Anyeoong
Maap baru update, biasa anak-anak agak rewel hehehe.
Happy reading!
***
Karena supir pribadi Hengkara sedang pergi bersama Radhit juga Arunika sejak kemarin, hari ini, Winter harus mengantar adik-adik kembarnya. Bukan hanya Erfan dan Erhan, melainkan juga Summer dan Snowy.
Maka di sinilah anak-anak Hengkara sekarang, duduk di meja makan sedang sibuk menghabiskan kudapan. Jam menunjukkan pukul enam, ketika mereka bersamaan meneguk susu yang mbak hidangkan.
Mereka memang bersiap-siap lebih awal dari biasanya, karena harus lebih dulu mengantar adik kecil mereka, walaupun satu arah, tetapi sekolah Erhan dan Erfan jaraknya lebih jauh sehingga mereka harus putar balik lagi untuk menuju Saditantra.
"Win, gue bareng Aghas aja, lah. Pakai motor," usul Snowy.
Namun Winter langsung menolak dengan gelengan kepala. "Pergi sama gue."
Snowy mencebik, Winter memang baik, tetapi sebenarnya cowok itu cukup keras kepala. Sekali A tetap A. Jikapun berubah, Snowy perlu usaha keras, seperti misalnya menangis. Tetapi karena dia sudah tampil cantik, dia tentu tidak mau membuat make up nya berantakan oleh air mata.
"Wiiiiiin."
"Nggak Princess."
"Wiiiiiiin."
"Ck, Aghas aja yang bareng kita!" putus Winter.
Senyum Snowy terbit, dia bangkit dari duduknya lalu mendekat pada Winter dan mencium pipi cowok itu. "Makasih! Gue ke kasih tahu Aghas dulu!" Gadis itu berlari kecil menuju kamarnya entah untuk apa.
Sementara di luar rumahnya, Aghas baru saja selesai memakai sepatu sembari menghangatkan mesin motornya. Ketika dia membuka gerbang untuk mengeluarkan kendaraan beroda dua itu, mata Aghas mendadak memicing tajam saat melihat Reifan baru saja tiba di depan gerbang rumah pacarnya.
Dedemit sialan, untuk apa Reifan datang lagi ke rumah Snowy? Kemarin cowok itu juga datang ke rumah pacarnya, tetapi dengan tujuan jelas yakni untuk latihan menyiapkan band dadakan mereka untuk tampil di pembukaan pensi.
Berjalan mendekat pada cowok itu, Aghas lalu berhenti tepat di belakang motor Reifan. Reifan yang sedang berusaha membuka helm mendadak merinding merasakan aura dingin yang entah mucul dari mana, cowok itu menegakkan badan lalu meraba lehernya sendiri, bulu kuduknya bahkan berdiri saking merindingnya.
Menoleh ke belakang dari balik bahu, Reifan terkejut mendapati Aghas sedang memolotinya di belakang sana. Pantas saja merinding, ternyata ada seorang jin. "Ngapain lo?!" Reifan bertanya ketus.
Aghas mendengkus, dia meneliti Reifan dari atas sampai bawah, bawah ke atas, dari samping kiri ke kanan, dan kanan ke kiri. Hell. Reifan tidak apa-apa di banding dirinya. Reifan kalah jauh!
Melihat Aghas berputar-putar mengelilinginya, Reifan memutar bola mata. "Lo kayak hiu," katanya jengah. "Ngapain sih?!"
Aghas berhenti di depan motor Reifan, melipat tangan di dada, tatapannya yang datar menghunus tepat dimata Reifan. "Apa aja effort lo selama pacaran sama cewek gue?" tanya Aghas. "Dulu." Dia mengimbuhi lagi.
"Kepo lo!"
"Lo pernah bikinin dia mie indomie buat cewek gue tengah malam jam dua?" tanya Aghas.
Reifan diam, tidak, dia tidak pernah.
"Lo pernah beliin susu hamil sampai empat kotak buat cewek gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFUDDLES (SELESAI)
Teen FictionSpin off Arunika's World dan SHAGA BISA DI BACA TERPISAH FOLLOW SEBELUM MEMBACA *** "Lo mau nggak pacaran sama gue?" Snowy. "Gue nggak mau pacaran sama lo. Gaya pacaran kita beda. Gue nggak suka main di luar, gue lebih senang habisin waktu di rum...