Anyeeeong, pasti nungguin yaa 🥰🫶🏼
Pren ini hanya cerita fiksi, jangan di samakan dengan kehidupan nyata. Aku membuat cerita ini untuk hiburan ya. Jika ada hal positif, maka petik dan teladani. Jika ada hal negatif, jangan di tiru ya 🤗
Happy reading!
***
Tolong baca sampai bawah biar ga nanya-nanya lagi yaa.
70 Hari yang berat sudah berhasil Aghas lewati cukup baik. Banyak hal yang terjadi selama itu, terutama yang bersangkutan dengan Snowy.
Dua bulan yang tidak mudah, berjauhan dengan orang yang di sayang ternyata mempengaruhi juga merunah pola pikir dan emosi Aghas, mungkin juga Snowy.
Aghas yang biasanya emosian saat cemburu dan tidak sabaran, kini menjadi lebih bisa mengendalikan diri dan lebih banyak sabar. Demi Snowy. Dia banyak mengalah, meminta maaf walau tidak sepenuhnya salah, dia lakukan itu bukan karena takut pada Snowy, tetapi dia ingin menjaga hubungan mereka agar tetap baik.
Toh, mengalah sedikit demi kebaikan dan mendapat benefit semakin di sayang Snowy bukanlah sesuatu yang buruk.
Dan, ada perubahan besar yang terlihat kentara dari Aghas. Yakni, dia yang biasanya jarang memainkan ponsel kini justru memegang ponsel dua puluh empat jam, bahkan saat tidur.
Aghas sudah seperti orang autis, dan orang gila.
Dulu, dia mengejek Summer seperti orang tidak waras saat terus bermain ponsel sambil cengar-cengir, dan sekarang Aghas kena batunya, dia jadi gila karena sering tersenyum hanya dengan menatap ponsel.
Snowy juga sedikitnya banyak berubah. Tidak terlalu mempermasalahkan hal sepele, cemburuannyan tidak berlebihan. Gadis itu juga bersikap lebih tenang dan sedikit dewasa di banding sebelumnya.
Hal itu tentu saja di karenakan Snowy yang berhasil melewati terapi demi terapi yang di berikan Dokter Corla dengan baik.
Good news! Kondisi mental Snowy membaik, bahkan jauh lebih baik dari sepuluh tahun lalu. Kabar ini di beritahukan oleh Dokter Corla sendiri kepada Radhit.
Dan renacananya, Snowy bisa pulang akhir bulan nanti atau sekitar dua minggu lagi.
Aghas tersenyum lega saat melingkari tanggal di kalender di kamarnya. Tinggal 10 hari lagi, istrinya pulang.
Aah, bisakah Aghas menyebut Snowy istri? Karena pernikahan mereka sudah di daftarkan dan tercatat di sipil sejak enam puluh hari lalu. Pernikahan mereka sudah sah.
Hari di mana Aghas mencetuskan bahwa dia ingin membatalkan pertunangan dan menggantinya dengan pernikahan, saat itu juga Shaga menghadap Radhit dan membicarakan hal tersebut.
Tentu tidak mudah untuk meyakinkan Radhit agar Aghas bisa mencuri putri satu-satunya itu. Perlu waktu 2 kali 24 jam untuk pria itu berpikir sampai akhirnya, Radhit setuju.
Besoknya setelah keputusan Radhit turun, atas kekuasan juga sedikit sogokan uang, yang entah bagaimana caranya. Radhit dan Shaga begitu mudah mendaftarkan pernikahan Aghas dan Snowy.
Padahal usia mereka tidak memenuhi syarat menikah menurut Undang-Undang Dasar yang mewajibkan usia menikah 19 tahun. Sedangkan mereka baru 17. Memang ada dispensasi jika ingin melaksanakan pernikahan di bawa umur. Dengan catatan, ada hal genting yang mewajibkan pasangan tersebut di nikahkan, itupun harus di setujui dan di ajukan oleh wali atau orang tua.
Pernikahan Aghas dan Snowy sudah di setujui kedua belak pihak, namun alasan untuk mendapatkan dispensasi, Aghas tidak tahu menahu.
Mungkinkah Shaga dan Radhit memberikan alasan bahwa Snowy hamil duluan?
KAMU SEDANG MEMBACA
BEFUDDLES (SELESAI)
Teen FictionSpin off Arunika's World dan SHAGA BISA DI BACA TERPISAH FOLLOW SEBELUM MEMBACA *** "Lo mau nggak pacaran sama gue?" Snowy. "Gue nggak mau pacaran sama lo. Gaya pacaran kita beda. Gue nggak suka main di luar, gue lebih senang habisin waktu di rum...