Anyeeoonggg
Bab ini nggak di edit, jadi tolong tandai kalau ada typo 😭
Dengan langkah yang tidak buru-buru, Aghas yang masih menggendong Snowy di punggungnya, berjalan melewati selasar sekolah. Jam istirahat belum selesai, jadi kini mereka menjadi pusat perhatian separuh siswa-siswi yang tidak beristirahat di kantin.
Aghas menghela napas, bagus, bagus sekali. Selama bertahun-tahun dia selalu sembunyi dan berusaha tidak terlihat orang lain, kini malah dia sendiri yang menarik perhatian. Dan ini semua karena Snowy.
Omong-omong soal Snowy, gadis ceriwis itu tidak secerewet biasanya. Ketika mereka keluar dari gerbang kantin, saat itu juga Snowy mendadak diam. Aghas tidak tahu, apa yang terjadi pada Snowy, dia tidak tahu alasan gadis itu berdebat dengan mantannya, Aghas tidak tahu apa-apa mengenai gadis itu, Aghas hanya perlu membawa gadis itu pergi ketika menangis. Itu permintaan Snowy tadi pagi, dan Aghas lakukan karena sedikitnya, dia peduli.
"Kak!" Aghas menoleh ketika seorang gadis menegurnya. "Itu, kaki kak Snowy berdarah!" katanya menunjuk lantai yang Aghas lewati.
Aghas melirik lantai itu, tetesan darah ada di sana. Mulai dari gerbang kantin sampai terakhir tempat dia berdiri. "Kita ke UKS," putus Aghas.
Snowy tidak menjawab, gadis itu diam saja. Pikiranya melayang pada kejadian di kantin barusan, pada ucapan-ucapan yang Reifan katakan. Snowy tidak menyangka, orang yang selama ini menjadi alasannya untuk kuat, kini malah menyakitinya begitu hebat.
Di banding yang lain, Reifan adalah satu-satunya orang yang Snowy harap, tidak akan menyudutkannya atas kecelakaan itu. Reifan adalah satu-satunya orang yang Snowy harap, bisa menenangkannya di saat Snowy putus asa. Tapi kenyataannya jauh dari harapan, Reifan bahkan tanpa segan menyudutkannya dan terang-terangan mengatakan Snowy hampir membunuh seseorang.
"Dokter jaga lagi istirahat, biar gue yang ganti kasa." Ucapan Aghas itu membuat Snowy mengerjap, dia menatap sekitar dan baru sadar bahwa kini mereka ada di ruangan UKS.
"Apa?"
"Biar gue yang ganti kain kasa di kaki lo," ulang Aghas. Cowok itu berjongkok di bawah dengan satu lutut yang di tekuk. Sementara Snowy duduk di atas brankar dengan kaki tergantung ke bawah.
Snowy sedikit kaget ketika sebelah kakinya di tarik pelan lalu Aghas menyimpan kaki itu di atas lututnya. Beberapa tetes darah masih keluar dan mengeni celana seragam Aghas.
"Biar nanti sama Dok—"
"Diem." Aghas menahan kaki Snowy yang hendak menyingkir.
Snowy menurut, dia menatap keluar dan kembali melamun sementara Aghas mulai melepas lilitan kain kasa yang sudah basah oleh darah.
"Lo jalannya gimana, sampai darah bisa rembes gini?" tanya Aghas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFUDDLES (SELESAI)
Teen FictionSpin off Arunika's World dan SHAGA BISA DI BACA TERPISAH FOLLOW SEBELUM MEMBACA *** "Lo mau nggak pacaran sama gue?" Snowy. "Gue nggak mau pacaran sama lo. Gaya pacaran kita beda. Gue nggak suka main di luar, gue lebih senang habisin waktu di rum...