BEFUDDLES || 43

104K 13.5K 8.5K
                                    

Anyeeongg

Belum 10K tapi udah updateeee, hadiah buat kalian yang selalu spam di tiap babnya 🥰🫶🏼

***

Berjalan terseok-seok sambil memeluk figura berukuran sedang di tangannya yang terborgol, Liona menatap lurus ke depan di mana liang lahat sudah siap sebagai tempat istirahat Argus untuk selama-lamanya.

Setiap langkah yang Liona ambil rasanya sangat berat, dia harus melawan semua rasa sakit yang bergejolak di hatinya. Ingatan demi ingatan terus berputar di kepalanya yang pening. Ingatan tentang Argus yang setiap pagi selalu belajar membuatkannya nasi goreng walau hasilnya gosong, tentang Argus yang menyuapinya makan ketika hendak pergi sekolah, tentang Argus yang berlutut di bawahnya untuk mengikat tali sepatunya, tentang Argus yang rela berlari-lari memegangi jok belakang ketika Liona berlajar sepeda.

Banyak hal manis yang mendadak bermunculan dalam ingatan Liona. Senyum Argus, tawa Argus, pelukan hangat Argus. Semua seolah sengaja muncul hanya untuk membuat Liona sadar.

Bahwa Argus menyayangi Liona tidak lebih dan tidak kurang dari Snowy.

Liona bukan anak kandungnya. Dia adalah anak hasil perselingkuhan.

Istri Argus berselingkuh dengan temannya sendiri, dan lahirlah Liona dari dua penghianat itu.

Tetapi Argus membuka tangan lebar untuk menerima Liona ketika Riana, istrinya, meminta Argus untuk merawat bayi mungil itu.

Argus menerima Liona dengan hangat.

Dia membesarkan Liona dengan penuh kasih sayang layaknya dia menyayangi anaknya sendiri.

Padahal ... Liona adalah anak dari penghianat yang menyakiti hati pria itu.

Argus akan di anggap wajar jika dia membenci Liona.

Dia akan di anggap normal jika tidak ingin merawat Liona.

Tetapi Argus, tidak melakukannya.

"Nggak tahu diri!" suara makian yang histeris Liona dengar dari Arunika yang berjalan terpogoh-pogoh padanya. Wanita itu memegangi bahu Liona lalu mengguncangnya. "Gara-gara kamu Argus pergi!"

"Nyonya...."

"Kamu bunuh dia Liona! Kamu bunuh orang yang paling sayang sama kamu!" teriak Arunika geram. wanita itu terlihat kacau, jejak air mata ada di pipinya. "Puas kamu Liona puas?!"

Liona menggeleng, kakinya sudah tidak kuat lagi, jadi dia memilih berlutut di hadapan Arunika yang menatapnya seperti seroang penjahat. "Nyonya aku...."

Arunika hilang kendali, dia memukuli kepala Liona dengan membabi buta. "Anak sialan!" makinya. "Nggak tahu di untung, nggak tahu diri! Bajingan!" Arunika menarik selendang yang menutupi kepala Liona, lalu menjambak rambut panjangnya. "Nggak seharusnya kamu di sini!"

"Mam." Radhit mendekat, coba melerai tetapi Arunnika tidak terhentikan.

Arunika mengguncang lagi bahu Liona. "HARUSNYA KAMU NGGAK LAHIR DI DUNIA INI!"

"HARUSNYA KAMU MATI SAMA WANITA ITU!"

"HARUSNYA KAMU YANG MATI LIONA BUKAN ARGUS!"

Liona tergugu dalam tangisan, menerima semua makian. Kalimat demi kalimat menohok yang Arunika lempar membuatnya tertampar kenyataan.

Benar, dia yang telah membunuh Argus dengan segala sikapnya.

BEFUDDLES (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang