BANG BOYZ SERIES (SIDE STORY) : Morning World

3.1K 31 2
                                    

brace yourself, kalian sedang membaca series intens kedua dari semua series di sini :)

Warning : Hanya untuk dijadikan bahan bacaan bukan dijadikan pelajaran, fiksi pelepas penat, early sex when members asleep; porn without plot; very short unfaedah sex story

--HARAP BIJAK DALAM MEMBACA--

===ANDA MEMASUKI SERIES 21+ ===

***

Lee Hyunjae x Choi Chanhee

***

Chani woke up with a boner and unfortunately the only living creature that doesn't sleep like a log is his rival, Jeje.

***

Perasaan aneh menggrogoti batin Chanhee sejak ia terputus dari mimpi yang ia alami beberapa menit lalu. Kelopak mata masih setia mengatup, tidak berniat membuka sama sekali dan mengutuk diri sendiri karena tidak bisa tidur di tempat asing. Terutama satu selimut dengan seluruh anggota terkecuali Eric.

Sesuatu menjengkelkan terjadi menyebabkan adik bungsu mereka terpaksa mengambil cuti untuk memulihkan kesehatan mentalnya.

Fuck you haters, go kill yourself.

Kembali ke permasalahan sekarang, Chanhee menyumpah pada kejantanan di balik celana piyama kini menjunjung tinggi bagai menegakkan keadilan. Iya, keadilan minta dilepaskan. Sedangkan mereka masih syuting reality show, tidur bersebelahan satu sama lain, memiliki jarak yang dekat antar-anggota.

Walau kamera dimatikan tengah malam, tidak menutup kemungkinan ada footage tersembunyi yang akan didapatkan oleh kru-kru di sana.

Chanhee mencoba membalikkan badan, berusaha menekan adiknya agar berhenti mencari perhatian. Karena permainan tadi malam mengharuskannya berpisah dengan sang kekasih, dan malah mendapat tempat paling pinggir, sangat-sangat tidak etis.

Sayang sekali, kegelisahan selama beberapa menit tersebut dinotis pemuda di sebelah kanan. Chanhee terloncat ketika Hyunjae menempatkan telapak tangan di pinggang, menerpa tengkuk dengan napas hangat.

"Kenapa, Chani?" bisik sang kakak menggelitiki anak surainya, si Cantik sempat merinding, tak sengaja suara khas bangun tidur itu merangsang penisnya untuk berdiri lebih tinggi.

"Sshh diam Hyung.." desisnya tak kalah berbisik. Di antara sebelas anggota, hanya dia, Hyunjae dan Kevin yang light sleeper, mungkin si Pirang sedang kecapean makanya tidak terbangun akibat pergerakan mereka berdua. Hyunjae bukannya takut malah merayapkan tangan, menggunakan kesempatan mengusap perut putih mulus tertutup piyama, mendengarkan Chanhee mengerang tertahan.

"Need help?" tawar pemuda manis mendekatkan diri, membuat Chanhee sadar bahwa kakaknya juga bernasib sama, kejantanan mengeras terbungkus celana traning, kini menyusup sempurna di belahan bokong sendiri.

Ah, persetan. Ini mungkin masih terlalu larut untuk dikatakan pagi hari, ia mengangguk pelan, membiarkan jari-jemari lentik menyelinap melewati karet pinggang, berkontakan langsung dengan si adik hingga Chanhee menghentakkan pinggul.

"Ssshh, be quiet, Chani.."

Gimana dia bisa diam kalau tangan Hyunjae begitu luwes menangkup kemaluannya, belum lagi punya si Manis sedari tadi menggesek di belakang, memang Chanhee voucher apa digesek-gesek?

Namun dimana lagi dia mau melepaskan ketegangan kalau bukan karena bantuan cuma-cuma sang kakak? Chanhee harus bersyukur dalam hal ini.

"H-hyung.." erangnya halus seraya membekap mulut, Hyunjae menggumam, semakin menempelkan diri walau tengah terbalut material baju tidur, tapi tidak menghentikan mereka saling menyentuh satu sama lain.

"Can I fuck your thigh?" Chanhee hampir menjerit mengiyakan akan permintaan, ia mengangguk cepat ingin segera dieksekusi. Sejujurnya dia belum pernah diperlakukan di paha, karena Changmin lebih suka lubang dibanding tidak masuk sama sekali.

Hyunjae perlahan menarik turun celana piyama Chanhee hingga pantatnya terekspos meski tertutup selimut, meremas-remas halus, kemudian mengeluarkan penis sendiri. Dia mengusap lubang ketat nan kering menggunakan puncak kemaluan, mendapati Chanhee menggelinjang nikmat. Tanpa basa-basi, ia menyusupkan kepala di antara kedua paha putih pucat, tepat di bawah organ sang adik, lalu menggoyang kecil-kecilan.

"Hmmph.. hmph.." Chanhee tampak mencengkram seprai, menggigit sisa bantal panjang di kepala supaya meredam desahan, ia tidak mau membangunkan anggota dan menciptakan kekacauan, apalagi bila Sangyeon yang menangkap basah, bisa-bisa mereka berdua dihukum lagi karena bertingkah tidak sopan di depan publik.

Tapi friksi penisnya dan penis Hyunjae sangat nikmat sampai-sampai Chanhee ikut menggenjot juga, menemui irama pinggul pemuda surai cokelat. Meskipun mereka tidak menggunakan pelumas sebagai pelicin, hanya berbekal anak mani di lubang kemih, tetap saja rasa kasar berhasil menyetrum nadi-nadi di peredaran.

Hyunjae di belakang menggigit bahu landai agak kuat, mungkin sehabis ini akan meninggalkan bekas, but who cares when you're this horny?

"Fuck.. Chanhee so wet.." erang pemuda di belakang tepat di telinga, tak pernah mendapatkan esensi seperti ini sebelumnya lantaran kedua-duanya adalah pihak penerima bukan pemberi. Chanhee mengangguk setuju, bulir keputihan masing-masing mengotori paha, membuat kegaduhan serta basahnya permukaan.

"Hyung.. ngh.. m-mau keluar.." ia merasa ada anggukan di dekat leher, pertanda sang kakak juga ingin melakukan hal yang sama. Bunyi gesekan dua penis, bola bertekstur kencang serta tamparan kulit berusaha diminimalisir. Chanhee terjengit ke depan buru-buru memegangi puncak kemaluan supaya menembakkan benih di sana, bisa berabe bila ketahuan meleber kemana-mana. Dia menggigit alas kepala kuat-kuat saking orgasme pagi membasuh saraf-saraf, membangunkan otak supaya lebih terjaga dari beberapa menit lalu. Hyunjae menyusul tiga detik, melukiskan putih di paha montok, menggenjot pelan-pelan untuk menghabiskan sisa pelepasan.

Kedua primadona saling mengatur napas, aneh, padahal mereka tidak berlari, tapi rasanya capek aja sesudah melakukan sesuatu gila tanpa disadari anggota lain. Chanhee menoleh sedikit, menjangkau bibir Hyunjae, melibatkan mereka dalam tautan kecil. Sang kakak menggumam di sela-sela, setia mengocok milik sendiri hingga terkulai di genggaman.

"Udah mendingan?" pemuda lebih tua bertanya halus, si Cantik mengangguk seraya melempar senyum tipis, hati-hati ia membalikkan badan, memasukkan organ intim ke celana piyama kembali. Telapak tangan yang dikotori semen, dibawa ke mulut buat dijilat, daripada repot nyari tisu, nanti ketahuan staf kalau mereka sudah terbangun sejak lima belas menit lalu.

Hyunjae menatapi sebentar sebelum ikut membantu mengulum digit-digit panjang, membuahkan mereka berciuman lagi, melilitkan indra pengecap tiada henti.

Setelah tautan terlepas, barulah keduanya dapat memejamkan mata mengejar rasa kantuk yang sempat menghilang sejenak. Baru juga mengatupkan kelopak beberapa detik, mereka dikejutkan oleh sumpah serapah Kevin dalam intonasi setengah berbisik marah.

"Nggak bisa apa kalian ke toilet daripada main di sebelahku?"

Uh oh. The blondie overheard them. Hyunjae dan Chanhee sama-sama memerah dan memutuskan pura-pura tidak mendengar. Membiarkan Kevin dilanda masalah sendiri lantaran tidak dapat tertidur setelah menguping sesi panas dua anggota dambaan.

Semoga saja Kevin tidak terangsang ya, guys.

.

.

.

©️Finn(ish) beneran suwer😙

engga yeee masih dua lagi

BOYZ SOLID GOLD🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang