Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Sudah pukul dua belas malam, kenapa daddy masih belum pulang juga? Daddy pergi ke mana si sebenarnya? Kutelpon tidak ada jawaban, GPSnya mati, kunci mobil semuanya disembunyikan"
Zean terus memikirkan ayahnya, malam-malam ia belum tidur, dan menunggu kepulangan Lisa yang amat dia khawatirkan.
Pasalnya Lisa tidak pernah pergi tanpa pamit, apalagi menghilang tanpa kabar. Baru kali ini ayah dari 3 anak tersebut bertindak seperti itu, pergi sambil membawa anak bungsunya, dan menyembunyikan segala fasilitasnya. Maka dari itu Zean merasa bahwa ada yang tidak beres pada sikap ayahnya. Ia pun mencoba untuk menghubungi teman-teman Lisa, tapi seperti yang sudah Zein kira, bahwa ayahnya tidak mungkin lari pada teman ketika ia mendapatkan masalah dan ketidakberesan dalam keluarganya.
"Nenek" gumamnya teringat, setelah menghubungi teman-teman Lisa. Zean menghubungi neneknya untuk bertanya.
"Angkat nek, please. Zean sangat khawatir pada daddy dan Zeno"
📲
"Ahh, yeoboseyo nek?"
"Iya sayang? Ada apa, nak?"
"Nek, daddy ada pergi ke rumah nenek? Daddy pergi dari rumah membawa Zeno"
"Kau tenang sayang, daddymu tadi ke sini untuk menitipkan Zeno, dan nenek juga tidak tahu sekarang dia pergi ke mana. Zean, jangan paksa daddymu untuk pulang jika dia belum mau pulang sekarang. Biarkanlah. Nenek sangat mengenal pribadi daddymu. Ketika amarahnya reda, ia akan kembali seperti sebelumnya. Daddymu hanya tidak suka memperlihatkan amarahnya di depan orang yang dia sayangi"
"Emh, lalu, biasanya daddy pergi ke mana kalau sedang seperti ini nek?"
"Nenek juga tidak tahu, hobi daddymu itu selalu berhubungan dengan seni dan arsitektur. Mungkin dia sedang menikmati museum atau bangunan di pinggir kota. Daddymu juga menyukai pantai, kau tahu 'kan?"
"Em, daddy menyukai pantai, tapi mommy membenci lautan. Dan daddy tak menyukai gunung, namun mommy menyukai pegunungan"
"Mereka saling melengkapi bukan?"
"Iya nek, tapi sekarang ini.."
"Kau sabar, dan tunggu daddymu kembali. Oh iya, jika kau atau mommymu tidak bisa mengurus Zeha juga, bawa saja Zeha ke rumah nenek, mengerti?"
"Em, mengerti nek"
"Ya sudah, kau tenang dan tidur ya Zean, percaya pada nenek, bahwa daddy tidak akan pergi lebih dari satu hari"
"Semoga ya nek. Masalahnya ini kali pertama mommy dan daddy seperti ini"
"Itulah rumah tangga, nak. Tidak bisa ditebak, dan penuh kejutan. Sekarang Zean tidur, dan istirahat. Bukannya besok pagi masih harus pergi sekolah?"
"Iya nek, Zean akan tidur. Nek, titip Zeno ya?"
"Tentu saja sayang, kalian kesayangan nenek semua setelah daddy. Jalja uri Zean"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rêve ☆
Teen Fiction[18+] "Melewati segalanya bersamamu, adalah impian semua orang yang tak seberuntung aku"