Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Kudengar Zean dipukuli? Benar?" tanya Jisoo, saat mereka masih bersantai sebelum bekerja.
Lisa menoleh, lalu meneguk air yang tersedia di mejanya, ia mengangguk kemudian berbicara pada sahabatnya tersebut.
"Em, kurasa dia berkelahi. Oh iya, tolong jangan sampai kabar ini terdengar oleh neneknya, aku tidak ingin membuat mama khawatir"
"Aku saja diberitahu Seon dari Zeha, apalagi neneknya?"
"Astaga" Lisa menepuk dahinya, kemudian segera menghubungi Jennie. "Aku akan menelpon istriku dulu"
"Arasseo, aku akan ke ruanganku untuk menyiapkan media meeting kita nanti siang"
"Gomawo Jisoonie"
"Emh, ganda"
Lisa pun segera menghubungi Jennie yang berada di rumah.
📲
"Sayang?"
"Iya hon? Sudah sampai?"
"Sudah, dari tadi, tapi aku baru menghubungimu, mian hm?"
"Hmm, tidak apa-apa"
"Sayang, tolong cek handphone Zeha di kamarnya, kurasa dia menggunakan handphonenya untuk menelpon Seon dan memberitahu keadaan hyungnya. Periksa riwayat panggilannya, aku takut dia menghubungi neneknya"
"Iya sayang, sebentar aku periksa"
"Terima kasih istriku. Kau sedang apa sayangku? Zeno tidur?"
"Aku sedang membersihkan ruang tamu kita, Zeno tidur, jadi aku bisa sedikit beres-beres"
"Mwo? Jangan bersihkan rumah itu sendirian Jennie. Sebentar, aku akan menelpon layanan kebersihan rumah atau hidupkan salah satu robot di rumah untuk membersihkan ruangan. Jangan lakukan itu sendiri, kau akan mati kelelahan istriku. Tolong, jangan lelah-lelah di siang hari.."
"Hm, aku selalu membersihkan rumahku sendirian hon"
"Kau bukan lagi di rumahmu, tapi di rumah kita, di mana aku tidak akan membiarkanmu melakukan segala hal sendirian, itu terlalu berat. Jennie, berhenti membereskannya atau aku akan marah padamu"
"Kau memang selalu mengancam seperti itu?"
"Aniya, ini untuk kebaikanmu istriku"
"Arasseo, aku sedang mengecek handphone Zeha, tidak ada riwayat panggilan pada mama hon, hanya kepada Kim Seon saja"
"Ahh, dahaengida. Ya sudah, terima kasih hm? Aku kerja dulu, nanti kukabari lagi. Oh ya, jika ada pelayanan kebersihan, buka saja, mereka langganan kita, aku takut kau lupa juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rêve ☆
Fiksi Remaja[18+] "Melewati segalanya bersamamu, adalah impian semua orang yang tak seberuntung aku"