Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Sayang, bangun hm? Anak-anak sudah menunggu kita di bawah" ucap Jennie saat membangunkan Lisa.
Jennie baru saja selesai memandikan Zeno, membersihkan tubuh Zeha dan merapikan kamarnya, saat ini yang sedang Jennie lakukan adalah membangunkan suaminya yang masih terlelap.
"Engh.. Iya sayang? Bagaimana anak-anak? Mereka sudah sembuh?" tanya Lisa, Jennie mengangguk dan meletakkan Zeno di sisi Lisa.
Lisa meraih Zeno, lantas menaikan putra bungsunya tersebut ke atas tubuhnya yang masih telanjang dan hanya beralaskan selimut di atas kasur.
"Wah.. Zeno sudah tampan hm? Daddy ingin kecup cup cup.. Mmmmwach.. Adudu wanginya jagoan daddy"
"Mandi dulu daddy, Zeno tidak mau dicium kalau daddynya bau, belum mandi" ucap Jennie yang membuka tirai dan jendela kamar, agar udara segar bisa masuk ke kamar mereka.
"Ah, Zeno tidak protes dan malah tertawa-tawa saja kukecup, ini mommynya saja yang protes" ucap Lisa, ia kecup perut Zeno hingga bayinya tertawa, dan Jennie memperhatikan mereka.
"Hon, ayo turun hm? Anak-anak menunggumu, mereka ingin sarapan bersama"
"Iya iya sayang, sebentar. Zeno, daddy tinggal sebentar ya? Nanti kita sarapan di bawah hm?"
"Cepat hon, kasihan mereka sudah lama menunggumu"
"Iya sayang, nah, dengan mommy dulu ya nak"
"Iya dad, buruan daday"
"Iya momoy"
"Hahaha.. Dasar Manoban"
###
Setelah makan bersama, Lisa memastikan anak-anaknya dalam keadaan baik, ia pun mengajak keduanya bermain game bersama di ruang game. Sedangkan Jennie sedang keluar rumah untuk menjemur Zeno di bawah matahari yang hangat.
Jennie menggendong Zeno dan mengecup-ngecupnya sembari berjalan melihat-lihat halaman rumah.
"Di sini sejuk sekali ya sayang, damai rasanya tidak berdekatan dengan tetangga" ucapnya dan mengajak Zeno menikmati matahari pagi.
Tidak lama Lisa menyusulnya dan memeluk keduanya dari belakang.
"Sayang, masih berjemur?"
"Tidak hon, kami hanya melihat-lihat pohon di belakang, sejuk juga ya di sini?"
"Benar sayang, dulu kau sendiri yang meminta padaku untuk membuat di sini"
"Hmh tapi itu karena kesepakatan kita 'kan?"
"Iya sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rêve ☆
Teen Fiction[18+] "Melewati segalanya bersamamu, adalah impian semua orang yang tak seberuntung aku"