❛❛ Aku sudah merasakan perubahan itu malam ini. Aku belum siap, mengapa secepat ini?❜❜
❀•°•════ஓ๑♡๑ஓ════•°•❀
"Saeri."
"Hah!—"
Aku terlonjak kaget ketika mendengar suara dari arah depan. Aku mendengar seseorang yang masuk, ku kira itu pak Jongdae si penjaga ruangan ini. Aku salah, itu adalah Mark Lee.
Bagaimana dia mengetahui aku di sini? Aish, pasti ini ulah Haechan.
Aku tersenyum canggung padanya kemudian menyembunyikan tangan yang berisi obat itu di belakang badanku. Sudah dipastikan Mark tahu aku berbohong.
Tapi, yang ia lakukan adalah melangkah mendekati bangsal yang ku tempati, duduk tepat di sampingku. Tangan kanannya terulur untuk mengusap rambutku dengan gerakan yang lembut. Sesekali dia membenarkan rambutku yang jatuh dan membuat wajahku tertutup.
"Kenapa gak cari gue, malah gue yang cari lo." Suara bariton itu terdengar.
Aku masih terdiam dan menunduk, tak ada rasa berani lagi untuk melontarkan satu katapun. Bahkan menatap manik mata itu aku sangat takut.
"Lo lupa tentang pernapasan itu dan butterfly hug?" Tanya laki-laki itu.
"Gue gak mau lo nunduk terus, jawab gue, dong." Dia merengek.
Dia masih setia mengusap rambutku, kali ini dia tidak mengucapkan apapun lagi. Dia menungguku agar diriku ini kembali bersuara. Tapi tak mungkin untukku saat ini melakukan itu.
Detik ini, aku merasakan hangatnya dekapan seorang Mark Lee yang bisa saja mengalahkan hangatnya dekapan sang bunda. Aku yang merasa terkejut, secara reflek menjatuhkan obat itu ke atas kasur. Bibirku yang bergetar aku tahan dengan cara menggigit bibir bagian bawahku. Tidak, aku tidak sedang ingin menangis, hanya saja— ah sudahlah!
"Lain kali, kalo mau nyari gue di sekolah, cari ke aula atau lapangan basket. Gue biasa di situ."
"Lebih gampang kalo lo chat gue."
"Mark..." Ucapku lirih.
"Ada apa?" Tanyanya.
"Maaf.."
"Buat?"
"Obat itu."
Dia mengeratkan pelukannya mengusap punggung kecilku dengan lembut dan rasa tulusnya. Dia menumpahkan semuanya padaku namun aku selalu menolaknya.
"Gak apa-apa. Gue gak bakal marah, kok."
"Kali ini harus di jawab, lo siap gak hidup tanpa obat itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay!
Fiksi PenggemarIt's Okay! Karya fiksi penggemar pertama dari Nanawooda. Update setiap hari Sabtu. Bercerita tentang seorang laki-laki yang berasal dari Kanada yang pindah ke Korea Selatan sebagai pelajar bernama Mark Lee. Ia sangat menyayangi ibunya, tapi sayang p...