40. My First, I Love You

19 1 0
                                    

❛❛Jangan pergi, kalo lo hilang trauma gue bakal muncul lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛❛Jangan pergi, kalo lo hilang trauma gue bakal muncul lagi. ❜❜

•°•════ஓ๑♡๑ஓ════•°•❀

Baru saja selesai melahap habis kimchi jjigae yang pedas, Jaemin datang dengan membawa segelas air mineral. Kalian tahu bahwa dia tiba-tiba pergi dan menyuruhku duduk setelah beradu mulut. Beruntungnya Jaemin bisa berubah. Mata elangnya itu diganti degan mata yang menyipit karena tersenyum.

"Aku sampe lupa ngasih minum. Kamu kepedesan ya?" Tanya ia sembari berjalan.

Aku mengangguk, "Makasih."

Aku meneguk gelas itu hingga tersisa setetes. Lalu menaruh gelas kosong itu di samping mangkuk kosong bekas kimchi jjigae. Langsung saja laki-laki itu mengambil alih benda-benda tersebut dan bergerak menuju dapur.

"Jaemin-ah..."

Gerakkannya terhenti.

"Kenapa lo nguntit gue?"

Saudara kembar Jeno itu menghela napasnya lalu melanjutkan langkahnya. Aku menunduk kala ia hanya membalas helaan napas. Dalam hitungan detik, ia pun kembali dengan sesuatu di tangannya.

"Cobain, deh, kemarin aku bikin pudding." Ujarnya sembari meletakkan piring berisi pudding berwarna jingga yang aku tebak rasanya jeruk atau tidak mangga.

"Aigoo, makasih banget ya Jae!"

Satu lahapan, aku merasa salah karena ini bukan rasa jeruk ataupun mangga. Entahlah, tapi ini enak. Sembari aku menikmati makanan manis ini, aku mendengar Jaemin bercerita untuk menjawab pertanyaan ku sebelumnya.

"Itu gak sengaja. Gue gak berniat bakal begitu. Karena gue cuma pengen liat lo pas gak ada gue, lo bakal bisa berubah atau nggak. Dan liat lo selalu sendirian, gue niatnya cuma jagain lo cuma gak mau lo tau."

"Gue juga bisa lebih kenal sama lo dan latar belakang lo. Gue jadi lebih ngerti sama keadaan lo. Gue gak pernah aneh-aneh. Walaupun gue pernah masuk kamar lo, gue cuma liat hape lo buat buka blokiran. Terus gue juga gak pernah ngintip yang aneh-aneh."

"Iya, gue salah banget. Gue nyesel.... Karena gue kek gini, lo jadi ketakutan.  Gue—"

"YAK! BILANG SAMA GUE PUDING INI RASA APA?!"

Kalimat Jaemin terputus sebab aku teriak. Bukan sengaja membuat keributan, ini disebabkan karena lidah dan tenggorokanku gatal dan panas setelah memakan pudding tersebut. Aku tebak ini karena aku mempunyai elergi terhadap—

"Buah persik." Jawabnya. "Ada apa?"

"YAK! LO MAU BUNUH GUE?!!ohokkk hokk!" Aku berdiri, melotot tajam kearahnya.

"Kenapa?"

Aku terbatuk lagi sampai pasokan oksigen hampir tidak bisa aku hirup secara normal. Dia gila, benar-benar gila. Apa dia masih lupa bahwa aku alergi dengan buah persik? Dasar.

It's Okay! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang