Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Jisoo datang bersama Rose dan putranya, Kim Seon Park. Dia datang dengan bermaksud untuk meminta izin pada Jennie atas apa yang akan ia dan Lisa lakukan menyangkut perusahaan juga urusan pribadi keluarga mereka.
"Kira-kira eonni akan marah pada kita atau tidak ya?" tanya Rose setelah Jisoo menyentuh bel rumah tempat tinggal Jennie dan Lisa.
"Semoga saja dia mengerti keadaan perusahaan" jawab Jisoo, dan bertepatan dengan keluarnya Jennie yang membuka pintu.
"Eonni? Rose? Eh, ini.." tanyanya yang tidak mengingat putra semata wayang Jisoo dan Rose.
"Kim Seon Park" ucap Rose, Jennie berjongkok dan membelai kepala Seon.
"Hai Seoni, mari masuk nak, ada Zeha dan baby Zeno di dalam"
"Annyeonghaseyo aunty, em, kaja" Seon menarik Jennie masuk, dan Jisoo juga Rose mengikuti mereka ke dalam rumah.
###
Mereka bertamu, sedangkan Kim Seon sedang bermain bersama Zeha di ruang gaming yang dipantau oleh Zean.
Lisa menumpangkan kakinya, melipat lengannya memperhatikan Jisoo, sorot mata mengancam.
"Euh.. Jennie?" panggil Jisoo saat Jennie selesai membawa jamuan untuk mereka.
"Ne eonni?" jawab Jennie, Lisa memelototi Jisoo, namun Jisoo tak menghiraukannya.
"Sebenarnya aku datang kemari bukan untuk berkunjung seperti hari biasa, namun kunjunganku kali ini bermaksud untuk meminta izin sekaligus persetujuanmu"
"Hal apa yang membuat eonni sampai meminta izin padaku?"
"Jisoo, aku sudah katakan bahwa aku tidak pernah mau melakukannya"
"Tenanglah Lisa, aku sedang berbicara pada Jennie"
"Teruskan eonni, ada apa sebenarnya?"
"Jennie, saat ini perusahaan Manoban Fine Central sedang menjalankan proyek yang cukup besar bersama anak perusahaan global. Namun perlu kau ketahui bahwa di balik ini sudah banyak anggaran yang kami keluarkan, terkait pegawai, juga lahan, dan yang lainnya"
"Iya eonni, lalu?"
"Aku tahu seharusnya aku tidak membawa urusan kantor ke dalam keluarga kita, tapi masalahnya berbeda kali ini Jen. Hanya kau yang dapat membujuk Lisa, dan aku meminta izin padamu agar kau dapat memberikan izin pada Lisa untuk mengembangkan perusahaan kita ini dengan maksud meneruskan proyek yang sudah dirancang beberapa pekan lalu. Apa kau akan memberikannya izin bila client kita adalah orang yang pernah ikut campur dalam hubungan kalian?"
"Tunggu, siapa? Lisa kau memaduku?" tanya Jennie dengan mata yang siap membuat Lisa menelan ludahnya.
"Aniya! Mana mungkin! Sudahlah Jisoo, kita batalkan semua ini. Kau ingat aku CEOnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rêve ☆
Teen Fiction[18+] "Melewati segalanya bersamamu, adalah impian semua orang yang tak seberuntung aku"