BEFUDDLES || 46

101K 12.1K 10.5K
                                    

Anyeeeonggg...

MAKASIH 10.2K komennya 🥰🫶🏼

***

PUKUL empat pagi, Snowy baru benar-benar tidur lelap. Sepelan mungkin Aghas lepaskan pelukannya, dia merebahkan kepala Snowy di atas bantal lalu mengusapi pangkal kening gadis itu sampai Snowy kembali lelap.

            Meraih ponsel di atas cabinet, Aghas lantas berdiri dan berjalan menuju balkon kamarnya. Dia menutup pintu rapat agar tidak ada celah bagi angin untuk masuk mengusik kekasihnya yang tertidur.

            "Halo Om?" Aghas menyapa begitu panggilan yang dia buat terhubung.

            "Gimana Ghas? Nggak mau ya?" tebak Radhit. "Lagian udah jam empat. Udah telat."

            Aghas menghela napas. "Agak susah ngebujuknya, tapi Snowy akhirnya mau kok," beritahunya. Sebelum Radhit menyahut, cowok itu menambahi. "Dengan syarat."

            "Apa?"

            "Aku harus sering kesana minimal dua minggu sekali, sama ... Snowy nggak mau tinggal di sana lebih dari tiga bulan. Mambaik atau nggak hasilnya, Snowy pengen pulang kalau waktu tiga bulannya habis."

            "Menurut kamu tiga bulan cukup?"

            "Cukup Om." Aghas meyakinkan. "Iyain aja dulu, asal dia mau pergi."

            "Mm ya udah, om udah cek tiket dan jam terbang. Hari ini ada, jam lima sore."

            "Oke. Siapin aja semua kebutuhan Snowy di sana. Nanti kalau udah bangun aku ajak pulang."

            "Oke Ghas. Makasih." Radhit menghela napas lega. "Sekarang kamu istirahat gih, pasti nguras energi banget jagain bocil itu."

            Aghas terkekeh menanggapinya lalu panggilan itu selesai. Dia lantas kembali ke kamar, tersenyum lembut mendapati Snowy yang tergulung selimut.

            Membuka kamera di ponselnya, Aghas lalu mengambil gambar. Foto Snowy sedang tertidur entah foto ke berapa karena galeri Aghas penuh oleh foto gadis cantik satu itu.

            Penasaran, Aghas jadi membuka galeri lalu menggali lebih album fotonya lebih jauh. Mencari foto lama yang pernah dia ambil, dan senyumnya terkembang sempurna ketika dia menemukannya.

            Foto Snowy tiga tahun lalu, yang Aghas ambil tanpa ada alasan apapun. Dia waktu itu sedang berdiri di balkon kamarnya, tidak sengaja melihat Snowy yang sedang memberikan makan pada kucing liar. Gadis itu di kelilingi banyak kucing, lucu pikir Aghas jadi dia mengambil gambarnya diam-diam.

            Aghas mematikan ponselnya lalu duduk di sisi kasur, dia diam menatap Snowy lelat-lekat. Dan itu berlangsung lama, sampai jam menunjukan pukul enam. Aghas masih duduk di sana.

            "Di lihatin terus, nggak akan hilang, kok." Aghas tersentak kaget mendengar suara Hazel yang terkekeh. Terlalu asik menatap Snowy ia jadi tidak mendengar kapan Hazel mengetuk pintu dan masuk.

            "Besok nggak bisa lihat dia lagi soalnya," gumam Aghas.

            "Mau pergi memang?" Hazel masuk lebih dalam, lalu berdiri di belakang Aghas. Dia tersenyum melihat Snowy yang begitu lucu dalam tidurnya.

            "Dia harus mau. Buat kebaikan dia juga."

            Hazel mengangguk. "Mama yakin Snowy bakal cepat sembuh, nggak akan lama kok."

            Aghas tersenyum. "Berat buat aku sebenarnya buat jauhan. Pasti bakal bosan nggak ada Snowy di sini."

            Hazel terkekeh, dia paham betul rasanya karena saat dia berjauhan dengan Shaga dulu. Hazel juga merasakan hal yang sama. "Abang mau ikut ke sana?"

BEFUDDLES (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang