Eyes On Me

4.6K 29 0
                                    

spesial hyunjae nyolo

Warning : public masturbation, exhibitionist kink. Gak bisa apa nunggu sampe rumah Jae?

×××××××××××××××××××××××××××××

Keletihan berhasil mendera seluruh persendian. Selesai perkuliahan, Jaehyun berjalan lunglai menuju halte bus. Sepanjang perjalanan, meski mulut menyapa mahasiswa yang mengenalinya, otak berpikir hal-hal lain. Ingin melepaskan penat, berendam di bathub sejenak, menikmati aroma bath bomb kesukaan dan menyenangkan hati serta pikiran.

Maybe a little thing about pleasuring himself not really harm.

Jaehyun menganggukkan kepala ketika berpapasan dengan mahasiswi, mengukir senyum kecil sembari terus berjalan keluar gerbang kampus ke arah halte.

Terlihat bus telah menunggu di sana, beberapa penumpang naik bergantian termasuk dirinya. Mata berpendar mencari tempat kosong dan langsung menempati.

Ah enak rasanya. Menyandarkan kepala, menarik napas panjang meski yang dihirup adalah aroma-aroma tubuh manusia kelebihan keringat setelah sekian lama beraktivitas dari pagi sampai sore tidak terkecuali dia.

Kenyamanan ini bagai menyelimuti badan. Tidak tahu kenapa membangkitkan sesuatu di dalam. Jaehyun melirik ke sana kemari, memperhatikan bagaimana orang-orang sibuk pada bisnis masing-masing, tidak menghiraukan siapapun sama sekali. Jantung Jaehyun tiba-tiba berdegub kencang, merasa sempit di bagian selatan.

Apa lagi ini.

Manik hitam kembali bergerak ke kanan kiri, memastikan kalau penumpang lain tidak menaruh perhatian. Dia menyamankan posisi, menaruh tas di pangkuan selagi jari telunjuk mengelus adik di balik celana sangat lembut, merasakan tekstur jeans di kulit dengan geligi menggigit bibir, supaya tak meloloskan desahan.

Satu digit berganti dua, mengusap naik turun, menekan agak kuat, berupaya merangsang lebih. Napas Jaehyun putus-putus, mempercepat elusan tapi sigap melambatkan, biar tidak cepat klimaks. Suara-suara teredam di sela-sela gigi mulai terdengar, ia menoleh pelan-pelan, tak menemukan tatapan penghakiman.

Oh. This is fun. Menantang si Manis untuk berbuat berani. Masih dengan irama jantung berdetak cepat, ia membuka kancing celana, menurunkan resleting super duper perlahan sesekali menekan kejantanan yang terkurung. Puncak penis menyembul dari boxer, keras ingin dimanjakan. Parasan telunjuk memainkan bulir anak mani, putih nan lengket. Jaehyun tersandar dalam-dalam, jempol kaki berkerut-kerut nikmat. Tanpa basa-basi, ia menyusupkan tangan, berkontakan langsung sehingga hampir terloncat dari kursi.

Jaehyun menoleh ke kiri, hanya menemukan seorang gadis sekolah menaikkan alis lalu mengalihkan fokus ke ponsel. Dia terengah-engah usai nyaris ketangkapan, malah menyebabkan batang tambah tegang.

"Shit..." gumamnya mulai menggenggam si adik, memutar pergelangan, mengurut naik turun. Jaehyun ingin mendesah nyaring-nyaring, ingin membuat semua orang melihat aksi tak senonohnya, ingin diejek, diolok, atau bahkan dimaki hanya karena tidak punya malu sudah masturbasi di tempat ramai.

Pikiran dipenuhi delusi, Jaehyun dapat melihat beberapa pasang mata kini menaruh perhatian terhadap gerakan tangan. Tangan kiri menurunkan boxer, betul-betul memamerkan penis kemerahan berurat-urat di sekitar. Jaehyun hendak menangis sebab menahan erangan serta kenikmatan.

Bis terguncang sesaat menabrak polisi tidur, menyebabkan Jaehyun mendesah halus sambil mengocok kuat. Dia menutup mulut tanpa menghentikan genggaman, naik turun, menyemai precum di puncak, paha terasa kebas di kulit kursi.

"Ehm."

Jaehyun mendongak, meringis lalu menolehkan kepala, tidak mendapati siapa-siapa tetapi otaknya merangsang kalau pria berjas itu sedang menatapnya. Mengatakan sesuatu tentang 'Apa kau baru saja ingin keluar?' dengan manik mengancam. Dia membalikkan pandangan ke depan, kali ini menemukan seorang nenek juga mengarahkan tatapan penuh minat. Menambah kecepatannya dalam mengocok, sedikit-sedikit rasa orgasme mulai terbentuk seiring perjalanan menuju halte tujuan ditemani mata-mata penumpang di sana.

"Mmfffhhh.."

'Mau keluar? Heum? Kau mau keluar?'

'Say, Lee Jaehyun. Apa kau menikmati sensasi dilihat banyak orang disaat kau sedang memanjakan organ intim sendiri?'

'Bagaimana kalau kau melukis mani di kursi depan, huh? Pasti orang-orang akan menatap jijik dan menghakimimu karena kau menjijikkan, Jaehyun'

Pemuda manis tak kuat mendengar suara-suara khayalan yang dibuat oleh benak. Terutama visualisasi orang-orang di dalam bis, seolah mereka memang mengatakan hal seperti itu.

'Cum Jaehyun, cum for us, paint your slutty cum over your shirt and pants, kau sangat menjijikkan, Lee Jaehyun. Terangsang hanya karena berada di keramaian publik'

Pinggul mengejang begitu lubang kencing menyemprot sperma. Berhasil mengotori celana beserta kemeja yang berantakan. Jaehyun tersengal-sengal bak sedang maraton jauh. Tersandar sejenak, pikiran berkabut mendadak kosong. Bertepatan sekali dengan tibanya bis di halte yang dituju. Dia belum memasukkan kejantanan, dibiarkan layu disapa udara luar. Beberapa penumpang melewati kursinya tak sengaja melirik dan buru-buru mengalihkan pandang seraya mengumpat di bawah napas.

Jaehyun menyengir tak berdosa, pelan-pelan menyusupkan si adik kembali ke dalam celana dan mengancingi kaitan. Cairan putih yang menempel di pakaian tidak diapa-apakan, memberi kesan kepada semua orang tentang kegilaan yang baru saja dilakukan.

He's sated and contented.

BOYZ SOLID GOLD🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang