Akhirnya setelah melepas penat dengan series membagongkan macam Bang Boyz, kita ke oneshot yang santuy-santuy sekarang :)
Lee Sangyeon x Lee Hyunjae
***
Hyunjae used to think his world always revolve around his Dad, a single-hard working father named Lee Sangyeon. However, things start to change when the man dated a life, making the world turns into obsession.
Warning : incest, semi-rape but not really, maybe non-consentual sex or drunk sex (finally someone's in me writing this), hyunjae is legal age (19 or something), he is an accident in college, so the gape isn't that far, but still, sangyeon's only son, oh sangyeon is drugged.
***
Hyunjae sering berpikir kalau kehidupan dia dari orok sampai beranjak dewasa seperti sekarang selalu berputar di sekitar ayahnya. Sangyeon ini Sangyeon itu. Semua hal. Yang mengajari dia berjalan, mengoceh banyak, menemani saat ia sendirian di tengah gemuruh malam, bahkan memeluk erat ketika mimpi buruk datang.
He's almost twenty now. Bukankah remaja lain memikirkan cara agar tidak tinggal bersama orangtua lagi? Namun, tidak tebersit secuil perasaan dalam dirinya meninggalkan Sangyeon untuk mencari kehidupan baru. Sebaliknya, ia malah semakin nyaman saat berangkat kuliah ada sang Ayah menyeduh kopi, dan sepulang kuliah menemukan pria tua tersebut menyiapkan makan malam.
At first, he thought, this is maybe one of usual thing between parent and child. Dimana sikap protektif dan rasa sayang anak terhadap orangtuanya sehingga tidak bertemu sehari pun rasanya sangat menyeramkan. Or worst, hancur. Akan tetapi, lama kelamaan, Hyunjae tidak menyadari kalau ternyata perasaannya berujung menjadi sebuah obsesi semata karena menganggap Sangyeon adalah satu-satunya orang yang sangat dekat dengannya.
Ada dimana pada suatu malam, kebiasaan monoton berubah perlahan-lahan. Hyunjae agak terkejut begitu pulang ke rumah tidak menemukan siapapun. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, tiada tanda-tanda kehidupan. Lampu nampak mati, ruangan kosong seperti kala ia meninggalkan di waktu pagi. Sambil menyalakan saklar, Hyunjae merogoh ponsel, menekan angka tempat kontak darurat Ayahnya berada, menunggu deringan sesekali menggigit kulit bibir.
"Halo?"
"Halo, Ayah?"
"Kenapa, Sayang?"
Jantung Hyunjae berdesir aneh, padahal dia sudah sering dipanggil Sayang, tapi kenapa malam ini ia merasa sebutan itu lebih mesra dibanding sebelumnya, "A-Ayah dimana?"
"Oh, Ayah masih ada rapat di kantor," sayup-sayup Hyunjae mendengar suara musik keras sebelum lenyap disertai bantingan pintu, "kamu sudah pulang?" pemuda itu mengerjap-ngerjapkan mata tanda sedang mencerna keberadaan sang ayah sekarang.
"S-sudah.."
Sangyeon tertawa kecil, menemukan anak semata wayangnya sangat menggemaskan, "Kalau lapar, panasin aja makanan di kulkas ya? Mungkin Ayah pulang agak larut malam,"
"Ayah kenapa nggak bilang.." Hyunjae terdengar merajuk, mata mulai berkaca-kaca karena tiba-tiba semua terasa seperti disiram ketakutan akan kesepian, ditinggal sendirian di rumah besar tanpa kehadiran orangtua.
"Jae, Sayang, kamu kan sudah besar, masa gitu doang sedih?"
Hyunjae menggenggam erat ponsel di telapak, sedikit tersinggung terhadap kalimat, ia menggumam supaya tidak dianggap kenapa-kenapa. "Baik, Yah,"
"Good Boy.." ini perasaan dia saja atau suara Sangyeon menjadi lebih dalam dan berbisik saat mengucapkan pujian, Hyunjae menegak ludah, tak dapat berkata-kata. "Jeje? Masih di sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYZ SOLID GOLD🔞✔
ФанфикKumpulan Oneshot🔞 untuk beberapa kapal The Boyz (mostly kesukaan Finn; Noname; Nett) ⚠️ : kalian tau ini dewasa kan? Ya benar. Dan jika rating 18 sudah ditaroh di judul itu berarti kalian siap dengan konsekuensinya saat membuka isi cerita ini ⚠️res...