Sangyeon diam-diam mengajak Hyunjae liburan tanpa sepengetahuan sang anak. Kedoknya sih minta temenin rapat tahunan padahal aslinya minta kelonan.
***
Pemuda surai cokelat menyeringitkan dahi ketika mendengar instruksi sepihak dari seberang telepon. Dia sempat melirik tanggalan di atas meja, terutama pada bulatan-bulatan merah yang tertera.
"Minggu depan, Kak?"
"Iya Sayang, kamu bisa kan?"
Hyunjae menggumam-gumam, berpikir sejenak, "Bisa sih, tapi apa aku nggak ganggu Kakak kerja?"
"Justru kamu pelipur lara kalau kerjaanku menyebalkan, Sayang," si cantik dapat membayangkan ekspresi kekasih? Apa mereka sepasang kekasih? Rasanya baru beberapa bulan lalu mereka sepakat menjalani hubungan sugar daddy-baby, apa sekarang berganti status jadi kekasih? Terus bagaimana nasib Juyeon?
"Baby??"
"Eh.. iya Kak?"
"Gimana? Mau kan?"
"Heum.." Hyunjae masih menimang-nimang. Memang sih minggu depan dia tidak kemana-mana, apalagi saat pandemi begini, kuliahnya dipindah menjadi online. "heum.. heum okay.."
Sangyeon bernapas lega di sana, tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan lantaran Hyunjae menyetujui ajakan. "Nanti aku jemput pas hari H, okay? Kamu siapin baju-bajumu atau bisa aja kita belanja baju sampai di kota nanti,"
"Iya Kak,"
"Kamu seneng kan?"
"Seneng kok," jawab Hyunjae pelan, "kenapa? Kedengarannya engga, ya?"
Pria paruh baya tersebut diam beberapa detik entah karena apa. "Kakak pikir kamu kecapean makanya kalem gini,"
Hyunjae tertawa kecil, "Gimana nggak capek kalau kalian berdua gilir aku hampir tiap malem?" Tidak mendapat respon, ia memanggil Sangyeon lagi. "Kak?"
"Jangan bilang Juyeon, ya,"
"Kenapa?"
Helaan napas terdengar, Hyunjae jadi tidak enak. "I just wanna have you by myself," jawab pria itu agak merajuk. Si cantik tak dapat menahan senyuman, berniat menggoda kesayangan.
"Oh gituu, aku pikir kalian berantem,"
"Pokoknya jangan kasih tau kalau kamu ikut Kakak ke Bali, okay?" Pemuda lain tersenyum sangat lebar akan keposesifannya, meski hati kecil tidak mau Juyeon ditinggal tapi kalau menyangkut Sangyeon, dia juga tidak ingin menghancurkan hubungan ayah dan anak itu.
"Iya Kak, nggak janji,"
"Ish, jangan gitu, Sayang.." kali ini ia bisa membayangkan bibir pria lebih tua merengut sampai termaju-maju hanya karena ia tak menuruti kemauan. Hyunjae terkikik, lama-lama tertawa garing.
"Iyaaa.."
"Oke, Kakak balik kerja dulu, ya! Kamu jangan lupa makan, uang masih ada kan? Atau mau Kakak tambahin?"
Entah kenapa hatinya agak celos mendengar perkataan yang terlontar. Namun kenapa dia harus salty? Bukankah memang seperti itu kenyataannya? Sangyeon memberi uang, Hyunjae memberi kasih sayang.
"Masih ada kok," jawabnya pahit, tanaman herbal pun kalah. Bersyukur mereka sedang tidak tatap muka, kalau iya, Sangyeon dapat melihat wajah kecutnya.
"Okay," Sangyeon terdengar cengengesan, "Kakak kerja dulu ya, Sayang,"
"Iya Kak,"
Menyebalkan. Kenapa hati Hyunjae jadi kesal begini? Padahal mereka bukan pasangan resmi tapi rasanya sakit aja ditanya soal sisa saldo di rekening.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYZ SOLID GOLD🔞✔
FanfictionKumpulan Oneshot🔞 untuk beberapa kapal The Boyz (mostly kesukaan Finn; Noname; Nett) ⚠️ : kalian tau ini dewasa kan? Ya benar. Dan jika rating 18 sudah ditaroh di judul itu berarti kalian siap dengan konsekuensinya saat membuka isi cerita ini ⚠️res...