23.🔹

1.1K 128 17
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!✨

--------------------------------------------------------------

Jennie POV🌼

Aku tidak tahu apa yang sedang kurasakan, namun ini terasa begitu sakit dan melelahkan. Apa aku boleh menangis karena hal ini? Boleh 'kan?

Kupikir dia sibuk karena pekerjaannya sampai tidak menerima panggilanku, tapi ternyata apa? Yang kulihat berbeda dengan yang aku pikirkan, Lisa makan siang bersama wanita yang dulu jadi sainganku? Atau bahkan sekarang dia masih menginginkan suamiku?

"Biar aku yang bawa mobil sayang, atau biarkan AI sistem saja yang mengemudi hm? Bicaralah denganku, Jennie" ucapnya yang bahkan aku benci mendengar suaranya sekarang.

Aku tetap mengemudi, keluar dari perusahaan Lisa untuk menjemput putra bungsuku, dan entah apa yang akan kulakukan setelahnya.

Lisa masih mengikutiku hingga mobil, berbicara menjelaskan semua tapi hatiku tidak menerimanya, aku menutup semua itu seolah perkara selesai! Aku buta akan penjelasan saat ini, perasaanku kacau, sakit dan kecewa.

Aku datang tanpa mengabarinya dengan bermaksud memberinya kejutan, namun apa yang dia pertunjukkan padaku itu sangatlah kejam.

Aku tahu Lisa tidak mungkin mengkhianatiku, tapi perasaannya? Apa naluri akan sejalan dengan hati ketika seseorang terus digempur oleh kedekatan? Kurasa tidak!

"Jennie, sayang, tolong bicaralah denganku"

"Turun dan kembalilah bekerja, aku bukan suatu hal yang pantas kau dampingi sementara pekerjaanmu kau tinggal"

"Kau bicara apa sayang? Tidak ada yang dapat menghalangiku untuk menemanimu. Satu-satunya hal yang dapat membuatku meninggalkan dunia dan seisinya hanya dirimu. Kau istriku, kau tujuanku hidup, dan.."

"DIAM LISA! Semakin kau bicara aku semakin membencimu! Aku tidak tahu harus melakukan apa di tengah perasaanku yang seperti ini.. Hiks.. Rasanya aku ingin menampar diriku sendiri dan mengatakan bahwa ini hanyalah mimpi"

"Jennie, aku tidak melakukan apa pun dengan wanita itu, aku bahkan tidak ingin berinteraksi dengannya, sayang" Lisa terus menjelaskan segalanya di saat aku tidak ingin mendengar suaranya.

"Aku minta maaf dan maafkan kesalahanku yang menyakitimu. Maafkan aku sayang, aku akan membatalkan proyek ini"

"Jangan melakukan kebodohan hanya demi egomu, kau sudah melangkah terlalu jauh untuk perkembangan perusahaan. Turun dan bekerjalah Lisa"

"Aku tidak mungkin bisa melakukannya jika kau seperti ini Jennie"

"Lantas aku harus bagaimana? Aku harus tersenyum melihat suamiku yang baru saja pulang dari makan siangnya bersama wanita lain? Aku harus terlihat bahagia di tengah keadaan seperti ini? Aku datang dengan maksud memberimu kejutan untuk menemanimu makan siang, tapi kau justru ditemani wanita yang dulu menjadi sainganku? Aku harus mati rasa akan cemburu? Aku tidak boleh seperti ini, IYA?" aku hanya bisa menangis setelah mengatakan semua itu.

Rêve ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang