Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Berjanjilah bahwa kau tidak akan pernah melibatkan perasaan dalam pekerjaanmu. Apa pun yang wanita itu lakukan untuk menarik perhatianmu, fokuslah bertahan! Kau adalah seorang ayah tiga anak, dan istrimu masih hidup"
"Astaga Jennie, aku bahkan tidak pernah berpikir hal seperti itu. Sayang, tidak ada dalam kamusku memiliki perasaan pada orang lain, tidak akan pernah ada. Aku tidak melibatkan perasaanku di sana, terbesit pun tidak mungkin. Sayang, aku akan membatalkan kerja sama kami jika memang itu mengganggu pikiranmu hm?"
"Aku tidak memintamu untuk merugikan perusahaanmu apalagi dirimu sendiri. Pikirkan tulang punggung lainnya bagi keluarga mereka yang sudah ikut andil mengerjakan proyek kalian. Yang aku mau hanya kau tidak akan melibatkan perasaan apa pun, dan tolong kuatkan hatimu untuk bertahan. Dia bukan hanya sekedar ingin bekerja sama denganmu, tapi juga ingin mendapatkan perhatianmu. Sebagai wanita aku dapat merasakan gerak geriknya yang menyebalkan. Dan jika sampai kau.."
"Aku mengerti sayangku, aku tidak akan menerima ajakan apa pun lagi, apa pun itu, dan kerja sama ini akan aku percayakan pada Jisoo, karena aku tidak ingin menemuinya lagi setelah kejadian hari ini. Kepercayaanmu lebih besar daripada apa pun yang meliputi duniaku. Kau duniaku yang harus aku jaga sepenuh hati, karena jika duniaku sendiri tidak baik-baik saja, maka diriku juga akan ikut hancur bersama"
"Kau tidak perlu mengeluarkan kalimat-kalimat gombal untuk merayuku, tapi karena aku baik hati, aku memaafkanmu dan menerima kalimatmu tadi"
Lisa tersenyum mendengar jawaban istrinya, mereka berhadapan saat berbicara menyelesaikan masalah dan dengan bangga hati Lisa pun segera mencium bibir sang istri.
Mereka berciuman dan tidak melewatkan satu inci pun bibir Jennie yang tak terhisap oleh Lisa. Keduanya menikmati ciuman yang terasa begitu manis bagi mereka usai menghapus masing-masing rasa ketakutan yang sejak tadi menyelimuti.
###
"Kami pulang dulu ya ma? Terima kasih sudah menjaga Zeno. Maaf Jennie jadi merepotkan mama. Jennie sayang mama" ucap Jennie saat berpamitan, keduanya berpelukan, karena Zeno sudah digendong oleh Lisa.
"Iya sayang, hati-hati ya nak, kabari mama kalau sudah sampai. Zeno, sini nenek cium dulu tampan" Lisa membawa Zeno mendekati Yea Ji, lantas Yea Ji mengecup cucunya.
"Zeno pulang dulu ya nek, nenek sehat-sehat, nanti akhir pekan Zeno dan hyung akan kemari lagi" ucap Lisa, Yea Ji mengangguk dan mengusap kepala Lisa.
"Kau juga jangan lewatkan makan nak, jaga anak istrimu, jaga keluarga"
"Iya ma, mama sehat-sehat ya? Kami pulang dulu"
"Iya sayang, hati-hati ya, Zeno hati-hati em" Yea ji mencubit gemas pipi Zeno, dan melambaikan tangannya pada si kecil.
"Dah nek, Zeno sayang nenek"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rêve ☆
Teen Fiction[18+] "Melewati segalanya bersamamu, adalah impian semua orang yang tak seberuntung aku"