Anyeoong,
Sehari nggak update kalian pasti nyari-nyari wkwk
Sebenarnya vote nya masih kurang, tapi karena nggak tega sama yang lain yang udah berusaha, jadi aku udpate aja deh 😍
Kalian suka target vote atau target komen?
Kalau target vote, aku target bab ini 3.3K votes buat up bab 37 besok 🤗
Kalau sukanya target komen, aku target 5K komen buat up bab 37 besok🤗
Kalau dua-duanya nggak nyampe, aku update besok lusa 🥰
Kalian yang pilih yaa
Btw udah baca Winter dan Ruby belum?
Kalau belum baca skrg ya karena nanti malam bab 1 meluncur! 😍Happy reading!
***
SETELAH pernah berjuang keras, melakukan dan memberikan yang terbaik, mengorbankan waktu juga merelakan sejumlah uang untuk membuat Club dance bersinar, Snowy kini rasanya sedikit geram ketika mendengar bahwa team yang pernah dia ketuai itu kalah.
Tidak terlalu mengejutkan sebenarnya karena dia sudah memperkirakan kekalahan itu, namun yang membuat Snoy geram adalah, team dance itu sama sekali tidak masuk tiga besar. "Tolol!" Dia mengumpat saat melihat beberapa kesalahan anggota tampak jelas di video yang Summer ambil.
Ya, Summer memang datang ke sana, katanya sambil kencan dengan seorang adik kelas yang berhasil dia dekati dalam semalam. Siapa namanya gadis itu tadi, Snowy lupa. Dan ternyata tanpa di suruh, abangnya itu mengambil Video lalu mengirimkannya pada Snowy.
"Siapa yang tolol?"
Winter masuk membawa irisan apel di mangkuk, beserta botol obat di tangannya. Snowy baru saja selesai sarapan di atas kasur, badannya terlalu lemas untuk turun. Dan dia sungguh beruntung mempunyai Winter yang begitu peduli padanya.
"Ini anak dance, malu banget gue lihat videonya," jelas Snowy. Dia kemudian membuka mulut saat Winter memberikan obat satu satu sendok penuh sesuai takaran, gadis itu merengut, walau sirup itu manis tapi tetap saja ada rasa pahit sedikit, Snowy cepat-cepat minum lalu mengambil satu potong apel dan melahapnya.
Winter mengecek suhu tubuh gadis itu, hasilnya sudah nomal, 37 derajat celsius. "Udah nggak demam."
Snowy mengangguk. "Perut gue keram," beritahunya.
"Mau datang bulan."
Ah benar, terlalu sibuk mengejar Aghas, Snowy sampai lupa dengan urusannya sendiri. "Pembalut gue habis."
Winter menghela napas. "Pakai punya Mami."
"Nggak, yang Mami nggak ada sayapnya."
Winter bangkit dari duduknya, dia keluar kamar tanpa mengatakan apapun tapi Snowy tahu, cowok itu pasti pergi ke minimarket untuk membelikannya pembalut.
Dan tebakkan Snowy memang benar, Winter pergi keluar dari rumah, hendak mengeluarkan motor namun dia urungkan ketika mendengar gerbang di buka.
Aghas muncul dari sana, sepertinya sudah mandi karena keadaannya lebih segar juga wangi. Cowok itu membawa satu kantung plastik berisi banyak susu coklat juga makanan ringan, pasti punya Snowy pikirnya.
"Snowy datang bulan," ucap Winter.
Aghas mengkerut kening, tetapi sesama manusia jenis es kutub, Winter tahu cowok itu sedang bertanya seperti terus kenapa? lewat mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFUDDLES (SELESAI)
Teen FictionSpin off Arunika's World dan SHAGA BISA DI BACA TERPISAH FOLLOW SEBELUM MEMBACA *** "Lo mau nggak pacaran sama gue?" Snowy. "Gue nggak mau pacaran sama lo. Gaya pacaran kita beda. Gue nggak suka main di luar, gue lebih senang habisin waktu di rum...