Mereka berjalan di lorong penuh sesak karena banyak sekali siswa yang berkerubung. Padahal ini masih pagi, tapi siswa-siswa masih heboh dengan kemuculan kumpulan pria tampan dari distrik Jung yang disebut-sebut bak malaikat yang jatuh dari surga. Di dalam kelompok itu, ada dua orang berdarah Tiongkok, satu Kanada, dan dua asli Korea. Entahlah bagaimana bisa mereka bersatu. Banyak yang menyebut mereka itu takdir.
Mereka datang bukannya langsung ke kelas mereka masing-masing, tapi pergi ke kelas sebelah. Gak itu membuat semua orang-orang yang melihatnya mengernyit bingung dan berbisik aneh. Begitu mereka masuk, si jangkung dari Hongkong itu menghampiri laki-laki berambut cokelat yang sedari tadi memandangi mereka dengan pandangan tajam.
"Lo pasti mau cari cara-gara 'kan!" Sungut laki laki bernama Yongbok itu.
"Apa sih? Gue cuma mau nanya, ada ga yang namanya Saeri di kelas ini?" Tanya Lucas.
"Saeri? Kenapa? Lo mau apain dia?"
BRAK!!
"KALO DITANYA JANGAN TANYA BALIK!!" Lucas berteriak sembari menggebrak meja di dekatnya.
"Ya! Apapun kalo pake emosi gak bisa jalan!" Sahut Changbin, kesal sekaligus mengingatkan temannya itu. "Cepetan kasih tau, yang namanya Saeri ada disini bukan?"
Yongbok diam sejenak dia sedang memikirkan keputusannya. Pasalnya dia sangat tahu motif Lucas dan teman-temannya yang sebenarnya, dia tidak akan pernah membiarkan temannya disentuh oleh mereka. Walaupun seseorang dengan nama Kim Saeri itu belum terlalu dia kenal. Namun, tetap saja dia teman Yongbok.
"Dia ada disini. Tapi gue gak akan biarin lo nyentuh dia." Begitu keputusan Yongbok.
Laki-laki yang bernama Hendery itu menyahut, "Uuuu apa ni? Lo suka dia? Heol??" Setelah berkata begitu teman-temannya tertawa.
"Dia anak buangan bukan? Biar kita bicarain pelan-pelan biar dia keluar dari sekolah ini." Kali ini Mark menyahut sambil mendengus kecil.
Yongbok maju satu langkah sembari membusungkan dadanya. Apa itu anak buangan? Tidak ada siswa yang menjadi siswa buangan karena memang anak buangan itu tidak ada. Semua siswa sama rata.
Ah atau Yongbok saja yang cupu. Siswa buangan akan ada jika ada orang-orang jahat disekolah itu. Dan siswa buangan itu memang salah apa? Bagaimana dia bisa menjadi siswa buangan? Yongbok tak mengerti.
"Gak ada anak buangan di sekolah ini. Kalo emang ada ya itu gara-gara lo. Orang-orang jahat. Lo malah yang anak buangan, sampah, gak berguna!" Cecar seorang Lee Yongbok dengan suara meninggi.
Detik selanjutnya Lucas menghampiri Yongbok kemudian meremat kerah kemeja Yongbok dan mengangkatnya. Mukanya merah padam sebab marah dan kesal karena omongan tak pantas dari mulut Yongbok.
Lucas mengeraskan rahangnya, kepalan tangannya yang bergetar segera menghampiri pipi mulus milik laki-laki berdarah Australia itu. Dan ya! Laki-laki itu langsung memegangi pipinya yang terasa kebas karena pukulan dari Lucas yang cukup kuat baginya.
Entahlah mengapa Lucas sangat emosional seperti ini. Mungkin dia sedang PMS?
"Udahlah, nanya sama dia kek nanya sama batu tau gak?!" Kata Hendery sembari menengahi mereka.
"Bro! Gue nemuin tas nya." Mendengar sahutan dari Hyunjin tadi membuat semua atensi tertuju padanya.
Ya, dari tadi dia tak hanya diam mendengar adu mulut mereka yang tak guna itu. Jadi lebih baik Hyunjin cari sendiri dengan mencari tas gadis yang mereka cari. Di kursi ujung dekat jendela dia menemukan tas berwarna hitam beludru yang terlihat mewah, Hyunjin membukanya dan melihat buku itu milik seseorang bernama Kim Saeri.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay!
FanfictionIt's Okay! Karya fiksi penggemar pertama dari Nanawooda. Update setiap hari Sabtu. Bercerita tentang seorang laki-laki yang berasal dari Kanada yang pindah ke Korea Selatan sebagai pelajar bernama Mark Lee. Ia sangat menyayangi ibunya, tapi sayang p...