Awal hari, tepat saat jalanan sedang ramai-ramainya oleh kendaraan yang berlarian sembari berteriak membawa penumpangnya untuk mencari nafkah ataupun bersekolah. Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing.
Aku sedang duduk di dalam bus bersama gadis yang sudah beberapa kali duduk di sampingku, kebetulan yang menyebalkan karena aku tak pernah bisa duduk di sebelah jendela. Setelah aku menaiki bus pasti saja kursi di sebelahnya-lah yang kosong.
Bus itu berjalan sangat cepat sampai tak terasa dia sudah berhenti di depan halte dekat sekolah kami. Penumpang yang berseragam sama denganku bergiliran turun dari bus.
Gedubrak!
Aku membelalakan mata ketika mendengar suara debaman di belakang ku. Ketika aku menoleh ke belakang, betapa terkejutnya aku melihat gadis yang duduk disebelah ku tadi sudah terduduk di atas trotoar dengan buku-buku yang dibawanya ikutan berserakan.
Sepertinya dia terjatuh dari bus.
"Lo gak apa-apa?" Tanyaku begitu aku menghampirinya.
Dia mengangguk kecil tanpa berniat untuk bersuara, setelah melihat itu aku segera memunguti beberapa buku yang terjatuh dan menumpuknya menjadi satu.
Ketika sudah, aku mengembalikan buku itu pada pemiliknya kemudian berdiri. Gadis berambut kepang itu tersenyum kemudian menunduk berterimakasih pada ku.
Seperti ada yang menjanggal di mataku. Benar saja, lututnya terluka dan berdarah melihat itu aku meringis kecil dan berkata.
"Lutut lo luka, ke UKS aja tuh deket." Ujarku sembari menunjuk ke arah timur dengan dagu.
Dia mengangguk, "Makasih, kak."
Aku berbalik badan tanpa menanggapinya apapun. Aku mulai melangkahkan kaki meninggalkannya. Namun, baru saja tiga langkah tiba-tiba aku berhenti karena manusia itu masih berbicara ternyata.
"Nama aku Shin Yuna, kelas 1-2, salam kenal, kak."
Aku menoleh, "Sorry, gue gak tertarik sama lo." Ujarku agak sarkas.
Meskipun tak melihat, aku yakin sekali dia sedangkan memaku sembari melengkungkan bibirnya ke bawah karena sikapku yang tiba-tiba nyelekit itu.
Sampai akhirnya aku ada di kelas, seseorang meletakkan barang di atas mejaku. Air lemon dan sepucuk kertas yang entahlah tulisannya apa. Aku tak mencurigai Haechan lagi karena anak itu tak menunjukkan batang hidungnya pagi ini alias dia belum datang.
Istirahat pertama ke perpustakaan.
-MarkAku segera meremas kertas tersebut lalu membuangnya bersamaan dengan botol lemon ke tempat sampah. Namun, gerakanku terhenti ketika seseorang muncul di sampingku.
"Eh! Kenapa dibuang?!" Teriaknya memekakkan telinga.
Aish, gadis kepang itu lagi.
"Kok disini? Lo ngikutin gue, ya?" Tuduhku.
Dia menggeleng, "Kita 'kan satu sekolah. Hehe ternyata kelas kita sebelahan, aku kira kamu kakak kelas."
"Jangan di buang, kalo gak suka buat aku aja." Tambah gadis bertubuh jangkung itu.
Aku langsung melemparkan benda itu padanya, setelah ia menerimanya aku langsung berbalik dan menghampiri kursiku yang berada dekat dengan jendela.
Aku mendecak kesal saat gadis itu ternyata masih mengikutiku bahkan sampai duduk di kursi depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay!
FanficIt's Okay! Karya fiksi penggemar pertama dari Nanawooda. Update setiap hari Sabtu. Bercerita tentang seorang laki-laki yang berasal dari Kanada yang pindah ke Korea Selatan sebagai pelajar bernama Mark Lee. Ia sangat menyayangi ibunya, tapi sayang p...