26. Scar

24 3 0
                                    

❛❛Apa bekas luka ini juga bakal sembuh karena itu?❜❜ ❀•°•════ஓ๑♡๑ஓ════•°•❀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛❛Apa bekas luka ini juga bakal sembuh karena itu?❜❜
❀•°•════ஓ๑♡๑ஓ════•°•❀


Hari-hari penuh kejutan sudah berlalu. Dan tak terasa seminggu sudah berakhir. Bunda dan Zitao sudah dikatakan sah tadi siang. Malam ini, entahlah sangat aneh rasanya.

Biar aku beri tahu bagaimana suasana di pernikahan tadi. Seperti pernikahan seorang aktris yang kalian tahu. Banyak sekali kamera yang menyoroti kedua pasangan itu. Yang hadir disini terutama teman bunda berkarir, menunjukkan ekspresi yang berbeda setiap pelakunya. Ada yang bahagia, kaget, haru dan juga tak percaya.

Sedangkan aku, aku selalu ada di sisi Mark. Aku yang memintanya, karena aku merasa aman dengannya. Aku tidak bersama Lucas karena aku tidak mau. Itu sangat canggung dan aneh. Jadi, lebih baik aku bersama Mark, bukan?

Paman Baekhyun tentu saja hadir.
Dia terlihat sibuk sampai tak sempat untuk mengobrol dengan ku. Huh, kau tahu aku dan Mark hanya menyaksikan ini-itu tanpa tahu harus melakukan apa. Kami sangat bosan.

Ah, atau aku saja yang merasa bosan?

"Mark, gue mau ke toilet dulu." Aku pamit pada laki-laki yang memakai setelan bewarna hitam itu.

Dia menoleh padaku lalu mengangguk.

Padahal aku berniat untuk berjalan-jalan saja, sengaja untuk melepas kebosanan ku. Orang-orang hanya terpaku pada pengantin itu. Tidak dengan diriku ataupun Lucas. Jadi, apa gunanya aku di dalam sana.

Ting!

Lift berbunyi dan terbuka di lantai paling atas. Aku menuju atap alih-alih ke toilet. Setibanya menjejakkan kaki di lantai paling atas, aku terkejut dan keterkejutan itu membuatku berpikir untuk pergi dari sana.

Huft, aku tak tahu Lucas juga ada disini.

"Wah, lo sengaja ngikutin gue, ya?" Tanya Lucas yang menurutku adalah tuduhan.

"Kagak." Setelah mengatakan itu dengan nada ketus, aku berbalik.

Lebih baik aku bersama Mark daripada bersamanya disini.

Tapi, belum sampai pintu yang terbuat oleh kaca itu tertutup, Lucas berlari dengan kaki panjangnya itu dan berhasil menangkap lenganku. Dia menariknya sampai tubuhku berbalik mengarah ke hadapannya.

"Disini dulu." Suara berat itu masuk ke telingaku.

Belum aku menjawabnya, dia sudah membawaku ke luar. Aku tak bisa mengelak nya, jujur ini menakutkan. Ini seperti 'dulu'. Lucas berhenti di dekat tembok pelindung, dia menatapku.

"Muka lo gak keliatan, jangan nunduk!" Sahut Lucas.

Aku tetap pada pendirianku yang diam tertunduk kepala.

"Udah seminggu, lo masih marah juga?" Tanya Lucas diakhiri dengan hembusan napas kasar.

"Ini salah gue, gue minta maaf. Gue gak pernah benci sama perempuan, termasuk lo. Lo cuma— lo unik maksud gue. Gue nyesel udah kasar sama lo." Jelas Lucas.

It's Okay! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang