BEFUDDLES || 30

126K 14.2K 3.4K
                                    

AKU UDAH UPDATE DARI JAM SETENGAH 3 SORE YA :(

KARENA WATTPAD ERROR JADI SEBAGIAN GA DAPAT NOTIF

INI AKU PUBLISH ULANG SEMOGA UDAH NORMAL 🥲

HAPPY READING! ❤️

2.5K komen buat update bab 31 besok 🫶🏼

***

Gue di depan deket gerbang

Cepet jln nya jgn lelet

Pesan itu Aghas kirim kepada Snowy yang langsung di baca sedetik kemudian. Jam menunjukkan pukul 15.30, dan Aghas sudah berada di depan Sekolah mereka sejak pukul tiga.

Sudah setengah jam Aghas menunggu di dalam mobil, dia tidak membawa motor karena cuaca terlihat mendung, dia takut mereka kehujanan. Menatap ke Gerbang yang ada di depannya dengan jarak kurang dari 7 meter, mata Aghas memicing ketika melihat Snowy berjalan di dampingi abang kembarnya juga Reifan.

Sialan. Aghas seketika merasa kesal. Niatnya untuk menunggu di mobil sampai pacarnya datang, Aghas urungkan. Cowok yang memakai celana cargo pendek dengan kaus tanpa lengan itu turun dari mobil, lalu mengumpat lagi ketika sadar dia hanya memakai sendal jepit.

Dia lupa, kalau pacarnya punya mantan dedemit yang masih mengejar-ngejar untuk balikan. Jika tahu Reifan mengantar Snowy ke depan, Aghas tidak akan berpenampilan sesantai ini.

Meneliti diri sendiri untuk beberapa detik, Aghas akhirnya benar-benar turun dari mobil. Kalau di pikir-pikir, meskipun dia berpakaian santai, tetapi dia masih terlihat jauh lebih ganteng daripada si Reifan dedemit itu.

Menyandarkan diri di pintu mobil, Aghas melipat tangan di bawah dada sembari menatap lurus ke depan. Pada Snowy yang ternyata sudah menyadari keberadaannya.

Di tempatnya, Snowy yang tadinya lesu, mendadak segar dan semangat ketika melihat Aghas menunggunya di depan sana. Kaki-kaki nya bergerak cepat, membuat ketiga cowo yang mendampinginya ke heranan.

"Jangan lari!" peringat Winter.

Namun bukan Snowy namanya jika tidak keras kepala. Alih-alih berhenti atau berjalan seperti semula, gadis itu malah berlari semakin kencang. "Kalian balik aja ke parkiran! Gue udah di jemput ayang! Byebye!"

Winter dan Summer mendengkus pendek, mereka menghentikan langkah hanya untuk mengawasi Snowy. Sementara Reifan hanya diam, tidak mengeluarkan ekspresi apapun padahal hatinya kini sedang kebakaran.

Melihat Snowy yang berlari-lari, Aghas berdecak. Gadis itu ... tidak bisakah anggun sedikit?

"Jangan lari!" peringat Aghas tajam, cowok itu sedikit berjalan mendekat.

Snowy malah tertawa. "Kan, kata lo jangan lelet." Larinya semakin kencang, dia berhasil melewati gerbang dan melompat untuk memeluk Aghas.

Aghas sedikit terkejut, untung dia mempunyai refleks yang tepat hingga bisa menangkap Snowy cepat. Gadis itu merangkul lehernya dengan tangan dan melilit pinggang dengan kakinya yang tidak terlalu erat. Snowy kini ada di gendongannya. "Kangen," keluhnya.

Bibir Aghas sedikit mengukir senyum, dia perhatikan wajah Snowy yang lesu, walau samar, Aghas bisa melihat ada gurat kesedihan di wajah cantik itu. "Bad day?"

Snowy mengangguk, bergerak memeluk Aghas lebih rapat. Ia simpan pipinya di bahu cowok itu. "Nggak ada lo di sekolah, gue nggak semangat."

"Ya udah lo jangan sekolah," kata Aghas enteng, dia lalu sengaja menatap pada ketiga cowok yang masih berdiam di depan sana. Aghas tersenyum jumawa, bukan pada Winter dan Summer tentu saja, tetapi pada satu cowok yang langsung memutar badan lalu pergi duluan.

BEFUDDLES (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang