Lee Juyeon x Moon Kevin x Lee Jaehyun
Telinga Juyeon lama-lama panas denger desahan tetangga sebelah helat dinding tipis.
Warning : pwp; threesome; neighbor!milkev; juyeon masturbating by kevin's voice; bratty!kevin; older!jaehyun; keknya aku lagi kesemsem sama top!mil deh haha.
.
.
***
DUG DUG DUG DUG
Hm. Bunyi itu lagi. Entah sudah keberapa kali Juyeon mendapati dinding apartemennya bergetar kayak diterpa gempa bumi lokal. Beruntung tidak ambruk menimpanya, karena mungkin dia akan ditemukan tak bernyawa keesokan hari, laying flat beneath the wall if that happened.
Mau bagaimana lagi? Nasib tinggal di hunian murah, dindingnya tipis tidak ketulungan, diapit oleh unit lain di samping kanan karena dia mengambil tempat paling ujung dekat tangga.
Sehabis ini Juyeon akan menangkap desahan.
"Ngh- aahh Mass.."
Kan. Hapal mati dia mah.
Terkadang Juyeon bertanya-tanya, makhluk jenis apa sih yang tinggal di sebelah? Kok kayaknya libidonya nggak habis-habis, hampir tiap malam dia menemukan kejadian janggal, selalu tepat di pukul 10, seakan mengganggu kemaslahatan tidur tetangga itu adalah rutinitas mereka sehari-hari.
Tunggu selanjutnya geraman si 'Mas'.
"Ugh.. Adek suka? Adek suka Mas genjot kayak gini?"
kAn. Juyeon mengeluh dalam hati, tergesa-gesa menutup kedua telinga menggunakan alas tidur, kuat-kuat supaya meredam suara laknat, tapi tetap saja nggak bisa. Si Mas dan si Adek di hunian samping terlalu nikmat bermain sehingga melupakan buntelan berupa manusia hormonal di balik selimut tebal, meringkuk bak anak kecil. Sendiri di ruangan sepi, meratapi nasib.
Lagian, kekanakan banget berhubungan intim hingga nyaring macam kucing kawin. Kalau kucing sih Juyeon masih bisa tolerir, lah kalau manusia kan punya kesempatan buat merangsang dirinya juga. Karena nggak mungkin dia horny gara-gara hewan kan? Zoophilia itu namanya.
Oke kembali ke masalah awal, dimana sekarang si Adek mengerang patah-patah bersamaan bunyi dentuman kasur terantuk-antuk dinding. Wah, he was fucked that good huh? Berarti stamina si Mas tinggi sekali sehingga membuat pasangannya terdengar sedang meregang nyawa.
Hey! Ada nyawa yang kesepian di sini! Meronta minta tolong supaya diberi ampun.
Ampun makk! Juyeon mau pulang rasanya. Ke kampung halaman, ke kamar sendiri, tenang, walaupun kadang suka kedengaran suara televisi di luar. Setidaknya nggak membangkitkan birahi.
Entah bagaimana caranya tokoh utama kita berhasil terlelap setelah dua sejoli di unit lain saling bertunggangan bagai kelinci. Menubruk dinding seolah tidak tahu ada kehidupan di semesta samping.
Keesokan pagi Juyeon menggeram pada matahari, berani menaikkan suhu ruangan, membiaskan cahaya-cahaya tipis melalui gorden transparan hasil ia menyambit dari lemari di rumah. Suasananya tenang sih, pada akhirnya, membuat ia membuai diri sejenak demi menghirup aroma khas liur di bantal.
Ketika ia telah bersiap memulai hari, Juyeon agak terperanjat saat menemukan pemuda lebih pendek dan sangat kurus keluar dari pintu hunian sebelah, ia bersembunyi berniat mengintip ingin melihat sosok si Adek yang didendangkan tadi malam.
"Iya, aku bentar lagi berangkat," terdengar ia bersuara, mungkin sedang menelepon seseorang, "iya Mas Jeje masih tidur tuh di kamar,"
Mas Jeje. Mau muntah Juyeon dengar. Dia melirik sekali lagi, mendapati lelaki rambut pirang acak-acakan tersebut menggigiti kuku jari, bersandar di dinding seberang pintu sembari berdiri tak seimbang. Sekilas bentuk badannya seperti perempuan, berlekuk di bagian pinggang dan punya pantat terangkat naik, Juyeon benar-benar mengamati setiap detail sehingga mendapat gambaran jika mereka bermain kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYZ SOLID GOLD🔞✔
FanfictionKumpulan Oneshot🔞 untuk beberapa kapal The Boyz (mostly kesukaan Finn; Noname; Nett) ⚠️ : kalian tau ini dewasa kan? Ya benar. Dan jika rating 18 sudah ditaroh di judul itu berarti kalian siap dengan konsekuensinya saat membuka isi cerita ini ⚠️res...