BEFUDDLES || 40

118K 15K 6.4K
                                    

Anyeeoong

Selamat tahun baru! 🥰

Semoga hatapan kalian bisa terlaksanakan di tahun ini. Aamiin 🫶🏼

anyway, makasih buat 30K komentarnya. Kalian luar biasa 😭🥰

Pasti mau aku double up kan? wkwkwk

Happy reading

***

"Lo ... siapa?"

Aghas memicing mata detik di mana Snowy menanyakan siapa dirinya, dia menatap intens, sedikit lama menatap iris coklat terang itu sebelum kemudian tatapannya turun pada bibir Snowy yang pucat.

            Aghas mendengkus pelan ketika Snowy membasahi bibir sambil menelan ludah alot. Cowok itu mencondongkan badannya di depan wajah Snowy sambil kembali menatap mata. "Butuh ciuman? Mungkin lo bisa ingat gue kalau di cium?" bisiknya parau.

            Snowy sontak bersemu, dia memukul pelan tangan Aghas. "Mesum banget lo, ceweknya lagi sakit juga." Gadis itu mencebik, gagal mengerjai Aghas.

            Mendengkus geli sambil menjawil hidung kecil Snowy, Aghas lalu membingkai wajah Snowy dengan kedua tangannya yang besar. "Udah baikan?"

            "Mm, jauh lebih baik seudah di kasih obat." Snowy memejamkan mata, nyaman sekali merasakan tangan hangat Aghas di wajahnya. "Dingin, Ghas. Peluk dong." Sepertinya Snowy butuh kehangatan itu juga untuk memeluk tubuhnya karena Snowy merasa kedinginan dan sakit badan.

            "Lo harus cepet sembuh kalau mau di peluk," ucap Aghas, melepaskan tangan dari wajah Snowy lalu beralih meraba pergelangan tangan gadis itu. Aghas menunduk, amarahnya tersulut lagi melihat memar dan lecet memenuhi tangan Snowy.

            "Tangan gue sakit. Mungkin harus di cium." Ternyata Snowy masih berusaha untuk mendapatkan sentuhan Aghas.

            Bibir cowok itu berkedut geli melihat Snowy yang tampak lemas seperti sekarat hanya karena dia menolak dengan gelengan kepala. "Nanti kalau udah sembuh, gue cium lo sampe mampus," katanya.

            Snowy hanya berdecak saja menanggapinya, sementara Winter yang sedari tadi memerhatikan, mendengkus pelan sembari merogoh ponselnya yang berbunyi. "Gue angkat telepon dulu," pamitnya.

            Begitu Winter keluar, Snowy langsung menegakkan badan dan memeluk Aghas, membuat cowok itu terkejut sampai melotot. "Badan gue sakit semua, Ghas. Di seret tadi, ngilu banget. Kalau di peluk lo pasti sembuh." Snowy beralasan begitu lancar.

            Aghas terkekeh geli, heran sendiri kenapa ada manusia seperti Snowy di dunia ini. "Janji langsung sembuh?"

            "Mm janji."

            Aghas balas pelukan gadis itu, tidak terlalu erat karena takut menyakitinya. Tidak hanya memeluk, cowok itu juga mengecupi rambut Snowy sampai turun ke dahi. "Cepet sembuh peri kecil."

Snowy tersenyum. "Ghas."

            "Mm?"

            "Makasih udah tolong gue, kalau nggak ada lo, gue mungkin tinggal nama."

            Aghas menghirup wangi rambut Snowy, lalu menggerak-gerakan dagunya di atas puncak kepala gadis itu. "Gue minta maaf, harusnya gue bisa datang lebih cepat."

            "Nggak, harusnya gue berhati-hati. Udah tahu mereka benci sama gue, mana mungkin mereka mau minta maaf. Gue nya aja yang tolol sampai bisa ketipu," sangkal Snowy. "Tapi ... lo tahu dari mana kalau gue di kolam renang?"

BEFUDDLES (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang