Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Claire sudah berada di klinik kampus dengan Rui yang setia menemaninya. Rui selalu memperhatikan Claire, memberikan minuman perlahan dan menyuapkan bubur nasi pada sang gadis.
"Udah kenyang," ucap Claire manja dengan mendorong pelan sendok yang ingin Rui berikan padanya.
Rui menghela napas dan mengangguk mengerti. "Udah baikan?" tanyanya lembut.
Claire mengangguk dan ingin turun dari ranjang klinik namun, Rui menahannya. "Mau kemana?" lanjutnya bertanya.
"Mau bantuin mereka lagi. Acara itu juga tanggung jawab aku," jawab Claire.
Rui menggeleng. "Kamu diam aja, biar aku yang kerja."
Claire mendesis. "Ayolah, Rui. Aku nggak enak sama yang lain."
Rui berdecak. "Jangan keras kepala bisa? Aku bakal marah kalau nggak nurut," serunya tegas.
Claire cemberut. "Nggak bakal kerjain yang berat, janji," ucapnya masih keras kepala.
Rui memejamkan mata sejenak kemudian, menghela napas dengan menjawil hidung mancung Claire. "Dengan syarat dalam jangkauan aku," tegasnya.
Claire langsung tersenyum. "Siap!"
Rui mengangguk dan Claire langsung turun dari ranjang dengan semangat, ingin keluar namun Rui kembali menahannya.
"Di bilangin dalam jangkauan. Jangan keras kepala, ih!" Gemas Rui.
Claire langsung tersenyum dengan menampilkan gigi putihnya. "Hehe, lupa. Ayoo, buruan, aku kasihan sama Azura udah nunggu pasti," ajaknya semangat.
Rui merangkul bahu Claire. "Ingat, ya. Jangan sampai capek. Aku bakal pantau kamu terus," serunya.
"Iya, boss!"
Kini, Claire dan Rui sudah tiba di lapangan. Anak-anak BEM yang menyadari kehadiran mereka langsung menoleh.
"Lah! Cle, lo ngapain di sini. Mending balik istirahat. Urusan panggung gampang, ada Azura sama kak Nio yang bakal handel," ucap Devano yang ikut membantu anak-anak BEM.
"Biarin, Cle, gue pantau," sambung Rui membuat Claire tersenyum dan mendekati keberadaan Azura di sisi panggung.
Devano menghela napas, berbeda dengan Zelo yang menggelengkan kepala. "Keras kepalanya nggak berubah," gumamnya dan kembali sibuk dengan kegiatannya.
Rui menganggukkan. "Susah, kalau di tegasin malah melas. Gue nggak tega," balasnya dengan tatapan tidak lepas dari Claire.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.