El bingung apa yang harus Ia katakan pada Aksa karena Ia belum memberitahu Vino.
"El"
"El" panggil Aksa lagi karena El masih melamun.
"Oh Iya Kak kenapa?" Tanya Aksa.
"Kamu kenapa? Ponsel kamu bunyi" ucap Aksa.
El menatap ke arah ponselnya ternyata panggilan masuk dari Vino.
"Maaf Kak, El ngangkat telfon dulu kalau Kakak udah selesai makannya tinggalin aja nanti El yang beresin" ucap El sebelum akhirnya Ia pergi.
"Vino" ucap Aksa setelah El pergi. Ia melihat nama orang yang menghubungi El.
Setelah El selesai mengangkat panggilan Vino Ia kembali ke meja makan untuk membereskan makan malam Ia dan Aksa namun ternyata Aksa sudah membereskannya dan sedang mencuci piring di dapur.
"Kak, El kan udah bilang biar El yang beresin" ucap El.
"Gak papa ini juga udah selesai, tadi Vino ya?" Ucap Aksa sambil mengelap tangannya.
"Kak"
"Kakak ke kamar ya" ucap Aksa meninggalkan El.
Entah mengapa El merasa tidak nyaman melihat ekspresi wajah Aksa tadi membuatnya menghampiri Aksa di kamar.
"Kak, El masuk ya" ucap El setelah mengetuk pintu kamar Aksa.
"Ada apa?" Tanya Aksa saat Elembuka pintu.
"Kak, maafin El. El belum bisa ngomong soal pernikahan kita ke Vino" ucap El pada Aksa sambil menunduk memainkan tangannya.
"Gak papa, pasti sulit" ucap Aksa.
"Maafin El Kak"
Aksa menghampiri El lalu menaikan dagu El supaya menatapnya ternyata El menangis.
"Hey, kenapa menangis?" Tanya Aksa.
"Ma-maaf" ucap El sambil mencoba menghapus air matanya.
Entah dorongan dari mana Aksa membawa tubuh El ke dalam pelukannya dan tangisan El semakin menjadi.
Aksa membawa El untuk duduk di tepi ranjang sambil menenangkan El.
"Kak Aksa pasti marah ya" ucap El sambil sesenggukan.
"Enggak, udah jangan nangis" ucap Aksa menghapus Air mata El.
"Kamu pasti bingung mau ngomong apa ke Vino, Kakak paham itu" ucap Aksa mendapat anggukan dari El.
"Nanti cari waktu yang tepat buat bica lagi sama Vino karena semakin lama Vino tau Dia akan semakin kecewa nantinya" Aksa.
"Maafin El" ucap El lagi membuat Aksa terkekeh.
"Kakak jangan ketawa" ucap El.
"Iya Enggak, udah mending kamu istirahat udah malem atau mau tidur di sini" ucap Aksa membuat keduanya menjadi hening.
Aksa bodoh itu bukan Key bagaimana bisa kamu mengucapkan Hal itu.
"El, kak-"
"El ke kamar aja Kak" ucap El dan akhirnya Ia keluar dari kamar Aksa.
El memegangi dadanya yang berdegup tidak beraturan. Kenapa Kak Aksa meminta Ia tidur bersama. Tidak berbeda dengan El, Aksa juga merasakan hal yang sama namun masih mencoba menepisnya.
.
.
Hari ini hari libur Aksa bangun dan melihat El duduk di kursi meja makan. Ia mengerutkan keningnya saat melihat apa yang El lakukan.
"Kamu makan ice cream pagi-pagi gini?" Tanya Aksa.
"Iya, lagi kepengin. Kakak mau?" Tanya El.
"Enggak deh, jangan makan terlalu banyak El. Kamu bisa Flu" ucap Aksa.
"Hanya sedikit Kak" ucap El.
"Kakak beneran gak mau?" Tanya El menawarkan lagi.
"Enggak, buat kamu aja" ucap Aksa.
"Kakak mau sarapan apa?" Tanya El.
"Kakak mau joging, mau beli sarapan aja gak?" tanya Aksa.
"Bubur ayam kayaknya enak deh kak" ucap El.
"Ya udah nanti Kakak beliin itu aja. Kamu gak mau ikut?" Tanya Aksa.
"Enggak dulu deh kak, badan lagi kurang enak" ucap El membuat Aksa menghampirinya.
"Badan kamu kurang enak dan kamu makan ice cream pagi-pagi gini?" Ucap Aksa mengambil ice cream di depan El lalu menutupnya.
"Kak" El saat Aksa menutup Ice cream nya dan memasukan ke dalam kulkas.
"Kakak keluar dulu, mending kamu bikin teh hangat aja, jangan makan ice cream lagi" ucap Aksa sebelum akhirnya Ia meninggalkan El.
El hanya bisa menghela nafasnya karena Ia masih mau memakan ice cream itu.
Pulang joging Aksa membeli bubur ayam untuk sarapan mereka berdua.
Ia mengetuk pintu kamar El dan memberitahu jika Ia sudah pulang.El turun dan melihat Aksa yang sedang memakan buburnya, Ia duduk di sisi lain kursi.
Ia menatap bubur miliknya lalu menatap ke arah Aksa.
"Kenapa? Gak suka bubur nya?" Tanya Aksa saat tau El menatap ke arahnya.
"Kak, emmm boleh gak kalau El makan bubur punya Kakak" ucap El.
"Hah? Ini udah kakak makan" Aksa.
"Gak papa"
"Makan yang itu aja"
"Tapi El mau" ucap El entah mengapa Ia sangat ingin makan bubur milik Aksa.
"Beneran?" Tanya Aksa memastikan lagi.
"Kakak gak mau ngasi ya?" Tanya El menatap bubur miliknya.
"Yaudah" ucap Aksa menarik bubur milik El dan mengganti dengan miliknya.
"Makasih kak" ucap El tersenyum ke arah Aksa lalu mulai memakan bubur itu.
Sedangkan Aksa masih menatap ke arah El.
____
Wahhh udah lama banget dari kalo terakhir up yah.
Bismillah semoga setelah ini bisa rutin up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret In Mistakes
FanfictionCerita seorang kembaran yang terpaksa menggantikan kembarannya di hari pernikahan karena mengalami kecelakaan dan Koma. Apakah yang suami bisa mencintainya atau bahkan membencinya. Seokjin Jisoo Taehyung