"I just wanna say something. I love you and will you be mine ?" lanjut Erkana, membuat ucapan Claire terhenti dan menutup mulutnya. Ia terkejut, begitupun dengan gadis yang di genggam tangannya oleh Erkana
Lucy mengerjapkan matanya
"So, the answer is ?" tanya Erkana, ia tak sabar. Namun gugup sekaligus, ia takut Lucy akan menolaknya
Lucy melepaskan tangannya Erkana yang menggenggamnya dan memundurkan tubuhnya satu langkah
Mata Clare dan Rui saling tatap setelah melihat sikap Lucy. Seperti menolak
"Ga-gak..." ucap Lucy
Erkana menghela nafas dan menunduk, ia sudah di tolak...
"Gak nolak" lanjut Lucy pelan dengan senyuman
Erkana langsung mendonggakkan kepalanya dan menatap Lucy serius. "A-apa tadi ?!" tanya Erkana. Ia mendengar itu. Tapi Erkana ingin mendengar jawaban Lucy lebih jelas lagi
"Gak nolak. Gue terima lo" jawab Lucy dengan senyuman
Seketika Erkana langsung memeluk Lucy erat dan memutarnya, ia sangat senang
Lucy hanya tersenyum mendapat perlakuan dari Erkana
Erkana menghentikan pelukannya dan menangkup kedua pipi Lucy dengan kedua tangannya. "Makasih, a-aku gak akan buat kamu sakit lagi. Janji" ucap Erkana lembut dan sedikit kaku saat bicara pada Lucy dengan aku-kamu
Lucy mengangguk dan tersenyum. "Gue pegang janji lo." balas Lucy
Erkana mendengus, "Gak romantis banget pakai gue-lo" gerutu Erkana dengan bibir yang di manyunkan
Lucy menaikan alisnya dengan tingkah cowok di depannya ini
"Jangan gitu, gu-"
"Aku-kamu, atau mau dapat hukuman. Hm ?" potong Erkana serius. Baru official aja sudah dapat ancaman
Tanpa sadar Lucy menelan salivanya. "I-iya, aku-kamu" balas Lucy dengan nada lucu. Ia takut dengan tatapan Erkana
Erkana terkekeh, "bercanda aku. Jangan takut ah! Aku gak galak kok" ucap Erkana sambil mengusak surai hitam Lucy
Lucy cemberut
"Ekhmm" dehem Rui, namun tatapannya pada Claire
"Kita jadi nyamuk, yang. Mending pergi yuk, aku ajak kamu petualang mau" lanjut Rui sedikit melirik Erkana dan Lucy
Claire tersenyum dan mengangguk
"Ayuk," ajak Claire merangkul Rui dan pergi entah kemana, meninggalkan Erkana dan Lucy
Erkana dan Lucy tertawa dengan pasangan itu. Jujur Lucy senang dua kali lipat. Ia senang bertemu dengan sahabatnya dan Erkana yang menyatakan perasaan padanya
Rui dan Claire melangkah menuju garasi mobil rumah Rui. Pintu garasi terbuka dengan otomatis dan menampilkan mobil sport mahal berjejer rapi dengan warna berbeda
Claire berdecak kagum, walaupun ia sudah pernah melihatnya. Namun tetap, ia masuk terkagum dengan semua itu
"Ayoo," ajak Rui menggenggam tangan Claire menuju mobil kesayangannya. Baru setahun yang lalu ia di belikan mobil oleh Elvano. Karena mobil itu adalah hadiah ulang tahun Rui
Claire megikuti Rui
"Siap, aku mau ngedrift nanti di jalan" ceplos Rui santai, yang langsung dapat tatapan tajam dari Claire
"Ih! Jangan Rui. Banyak kendaraan tau!" ucap Claire
"Tenang aja, percaya sama aku" balas Rui santai
"Rui. Aku bilangin bunda ya" ancam Claire. Seketika Rui menoleh pada Claire. "Yahh! Jangan dong, bisa di amukin aku sama bunda. Kalau tau kebut-kebutan" mohon Rui memelas
"Ya makannya nurut sama aku," balas Claire
Rui memanyunkan bibirnya. "Please, sekali ini aja." mohon Rui lagi dengan wajah memelasnya
Claire menggelengkan kepalanya "Gak, tetap gak. Rui!" kekeh Claire
Rui menghela nafas kasar. "Mau jadi anak nakal sebentar, susah bener" gumam Rui pelan
"Apa?! Kamu mau jadi anak nakal!" ucap Claire seperti ibu memarahi anaknya. Ia mendengar gumaman Rui
"Ehh ?" Rui tersentak saat Claire tiba-tiba marah padanya
"Kamu mau jadi anak nakal. Hm ?" tanya Claire lagi dengan tegas sambil berkaca pinggang
Rui menelan salivanya, melihat Claire yang terlihat marah
"Ya...ya sebentar aja kok, nanti balik lagi deh kaya Rui yang awal" balas Rui pelan
Claire terdiam sejenak, setelahnya menghela nafas panjang. "Ya udah, tapi hari ini aja. Besok kalau aku lihat kamu kebut-kebutan lagi, terpaksa aku bilangin bunda Lyra" terima Claire dengan terpaksa
Rui tersenyum dan memeluk Claire erat. "Makin sayang deh" ucap Rui
Claire memutar bola mata malas
"Ayoo, masuk. Siap-siap meleleh ya, sama kekerenan aku ini" lanjut Rui dengan sombongnya
"Untung pacar," ucap batin Claire