Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Makan malam tiba, Lisa sudah menyiapkan makanan di meja makan, karena Jennie belum mau memasak, jadi Lisa yang memasak untuk anak-anak.
Di ruang makan, Zean melihat ibunya yang tak hadir, kemudian menanyakannya pada Lisa.
"Apa mommy masih sakit, dad?" tanya Zean, Lisa melamun sembari memegangi sendok dan garpunya.
"Daddy?" sekali lagi Zean memanggil Lisa, namun Lisa tetap tidak meresponnya. Sampai akhirnya Zeha menarik pakaian Lisa, dan melirik ke arah Zeha.
"Hyung sudah dua kali memanggil daddy" ucap Zeha, anak tengah Lisa di keluarga.
"Ahm, mian. Ada apa nak?" tanya Lisa, ia melihat Zean sekarang.
"Mommy masih sakit? Kenapa mommy tidak ikut makan bersama kita? Apa karena Zeno yang tidak bisa ditinggal?"
"Em, mommy sudah makan. Kebetulan tadi aunty Rose dan Jisoo membawa makanan untuk mommy"
"Dad, sampai kapan kita akan memakan masakan daddy? Zeha rindu masakan mommy dad?" kali ini Zeha ikut murung, ia cemberut merasa sedih merindukan masakan ibunya.
Sekali pun perutnya akan kenyang oleh makanan kesukaannya, namun tetap ada yang kurang jika itu bukan masakan ibunya.
"Mommy sedang bedrest sayang, nanti setelah mommy selesai bedrest, mommy akan kembali makan bersama kita"
"Zeha, kita harus sabar untuk membuat mommy kembali ke sini, dan memasak untuk kita. Karena sekarang mommy masih dalam masa pemulihan. Arasseo?"
"Em, arasseoyo hyunga. Geundae, Zeha sangat merasa kehilangan mommy, padahal mommy ada bersama kita" ucap Zeha, anak itu menghentikan makannya, dan beranjak dari meja makan.
"Dad?" Zean memanggil ayahnya, Lisa sedang memijat dahinya, lalu melihat ke arah putra sulungnya.
"Ya?"
"Apa daddy merasa mommy berbeda?"
"Mommy tetaplah mommy, tetap ibu kalian yang daddy kenal. Mungkin mommy kalian hanya sedang merasa bosan pada daddy, Zean"
"Daddy tidak boleh berbicara seperti itu. Mungkin mommy hanya butuh waktu. Zean panggilkan ya? Agar mommy mau menemani kita makan di sini" Zean beranjak dari kursinya, namun Lisa menahan lengan anaknya.
"Duduklah, dan habiskan makananmu. Biarkan mommy hidup seperti itu sampai dia mengingat segalanya"
"Daddy yang sabar ya dad. Kita semua ada untuk daddy"
"Kalian alasan daddy bisa menghadapi segala situasi. Usai makan bersikanlah, lalu pergi tidur. Daddy akan cuti sampai satu minggu ke depan"
"Em, nanti kita jenguk kucing-kucing di rumah nenek ya dad?" upaya Zean berusaha menghibur hati ayahnya. Lisa mengangguk dengan senyumannya, karena Zean tahu ayahnya sangat mencintai kucing-kucingnya.
"Lanjutkan makanmu, nak"
"Baik dad"
###
KAMU SEDANG MEMBACA
Rêve ☆
Dla nastolatków[18+] "Melewati segalanya bersamamu, adalah impian semua orang yang tak seberuntung aku"