38. Beside That

11 0 0
                                    

❛❛Akan ku beri tahu bagaimana susahnya aku selama 5 tahun kebelakang ❜❜❀•°•════ஓ๑♡๑ஓ════•°•❀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛❛Akan ku beri tahu bagaimana susahnya aku selama 5 tahun kebelakang ❜❜
❀•°•════ஓ๑♡๑ஓ════•°•❀

"Temenin gue ke toilet."

Tepat saat guru sudah keluar, aku dengan sigap menarik tangan Yuna untuk segera pergi dari kelas. Ah, maksudku lain untuk pergi ke toilet. Aku hanya ingin menghindari seseorang dan ingin mengobrol dengan Yuna tentangnya.

"Beneran Jaemin yang itu?" Tanya Yuna memulai pembicaraan.

Oh, ya. Aku sudah pernah menceritakan tentang Jaemin pada Yuna sebelumnya. Tadi, aku juga menjawab pertanyaan Yuna bahwa aku mengenali dirinya dan mencoba mengorek ingatannya. Dia ingat, tapi lebih baik ketika bercerita saat jam istirahat ketimbang saat belajar.

Kemudian aku menggeleng, "Gue gak tau bener apa nggak. Tapi kalo dipikir-pikir masa iya muka sama namanya sama. Marganya juga sama. Gak mungkin cuma mirip, 'kan?"

"Hmm, kalo misalnya dia masih hidup, mungkin gak sih? Secara, lo jarang ke makamnya 'kan?"

Aku langsung menolak opini itu mentah-mentah, "Ish! Gak mungkin. Toh, orang tuanya kan sering kesana. Kalo masih idup, yang ada di dalem makam itu siapa? Padahal gue jelas-jelas liat mayat dia dikuburin. Aneh banget."

"Serem banget, kek di film-film. Lo coba tanyain, kek ke dia."

"Dih, ogah. Dibilang dia bukan Jaemin yang dulu gue kenal."

"Alah, bilang aja lo gak berani!" Sindir Yuna dengan sinis.

Aku tak menghiraukannya, sebab perhatianku berpaling pada ponsel yang berdering nyaring di dalam saku. Aku langsung mengambil benda itu dan melihat siapa yang memanggilku.

"Hwang Hyunjin, ngapain nelpon?" Tanya Yuna.

Aku mengendikkan bahu, "Mana gue tau."

"Coba angkat."

Meskipun ogah-ogahan tetapi aku penasaran mengapa saudara kembar Yeji itu meneleponku setelah sekian lama. Awas saja jika dia iseng!

"Halo?" Sapaku.

"Saeri-ya, apa kabar? Lo lagi sama Yeji?"

"Kagak. Gue sama Yuna."

"Loh, adik gue gak diajak."

"Ckk, lo nelpon gue cuma karena itu? Lagian Yeji juga bakal punya temen kali dikelasnya." Ujarku kesal.

"Kagak. Cuma basa-basi. Lo udah tau, 'kan oknum MHOO itu siapa?"

"Gak tau, siapa? Gue masih penasaran, sih."

"Dia belum ngaku? Ckk, dia temen sekelas lo padahal."

"Temen sekelas gue gak cuma satu, ya!" Lama-lama aku banting ponsel ini karena saking kesalnya.

"Murid baru. Lee Jaemin."

It's Okay! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang