BEFUDDLES || 24

127K 13.8K 2.6K
                                    

Anyeeoonggg

Maapkan telt update lagi, anak lagi sakit, demam dan agak rewel jadi nggak bisa ngetik cepet 🥲🥲

Semoga nggak marah yaaaa 🥰

Happy reading!

1.5K komentar lagi yaaa 🫶🏼

***

"Mau nggak pacaran sama gue?"

"Mau!" Snowy menjawab tanpa perlu di pikir.

Ya kali mikir dulu, yang ada malah Aghas nanti yang berubah pikiran. Bisa berabe urusannya kalau begitu, Snowy tidak mau kecabulannya berujung sia-sia. "Tapi kalau udah jadi pacar gue nggak bisa putus," imbuhnya lagi membuat Aghas mendengkus dengan binar geli di mata. "Eh, cuma dua hal yang bikin gue minta putus, satu, lo KDMP, dua, kalau lo selingkuh."

            "KDMP apa?"

            "Kekerasan Dalam Masa Pacaran."

            Menjawil ujung hidung Snowy gemas, Aghas lalu menegakkan badan. Dia berdiri dengan tangan terlipat di dada, memerhatikan Snowy dari atas sampai bawah. Jadi ... gadis ini sekarang pacarnya?

            Ya Ampun!

            Cantik sekali!!!!

            "Jadi lo harus janji nggak akan KDMP sama selingkuh!" ucap Snowy lagi, gadis itu ikutan berdiri, jadi berhadapan dengan Aghas dalam jarak yang cukup dekat. "Janji, Aghas?" pinta gadis itu mengangkat jari kelingking.

            Gemas, alih-alih mengaitkan jari itu dengan jari kelingking miliknya, Aghas malah gigit ujung jari gadis itu membuat Snowy terkesiap. "Kekerasaan ya?" Aghas menggumam seperti ragu untuk berjanji. "Kalau gigit lo masuk ke tindakkan kekerasaan nggak?"

            Snowy seketika bersemu. "Gigit apa dulu?"

            Sejenak Aghas diam, tapi matanya berkeliaran menjelajahi wajah Snowy. "Gigit semua yang ada di lo. Telinga, hidung, bibir." Aghas menjeda hanya untuk menikmati wajah Snowy yang semakin merah. Tatapan cowok itu beralih pada leher. "Gigit ... leher lo, bisa juga...." matanya turun ke bawah leher.

            Snowy sontak menyilangkan tangan di dada. "I-ish apaan, sih, Aghas!" semburnya sambil melotot.

            "Gue nggak bilang mau gigit itu." Aghas membalas datar. Gadis ini, mikirnya selalu jauh kemana-mana, membuat Aghas jadi memikirkan yang iya-iya.

            Snowy mengerucutkan bibir, yang langsung Aghas hadiahi sentilan pelan. "Sakit ih!"

            "Jangan gitu di depan yang lain," peringat Aghas. Setiap kali Snowy memainkan bibirnya, entah itu manyun, cemberut, tau mengerucut, Aghas sebenarnya selalu salah fokus. Dan dia tidak ingin cowok lain merasakan itu juga.

            "Gitu gimana?"

            "Manyun-manyun."

            "Kenapa, Aghas jadi pengen cium?" Snowy menyeringai menggoda.

            "Itu tahu." Aghas mengacak rambut gadis itu sebentar. "Mandi gih, gue nggak mau punya cewek bau jigong."

            "Ih! Gue nggak bau jigong ya walaupun belum mandi!"

            "Masa?" Aghas membingkai wajah Snowy dengan tangan besarnya, mendekatkan wajah, dia pura-pura mengendus sebelum kemudian mencuri satu kecupan cepat di bibir. "Mm, nggak bau."

            Snowy melotot detik itu juga, jadi salah tingkah melihat Aghas menjilat bibir bawahnya sendiri dengan gerakan pelan. "Manis, kayak madu," ucapnya dengan senyum. "Gih mandi. Lo emang nggak bau jigong, tapi bau asem. Gue nggak mau peluk."

BEFUDDLES (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang