36. Third Gifts

18 2 0
                                    

❛❛That's my fault❜❜❀•°•════ஓ๑♡๑ஓ════•°•❀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛❛That's my fault❜❜
❀•°•════ஓ๑♡๑ஓ════•°•❀

"Barber shop?"

Aku mengernyit bingung ketika hari Minggu pagi sudah diajak ke barber shop oleh seorang Mark Lee. Parahnya lagi, tempat yang kami kunjungi ini sangat jauh dari tempat tinggal kami. Kata Mark biar aku nyaman karena tempat ini sepi. Itu ada benarnya.

Meskipun sepi, tempatnya begitu elegan. Kau tahu? Sofa yang aku duduki terbuat dari bahan kulit yang lembut dan pasti kualitas dan harganya sangat tinggi. Dekorasi yang membuat tamu nyaman serta fasilitas-fasilitas yang modern nan mewah. Tak hanya itu, aku mencium aroma mahal seakan pelengkap dari ruangan dengan harga tinggi ini.

Sudah pasti ketika kami pulang dompet kami tipis karena bayaran yang sangat mahal.

"Mari sini, kak." Satu pelayan perempuan menghampiri ku, dengan seragam putih dan cokelat ia tersenyum.

"Eoh? Mau kemana?" Tanyaku bingung.

"Ikut aja, nanti gue yang bayar." Sahut Mark sembari menyenggol lenganku.

Aish, anak ini. Seperti dia yang paling kaya saja. Aku juga mampu membayarnya! Jangan seolah-olah dia pria sejati yang selalu membayar apapun untuk pacarnya. Itu sangat naif!

"Gue tinggal bentar, ya?" Ujar Mark dengan senyum yang terukir diwajahnya sambil mengusap rambutku. "Dah!" Ia melambaikan tangannya ketika aku mulai diseret oleh pelayan itu.

Aku berjalan seperti biasa sembari melihat kanan dan kiri ku dengan pandangan takjub.

"Kirain cuma barber shop biasa, taunya ada salon juga, ya? Diliat dari luar kek kecil biasa aja gitu. Tapi di dalemnya luas banget gila, mana mewah-mewah." Aku bercocot ria ketika berjalan, tapi sedihnya pelayan itu menanggapi ku hanya senyuman.

Kalian tau rasanya? Seperti mengetik chat panjang tapi hanya dibaca saja. Itu sangat menyebalkan, bukan? Sangat menyakiti hati kecilku.

Tidak ini bukan hanya salon dan tempat cukur rambut. Buktinya, aku disuruh masuk kedalam ruang dengan pemandangan kota dari lantai dua dan sebuah ranjang yang tergeletak ditengah-tengah. Ini adalah spa.

Ini perawatan! Setelah aku selesai spa, tahap berikutnya aku dibawa untuk perawatan wajah. Sungguh ini benar-benar menyenangkan! Pengalaman yang belum pernah aku alami selama belasan tahun hidup.

Dibersihkan, dipijat, setelah itu dipakaikan masker di seluruh wajahku termasuk bagian bibir. Sesudah melakukan semua itu, lanjut dengan tahap perawatan rambut.

Kalo ini, aku sudah pernah mencoba dengan bunda. Namun, tetap ada perbedaan waktu dulu dan sekarang. Sekarang sudah jaman modern, aku benar-benar dimanjakan oleh alat-alat itu. Saking nyamannya aku ingin tertidur.

Bukan sampai situ saja, aku juga dipakaikan make up oleh mereka. Jadi, aku tak perlu beranggapan karena perawatan ini make up yang aku lakukan berjam-jam sia-sia. Ini malah lebih baik. Tidak perlu berjam-jam karena dua orang ini sudah profesional dan mengerjakannya dengan santai.

It's Okay! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang