Halooooooo
ada yang nunggu cerita ini?
***
"Aghas, apa boleh gue nginep di rumah lo?"
Aghas berkedip, menatap Snowy dan rumah di seberangnya bergantian. "Ngapain?"
"Nginep."
"Buat?"
"Buat?" Snowy membeo, gadis itu ikutan berkedip bahkan berkali-kali. "Buat ... ikut tidur?" tebaknya bingung.
Aghas menghela napas. Sabar, sabar....
"Rumah lo di seberang, ngapain nginep di sini?"
"Karena gue mau kabur."
"Lo kabur dari rumah dan lari ke sini? Ke rumah yang tepat di seberang rumah lo?"
Snowy mengangguk lugu.
"Apa nggak kurang jauh?" Aghas melempar sarkas.
Tapi agaknya Snowy menganggapnya serius karena gadis itu seketika melirik ke belakang, ke rumahnya. "Tapi, ini nggak jauh. Ini deket."
Ya! Itu maksud Aghas! Kenapa Snowy malah kabur ke rumahnya? Aturannya, kalau mau kabur ya ke tempat jauh, lah.
"Jadi, gimana? Boleh?"
Astaga! Masih nanya pula.
"Di rumah gue nggak ada kamar kosong."
"Nggak apa-apa, gue tidur di kamar lo." Snowy menjawab enteng, gadis itu bahkan sempat tersenyum, namun senyumnya lenyap ketika Agash melempar tatapan tajam.
Snowy langsung berdeham. "Gue tidur di lantainya aja. Lesehan."
Lesehan? Di kira tempat makan?
"Lo nggak punya temen cewek?"
"Punya, tapi mereka semua agak rese. Gue males di tanya-tanya alasan gue kabur."
Aghas mendengkus, situ juga kayaknya agak rese.
"Gimana? Boleh?"
"Lo bisa nginap di hotel."
"Tapi hotel di sini jauh."
"Ya bagus, jadi lo nggak akan ketahuan kabur kalau jauh."
Snowy menggeleng. "Kalau gue kabur jauh, nanti nyokap sama bokap khawatir."
Kepala Aghas mulai pening. "Lo bisa pulang kalau nggak mau bikin nyokap bokap lo khawatir."
Snowy menghela napas. "Pelit banget."
Seketika mata Aghas mendelik. "Lo nggak takut nginep di rumah cowok?"
"Takut kenapa?"
"Di apa-apain."
Snowy berkedip lagi, dia mengulurkan tangan pada Aghas. "Nih, apa-apain aja, nggak apa-apa kok."
Kali ini Aghas mengusap wajahnya frustrasi. Tolong! Ada apa dengan tetangganya yang satu ini?!
Diam-diam Snowy menahan senyum, dia yakin, Aghas cowok baik walau sedikit galak. Aghas tidak mungkin melakukan yang tidak-tidak.
"Gimana? Boleh? Kaki gue makin sakit by the way."
Aghas menunduk, melihat darah masih mengalir di kaki Snowy membuatnya sedikit tidak tega untuk mengusirnya. "Lo masuk aja dulu," katanya.
Snowy mengangguk, tapi tidak langsung masuk. Gadis itu diam menatap Aghas yang sedang menyalakan mesin motornya.
Sadar sedang di perhatikan Snowy, Aghas tatap gadis itu. "Apa lagi?"
"Mm, berat badan gue 43 kilo gram."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFUDDLES (SELESAI)
Teen FictionSpin off Arunika's World dan SHAGA BISA DI BACA TERPISAH FOLLOW SEBELUM MEMBACA *** "Lo mau nggak pacaran sama gue?" Snowy. "Gue nggak mau pacaran sama lo. Gaya pacaran kita beda. Gue nggak suka main di luar, gue lebih senang habisin waktu di rum...