Juyeon x Chanhee
Ada yang salah ketika Chanhee memasuki hotel tempat ia menginap selama konser. Dia merasa sesuatu yang jahat mengintai pergerakannya sejak tadi.
warning : pwp; rush plot; major character death; mentioned rape (percaya sama aku cuman disebut doang); apakah ini horror? kayaknya engga sih tapi gapapa my first time bikin genre kek gini
***
Berat. Leher terasa berat dan Chanhee menyadari itu ketika ia berada satu lift bersama anggota The Boyz lain. Netranya bergerak menatapi mereka satu persatu yang sibuk membicarakan hal lain dibanding menaruh perhatian.Selagi elevator membawa perjalanan ke tempat tujuan, pemuda manis itu menatap pantulan di cermin. Memandang ke salah satu pojok kehitaman di sana penuh minat. Tidak paham kenapa teman-temannya tak memperdulikan.
Juyeon menggenggam jemarinya, ia tersentak kaget dan hampir memukul kekasihnya. Pemuda lain terkekeh seraya mengusap kepala secara lembut, bertanya kenapa mendadak melamun.
"Aku lihat sesuatu yang aneh di lift tadi,"
"Hm? Lihat apa?"
Memang pada dasarnya Lee Juyeon tidak peka, Choi Chanhee jadi malas menjabarkan. Mereka sudah sampai di kamar. Berniat merebahkan diri sejenak diselingi pelukan karena lelah sehabis turun dari pesawat.
"Kamu belum jawab, Sayang," ujar Juyeon setelah Chanhee menyusup dalam selimut bersamanya. Hidung mancung bak perosotan tersebut menempel di sisi kepala si manis, mengusel perlahan.
"Enggak, tadi ada yang aneh di cermin lift,"
"Aneh gimana?"
Chanhee memejamkan mata, sebenarnya tak ingin mengingat lama-lama sebab lehernya terasa berat kembali. "Hmm, nggak terlalu jelas,"
Juyeon menggumam, mengeratkan pelukan untuk menyamankan perasaan Chanhee. Dia paham kekasihnya sensitif dalam hal apapun. Sebisa mungkin ia menyalurkan kehangatan.
"Kenapa? Ayo dong cerita, badanmu panas banget nih," pemuda surai gelap menaruh punggung tangan di atas kening. Memang benar suhu tubuh Chanhee tidak senormal sebelum-sebelumnya, menambah gurat-gurat kekhawatiran tersampir.
Chanhee menggeleng pelan, kelihatan tak hendak dipaksa, ia hanya menarik napas pelan dan merasakan dirinya diserang kantuk berlebihan.
Juyeon tidak dapat memaksa, hanya menyelimuti figur langsing tersebut sampai leher kemudian mendaratkan kecupan di puncak kepala. Bahkan di sana pun terasa sekali rasa panasnya.
'Mungkin dia capek dari perjalanan' pikir pemuda itu akhirnya ikut terlelap dalam tidur.
***
Chanhee terbangun ketika nyeri menyerang leher lebih menyakitkan dibanding sebelumnya. Dia merintih pelan sembari membuka mata, menatap sekeliling kamar dan tak menemukan siapa-siapa."Mmh.. Juyeon?" suara terdengar parau. Dia berpejam kembali, berusaha menyamankan posisi baring. Suasana ruangan lumayan temaram, ditambah hawa dingin menyapa kulit kaki yang tidak tertutup selimut.
Tiada sahutan, mungkin kekasihnya sedang berada di luar. Tidak ingin mengganggu Chanhee yang tertidur.
Pemuda tersebut menarik napas panjang, merilekskan pikiran sampai alam mimpi hendak menculik. Dalam setengah kesadaran, bunyi sesuatu menghantam lantai sukses membangunkan.
"Sayang?!"
Tidak ada respon. Jantung Chanhee hampir copot dari kedudukan. Dia meringis begitu bangkit terlalu cepat mengakibatkan nyeri di leher semakin mengerat. Setitik air mata berkumpul di pelupuk menahan sakit dan ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYZ SOLID GOLD🔞✔
Fiksi PenggemarKumpulan Oneshot🔞 untuk beberapa kapal The Boyz (mostly kesukaan Finn; Noname; Nett) ⚠️ : kalian tau ini dewasa kan? Ya benar. Dan jika rating 18 sudah ditaroh di judul itu berarti kalian siap dengan konsekuensinya saat membuka isi cerita ini ⚠️res...