Vino mengantar El pulang. Pulang ke rumah Aksa. Dia tau itu rumah Aksa yang akan di tinggali Aksa bersama Key. Key terlalu cerewet sampai memamerkan rumah itu pada Vino dulu sebelum Vino pergi keluar negeri.
Namun nyatanya rumah itu sekarang malah di tinggali Aksa dan El.
Setelah El keluar dari mobil Vino, Vino langsung pergi begitu saja tanpa berucap apapun.
El hanya bisa menatap kepergian Vino sambil mengusap matanya yang siap menangis lagi.
El melangkahkan kakinya masuk ke rumah dan di sambut oleh Aksa.
Ini terlampau malam makannya Aksa menunggu El terlebih El bilang kalau Ia akan bertemu Vino dan berbicara dengan Vino makannya Aksa tidak menghubungi El sama sekali karena Ia tidak ingin mengganggu."Hey kenapa?" Tanya Aksa melihat El yang sudah menangis.
Sebenernya ini pertanyaan bodoh sudah pasti Vino marah pada El makannya Ia menangis.Aksa membawa El kedalam pelukannya mencoba menengkan. Namun tangisan El semakin menjadi.
El benar-benar bingung sekarang bukan hanya soal hubungannya dengan Vino namun juga soal kehamilannya.
"Vino tidak menyakitimu kan?" Tanya Aksa dan El menggeleng.
Aksa akhirnya memeluk El sampai keadaan El lebih membaik. Ia belum ingin bertanya soal apa yang terjadi setelah El dan Vino bertemu. Bukannya Ia ingin ikut campur tapi Aksa hanya ingin tau bagaimana hubungan El dan Vino setelah ini.
El sudah berada di kamarnya sekarang. Ia menatap kertas hasil USG barusan. Ia benar-benar hamil, Hamil anak Aksa kekasih dari kembarannya meskipun Aksa adalah suaminya.
El menangis lagi mengingat ucapan Vino bagaimana kalau Key bangun dan mengetahui semua ini. Pernikahannya dan Aksa saja sudah cukup menyakitkan apalagi tentang kehamilannya.
El tidak ingin menyalahkan kehadiran sang anak di dalam perutnya yang ternyata lemah namun El menyesali kenapa sang anak harus hadir dalam situasi seperti ini.
Di sisi lain Vino mendatangi Jimmy dan Theo.
"Kalian tau kan?!!!"
"Kenapa sih Vin?" Jimmy.
"Soal El dan Aksa!" Vino.
"Duduk Vin" Theo menarik tangan Vino supaya Ia duduk.
"Kalian menutupi semua ini dari Gua? Kenapa?!" Vino.
"Orangtua Lo yang minta!" Theo.
"Theo" Jimmy memperingati Theo untuk tidak terpancing juga.
"Kita salah okay. Tapi kita juga bingung mau ngomong gimana sama Lo yang posisinya aja jauh Vin. Kalau terjadi apa-apa sama Lo di sana, kita yang bakal ngerasa bersalah" Jimmy.
"Tapi pas Gua pulang kenapa kalian gak bilang!"
"Itu udah bukan ranah kita, lo harus denger pertama dari El bukan dari orang lain. Alasan apa yang bikin El mutusin hal itu dan semuanya itu harus El sendiri yang ngomong ke Lo" Jimmy.
"Keluarga Lo mau kita semua nutupin hal ini. Orangtua Lo marah atas apa yang terjadi dan Gua juga marah kecewa sama El tapi bener kata Jimmy. Alasan El memutuskan menikah dengan Aksa Lo harus denger sendiri dari Dia" ucap Theo.
"El udah ngomong ke Lo? Kalian udah bicara?" Tanya Jimmy.
"Belum, Gua udah emosi duluan" ucap Vino namun itu tidak menyinggung soal kehamilan El.
"Setidaknya Lo harus ngobrol lagi sama Dia kalau Lo emang pengin tau ada apa sebenarnya dan kenapa El bahkan Aksa ngelakuin itu" Jimmy.
.
.
"El" panggil Aksa karena El terus melamun sambil mengaduk makanannya.
"Di makan" ucap Aksa saat El melihat ke arahnya.
"Iya Kak" jawab El dan Ia mulai memakan makanannya, Ia harus ingat jika Ia makan bukan hanya untuk dirinya sendiri lagi tapi juga anak di dalam kandungannya.
"Apa perlu Kakak berbicara dengan Vino?" Tanya Aksa dan malah membuat air mata El keluar kembali.
"Hey" Aksa menghampiri El.
"Vino, sangat marah padaku Kak" ucap El.
"Nanti jika keadaan Vino sudah lebih tenang, kita bicara dengan Vino lagi. Kita jelaskan soal hubungan kita yang tidak seperti Vino pikirkan" ucap Aksa.
El tidak bekerja hari ini sedangkan Aksa juga sudah pergi. El memutuskan untuk pergi menemui Key.
Sesampainya di sana El hanya bisa menangis karena Ia terlalu bingung dengan semua yang terjadi. Saat Ia sudah berbicara pada Vino namun hal lain muncul yaitu kehamilannya.
Setelah menghadapi Vino karena pernikahannya dengan Aksa sekarang Ia harus menghadapi Aksa soal kehamilannya bagaimana Ia akan berbicara pada Aksa jika Ia hamil lalu Ia masih harus menghadapi Key jika Key bangun nantinya.
Ia ingin Key cepat bangun namun Ia juga bingung nantinya kalau saudaranya itu sudah bangun. Apa yang akan El lakukan, kenapa rasanya El menjadi serba salah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret In Mistakes
FanfictionCerita seorang kembaran yang terpaksa menggantikan kembarannya di hari pernikahan karena mengalami kecelakaan dan Koma. Apakah yang suami bisa mencintainya atau bahkan membencinya. Seokjin Jisoo Taehyung