36.🔸

920 122 6
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!✨

--------------------------------------------------------------

"Zeha... Daddy pulang.." Lisa, saat memasuki rumahnya dan memanggil putra keduanya tersebut.

"Sudah pulang hon?" Jennie membuka jas Lisa, dan membawanya ke tempat cucian, ia membawa secangkir kopi untuk suaminya.

"Mau kopi hon?"

"Mau kau saja hm?"

"Ish, kau ini. Aku sudah buatkan kopi, tidak apa?"

"Iya sayang, terima kasih banyak" Lisa mengecup dahi Jennie. "Ke mana anak-anak?"

"Zeha tertidur setelah belajar, Zean belum pulang bimbel di akademi, dan Zeno tidur usai kuberi makanan pendamping ASI"

"Emh.. Kalau mommynya?" Lisa memeluk Jennie, dan keduanya duduk di sofa, lebih tepatnya Jennie duduk di atas pangkuan Lisa, berhadapan, bermanjaan saat mendapat momen berdua.

"Mommynya akan melayani daddynya" jawab Jennie, ia cubit hidung Lisa, dan Lisa menarik lehernya laun untuk berciuman.

"Aku sangat mencintaimu Jennie"

"Aku juga sangat mencintaimu suamiku"

"Besok kita harus mulai packing, karena tiga hari lagi kita akan berangkat ke sana"

"Iya hon, aku akan mengajak anak-anak untuk packing juga"

"Iya sayang" Lisa mengangguk dan membuka kancing baju Jennie.

"Kau haus hm? Mau kubuatkan apa sayang?"

"Tidak, aku hanya rindu" jawabnya, seketika Jennie memberikan kedua payudaranya dengan membuka dalamannya, melupakan kopi yang sudah ia sediakan.

"Emmhhh..." suara Lisa yang langsung melahap tanpa banyak kata lagi.

Lisa menyesap payudara istrinya, dengan sepenuh hati Jennie membelai kepala suaminya dan mengecup belahan rambutnya.

"Tidak pernah kubayangkan rasanya akan senikmat ini" - Jennie.

"Mimi sepuasmu, sebelum Zeno bangun dan meminta bagiannya" ucap Jennie, Lisa mengangguk namun tetap fokus menikmati jatahnya.

###

Pukul 20.23

Lisa tengah menyiapkan beberapa dokumen untuk perjalanan bisnisnya di ruang keluarga, karena tidak ada sesiapa yang mengganggu, ia begitu fokus menyusun dan menyamakan berkas dengan yang tertulis pada surelnya.

"Selamat malam dad?" sapa Zean yang baru pulang akademi. Lisa menoleh dan mengangguk padanya.

"Selamat malam nak, kau baru pulang?"

"Nee, mian dad, Zean terlambat beberapa menit karena menunggu bus"

"Kenapa tidak bawa mobil saja hm? Untuk apa daddy menghadiahimu sebuah mobil kalau tidak kau gunakan?"

"Zean menggunakannya, tapi untuk kepentingan tertentu saja. Kalau untuk sekolah dan pergi bimbel rasanya tidak perlu, naik bus lebih santai dan tidak perlu menyetir, lagipula kita mengurangi kemacetan jalanan, bukankah itu bagus dad?"

Rêve ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang