Anyeeoonggg 😚
Baru update lagi, kemaren libuuur huhu
Siapa pendatang baru di sini? cung!
Bab ini panjan, 3000 kata lhooo
Karena kalian suka nya di target, so ... 4K komen buat update besok.
Penuhi tiap barisnya sama komen yaakk🫶🏼🫶🏼
Happy reading!
***
10 Tahun lalu....
SORE hari pukul empat lebih lima menit, Snowy, gadis berusia tujuh tahun baru saja turun dari mobilnya dengan tangan menenteng tas Biola. Dia baru saja selesai les, di temani abang kembarnya yang juga mengikuti les di gedung yang sama namun berbeda kelas. Summer mengambil les piano sementara Winter mengambil les saksofon.
Kedua anak lelaki itu langsung masuk ke dalam kamar setelah menyapa Radhit dan Arunika, sementara Snowy mampir lebih dulu ke dapur untuk meminum jus yang telah di sediakan oleh mbak di rumahnya.
Sedang meneguk jus itu secara perlahan karena meresapi manisnya strawberry, mata Snowy sedikit menyipit ketika dia melihat ada dua orang gadis kecil seusianya sedang bermain di pinggir kolam. Dapur di rumahnya memang di bangun di sisi kiri, berdekatan dengan kolam rennag. Ada jendela besar yang menjadi sekatnya, sehingga Snowy bisa melihat dua orang itu dari tempatnya berdiri.
Snowy kenal dua gadis itu, mereka adalah teman baru Liona. Yang semenjak dua bulan lalu rutin main ke rumahnya untuk bermain dengan Liona. "Nyonya, ada teman Liona main di pinggir kolam." Suara dari mbak rumahnya membuat Snowy menoleh ke belakang dan mendapati Arunika berdiri di belakangnya. "Saya sudah cegah, tetapi Liona bilang udah di kasih ijin sama Tuan."
Arunika mengangguk. "Nggak apa-apa, mbak. Tapi sambil mbak awasin ya, takutnya melipir ke kolam yang ujung."
Kolam renang di rumah mereka memang hanya di buat satu bangunan. Tetapi di bagi menjadi tiga bagian. Setiap bagiannya memiliki kedalaman yang berbeda. Bagian pertama di ujung kanan, kedalamannya hanya sekitar 30 cm karena di buat untuk bayi. Lalu bagian kedua, kedalamannya mencapai 60-80 cm, sengaja di buat untuk anak seusia Snowy sekarang, dan bagian terakhir di ujung kiri, di buat khusus orang dewasa. Dalamnya sekitar 1,5 meter sampai 2 meter.
"Baik nyonya, nanti setelah saya angkat jemuran saya tunggu di sini buat awasin mereka."
Arunika mengangguk, lalu menunduk memerhatikan Snowy yang diam saja. Anaknya itu agak pendiam akhir-akhir ini, dan juga sedikit menyebalkan jika sudah berhadapan dengan Liona. Putri kesayangannya itu gemar sekali membuat Liona menangis karena mainannya selalu Snowy rebut.
Arunika tidak mengerti, kenapa dua gadis kecil itu menjadi sering bertengkar, padahal sebelumnya mereka baik-baik saja dan saling sayang. Arunika tentu bertanya kepada Snowy, namun gadis itu menjawab, bahwa mereka baik-baik saja.
"Nak, mau ikut main sama mereka?" tanya Arunika.
Snowy menggeleng. "Aku capek Mi, mau bobo aja."
Arunika menekuk lutut, menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu. "Princess, kamu berantem sama Liona?" tanyanya untuk kesekian kali. "Jujur sama Mami, mami nggak akan marah, kok."
Snowy terdiam, dia tidak mau mengatakan alasan Liona menjauh darinya adalah karena gadis itu sudah mempunyai teman baru. Snowy takut Liona di marahi. "Nggak berantem Mami."
"Terus, kenapa? Kok Mami perhatiin, kamu jadi jarang main sama Liona?"
Snowy menyengir. "Liona punya temen baru, Mami. Tapi aku nggak suka sama mereka, jadi aku nggak mau main sama dia lagi!" gadis kecil itu menjelaskan dengan menggebu, lalu diam-diam menyentuh hidungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFUDDLES (SELESAI)
Teen FictionSpin off Arunika's World dan SHAGA BISA DI BACA TERPISAH FOLLOW SEBELUM MEMBACA *** "Lo mau nggak pacaran sama gue?" Snowy. "Gue nggak mau pacaran sama lo. Gaya pacaran kita beda. Gue nggak suka main di luar, gue lebih senang habisin waktu di rum...