Haloooo! assalamualaikum, lama ya nggak buka lapak ini wkwkwk.
Maafkan yaaa, semoga masih ada yang baca :(
Tandai kalau ada typo, xixixi
Happy reading 🥰
***
Tepat pukul lima sore, Snowy sampai di depan gerbang rumahnya di antar oleh ojek online. Gadis itu benar-benar melakukan me time nya, Snowy berkeliling di Mall hanya untuk sekedar melihat-lihat pakaian, aksesoris, sepatu, make up, tanpa membeli apapun. Hanya berkeliling, tapi hal sesederhana itu mampu mengalihkan Snowy dari patah hatinya setelah putus dengan Reifan.
Reifan. Satu nama yang baru Snowy ingat lagi tapi sialnya membuat hati gadis itu sakit dan perasaannya kembali buruk. Snowy tahu, bahwa setelah menghabiskan me time nya, dia pasti akan kembali mengingat Reifan dan bersedih, tapi Snowy tidak menyangka hal tersebut akan terjadi secepat ini.
"Sia-sia deh gue me time. Baru aja pulang, udah keinget dia lagi," decaknya sebal.
Setelah kepergian ojek online yang mengantarnya pulang, Snowy hendak menggeser gerbang rumahnya untuk masuk. Namun, niat itu urung ketika dia mendengar suara motor yang sudah dia hapal di luar kepala.
Menoleh sedikit ke belakang, Snowy dapati Reifan dan Liona yang baru saja tiba menggunakan motor lelaki itu. Snowy refleks berdecih sinis melihat Liona yang tampak kikuk saat bertatapan mata dengannya.
"Princess." Reifan menyapa setelah membuka kaca helmnya. "Kamu baru pulang?"
Snowy melirik pada lelaki itu, ada rasa khawatir ketika dia sadar bahwa Reifan basah kuyup kehujanan, namun rasa khawatir itu lenyap menjadi emosi saat dia melihat Liona yang aman tertutupi jas hujan milik Reifan. Sebegitu pentingkah Liona bagi Reifan sampai-sampai lelaki itu rela mengorbankan diri memberikan jasnya?
"Prince—"
"Berhenti manggil gue begitu." Snowy berujar datar, tatapannya kembali pada Reifan.
Sesaat Reifan mematung, sedikit terkejut dengan tatapan dingin Snowy. "Kamu kenapa baru pulang?" tanyanya lagi. "Kamu dari mana?"
"Bukan urusan lo!" desis Snowy, kedua tangan gadis itu terkepal demi menahan emosi yang semakin mendidih. Melihat Reifan yang tampak baik-baik saja setelah mereka putus, bahkan lelaki itu masih saja memilih Liona sampai akhir, jujur saja membuat Snowy terluka.
Selama berkeliling di mall tadi, sebenarnya Snowy masih mengharapkan Reifan menghubunginya, mencarinya dan mengkhawatirkannya. Snowy lupa, bahwa jika bersama Liona, maka Reifan akan melupakan segalanya termasuk melupakan Snowy.
Reifan menghela napas melihat Snowy yang tampak kacau. "Aku khawatir," ucapnya.
Tawa getir Snowy terdengar detik berikutnya. "Simpen rasa khawatir lo buat dia," katanya sambil melirik Liona penuh cemooh. "Gue udah nggak butuh."
Kembali Reifan menghela napas mendapat perlakuan dingin dan kasar dari Snowy, lelaki itu menatap Snowy dalam-dalam, berusaha menenangkan gadis itu lewat tatapan, namun kali ini cara itu tidak berhasil. Snowy malah balik menatapnya dengan datar. "Okay, aku minta maaf, ya, cantik," bujuknya. "Kita masuk, ya? Aku perlu bicara sama kamu."
"Mm, Rei ... kalau gitu, aku turun di sini ya, biar kamu bawa non Snowy masuk ke dal—"
"Nggak perlu!" Snowy menyela, menatap tidak suka pada Liona yang hendak turun dari motor besar Reifan. "Dan lo, Rei, sebaiknya lo cepet pergi dari sini karena nggak ada lagi yang perlu kita bicarain."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFUDDLES (SELESAI)
Teen FictionSpin off Arunika's World dan SHAGA BISA DI BACA TERPISAH FOLLOW SEBELUM MEMBACA *** "Lo mau nggak pacaran sama gue?" Snowy. "Gue nggak mau pacaran sama lo. Gaya pacaran kita beda. Gue nggak suka main di luar, gue lebih senang habisin waktu di rum...