Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Pagi menjadi penyambutan yang ceria. Menyaksikan mentari yang mulai naik memberi sinar luas kepada seluruh makhluk di bawah kolong langit yang membentang perkasa.
Dua tenda tengah dibereskan dalam beberapa menit lalu, anak-anak nampak tidak ingin meninggalkan pantai, namun Lisa harus kembali pada aktivitasnya setelah mengambil cuti. Mau tidak mau mereka harus pulang hari ini, meninggalkan desir pantai yang digandrungi ributnya suara ombak. Menyisakan angin terdamai tatapan pembawa ketenangan bagi penikmatnya.
Terpaksa, semua harus segera disudahi, dan berharap bisa membangun tenda lagi dengan formasi yang lengkap. Kembali ke tempat damai ini untuk sekedar melepas penat, melupakan seperkian detik diri tertuduh sebagai salah satu makhluk yang sesibuk ombak menangkal buih.
Mari kembali.
###
Tiba di rumah, Lisa menggendong Zeno yang tertidur lelap sejak perjalanan pulang, sembari membuka bagasinya untuk menurunkan barang-barang yang ia bawa sebagai pelengkap.
Camping terlalu kuno di zaman sekarang ini yang di mana biasanya kebanyakan orang menghabiskan masa liburnya untuk staycation di tempat mewah. Namun satu-satunya yang mewah dan berharga bagi seseorang seperti Lisa adalah perkumpulan keluarga kecilnya. Di mana pun tempatnya, seperti apa pun suasananya, Lisa begitu menikmati seperti Jennie yang merasa damai tanpa mengomentari kekunoan mereka di era tersebut.
"Biar aku saja hon" pinta Jennie menawarkan bantuan.
"Tidak apa-apa sayang, kau masuk dan siapkan tempat tidur si tampan ini hm? Nanti aku dan anak-anak akan menyusul" ucap Lisa. Zeha digendong oleh Zean, lalu Lisa meminta Zean untuk kembali.
"Zean, nanti tolong daddy bawakan sisanya" kalimat itu terdengar seperti perintah dari orang tua Zean, namun bagaikan bagian kerja sama dari partnernya.
"Iya dad, Zean bawa Zeha dulu ke dalam" ucapnya, lalu menggendong adiknya yang tertidur.
Jennie mengusap lengan Lisa, lantas tersenyum dengan tatap teduh memandangi suaminya. "Kau pasti lelah"
"Aniya, aku tidak lelah sama sekali, karena melihat kalian bahagia adalah pelepas penatku"
"Terima kasih untuk campingnya sayang. Aku dan anak-anak sangat bahagia dan menikmatinya" seru Jennie. Lisa mengecup dahi istrinya, lalu mengikuti istrinya yang membawa tas perlengkapan Zeno.
Keduanya masuk ke dalam rumah. Lisa masih menggendong Zeno, dan Jennie segera merapikan tempat tidur Zeno.
"Sudah hon, biar aku tidurkan Zeno di sini" ucap Jennie, menepuk laun kasur tempat Zeno tidur. Lisa mengangguk dan memberikan Zeno pada istrinya.
"Aku keluar dulu ya sayang? Kasihan Zean sendirian membereskannya"
"Iya sayang, setelah itu cepat kembali kemari hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rêve ☆
Teen Fiction[18+] "Melewati segalanya bersamamu, adalah impian semua orang yang tak seberuntung aku"