Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Zeno tertidur pulas mom" ucap Zean saat kembali ke kamar Zeha, Jennie merasa bersyukur.
"Syukurlah, dia pengertian"
Tok tok..
"Permisi Manoban fams" ucap seorang dokter yang datang bersama Lisa.
Lisa segera meminta dokter untuk memeriksa putra keduanya. "Cepat periksa keadaannya dok, dia muntah sejak naik ke kamar menurut hyungnya"
"Ahh, baiklah, sebentar tuan"
"Tolong berbaring nak Zeha" ucap dokter, Zeha masih memeluk Jennie.
"Shireo mommy, Zeha tidak mau disuntik" ucapnya ketakutan.
"Aniya sayangku, Zeha tidak disuntik, hanya diperiksa saja em? Mau ya? Berbaring sebentar, mommy temani di sini, mommy janji tidak akan meninggalkan Zeha"
"Em" Akhirnya anak itu menuruti permintaan Jennie, dan berbaring di ranjangnya.
Jennie menggenggam tangan Zeha, karena Zeha terus menggenggamnya. Sementara dokter mulai memeriksa keadaan Zeha.
Zeha terlihat ketakutan dan semakin mencengkram genggamannya pada Jennie.
"Tidak apa-apa sayang, gwenchana hm?"
Dokter pun selesai memeriksanya.
"Masalahnya tidak serius tuan, rasa mualnya terjadi akibat nak Zeha terlalu banyak minum air dingin setelah makan begitu banyak. Jadinya kondisi lambung tidak menerima asupan air dingin yang berlebihan saat beberapa makanan mulai dicerna. Tidak apa-apa, nak Zeha tidak perlu dirawat intensif, tapi saya akan memberikan obat agar kondisi perutnya kembali pulih"
"Huhhffhh.., dahaengida. Terima kasih dok, terima kasih" ucap Lisa, Zeha kembali memeluk Jennie, dan Jennie menenangkannya dengan ucapan laun.
"Lain kali kalau makan banyak, Zeha jangan minum air dingin berlebihan hm? Kata dokter itu bisa memicu rasa mual pada perut Zeha yang sedang nyaman mencerna makanan tadi. Mengerti sayang?"
"Nee mommy"
"Ucapkan apa pada dokter?"
"Gomapseumnida seosangnim"
"Aigoo, nee. Lekas pulih nak Zeha, nyonya Jennie, tuan, kalau begitu saya permisi"
"Iya dok, biar saya antar" ucap Lisa dan pergi mengantarkan dokter.
Zean duduk di sisi ranjang Zeha, lalu mencubit kaki adiknya. "Sudah hyung katakan, jangan serakah kalau makan, mentang-mentang baru makan lagi masakan mommy, kau langsung makan begitu banyaknya dan tidak sadar kalau kapasitas perutmu itu kecil? Ck ck ck.. Zeha Zeha"
"Zean.." Jennie melirik Zean dengan tatapan yang mengandung arti larangan. Pria tampan putra pertama pasangan Jennie dan Lisa itu tercengir, lalu menepuk kaki adiknya dan berdiri.
"Lekas pulih bro, nanti kita makan lebih banyak lagi, bila perlu hyung masukan semua menu pada perutmu" ucap Zean, Jennie mengambil bantal dan melemparkannya pada putra sulungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rêve ☆
Teen Fiction[18+] "Melewati segalanya bersamamu, adalah impian semua orang yang tak seberuntung aku"