Aku di luar kota" ucap Vino membuat El bernafas lega Vino di luar kota jika tidak Ia pasti akan datang ke rumah dan Ia tidak ada di rumah.

"Gak perlu khawatir, Aku sudah baik-baik saja" ucap El.

"Jangan seperti itu lagi sayang"

"Maaf, Vino"

"Ingin makan siang bersama?" Tanya Vino.

"Kamu tidak ada pekerjaan?" Tanya El.

"Ada, tapi Aku sudah minta untuk reschedule jadwal setelah makan siang" Vino.

"Pekerjaanmu banyak?"

"Emm yah begitu, tapi Aku ingin bertemu denganmu. Beberapa hari ini kita tidak bertemu" ucap Vino yang terlihat merindukan kekasihnya itu.





El akhirnya mengikuti Vino untuk makan siang bersama, tapi siapa sangka mereka malah bertemu dengan Theo teman Vino.

Vino sedang ke toilet dan hanya Theo dan El sekarang.

"Mau sampai kapan El" Theo.

"Sampai kapan kamu membohongi Vino. Ingin sekali Aku dan Jimmy memberitahu Vino tapi akan lebih baik Ia tau dari mu sendiri bukan dari orang lain" Theo.

"Aku juga tidak ingin terus membohongi Vino tapi terlalu sulit Theo"

"Cepat selesaikan hubunganmu dengan Vino, Aku tidak mau temanku semakin hancur karena mu" ucap Theo.

"Sekarang atau nanti, Vino akan tetap hancur karena mu El hanya saja semakin lama kamu menutupinya Dia akan semakin kecewa padamu terlebih jika Ia tau dari orang lain" Theo.

Jujur saja Theo sangat kesal dengan El, bagaimana bisa El menghianati Vino seolah hubungan keduanya selama ini tidak ada artinya.

Persetan dengan alasan El menikah dengan Aksa. Dia juga cukup berduka atas apa yang terjadi dengan kembaran El hanya saja haruskah mereka melakukan ini?.




"Kemana Theo?" Tanya Vino saat kembali.

"Theo ada urusan jadi Dia pergi duluan" ucap El.

"Sok sibuk banget tuh anak" ucap Vino sambil terkekeh.

Sedangkan El memikirkan ucapan Theo barusan, Ia menghancurkan Vino. Entah Ia memberitahu Vino sekarang atau nanti itu sama saja. Vino malah akan semakin terluka jika tahu lebih lama.

.

.

"Kamu kenapa?" Tanya Aksa melihat El melamun sambil menatap teh di hadapannya.

"Kakak udah pulang?" Ucap El membuat Aksa mengerutkan dahinya.

"Kamu gak denger Kakak membuka pintu?" Tanya Aksa dan El menggeleng.

"Ada apa?" Tanya Aksa.

"Kak, El jahat yah sama Vino" ucap El.

"El-"

"Kalau El memberitahu Vino, Vino pasti akan kecewa dan membenci El ya kak?" Ucap El dan sepertinya Aksa mulai paham apa yang terjadi.

"Kamu akan memberitahu Vino?" Tanya Aksa.

"El gak mau Vino semakin kecewa kalau Ia tahu terlalu lama" El.

"Mungkin ini akan menyakiti Vino, tapi benar jika Vino tahu lebih lama Ia mungkin akan semakin merasa kecewa terlebih jika Ia tau bukan dari mu. Setidaknya jelaskan dengan baik pada Vino apa yang sebenarnya terjadi"

"Dan kamu bisa menanyakan lebih lanjut bagaimana dengan hubungan kalian setelah ini" ucap Aksa dengan berat hati karena Ia tidak tau keputusan apa yang akan mereka berdua ambil.

Ia tau bagaimana Vino sangat mencintai El. Bisa saja Vino tidak mempermasalahkan karena pernikahan Aksa dan El saja bukan atas dasar cinta dan sejauh ini tidak ada hubungan lebih antara El dan Aksa kecuali sebuah ikatan dalam pernikahan.




Regret In Mistakes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang