"Non Lucy," ucap pelayan rumah, membangunkan anak sang majikan yang masih terlelap tidur
"Nona Lucy" panggilnya lagi, namun Lucy tetap tertidur. Bahkan semakin menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuhnya
"Saya aja bi," ucap seseorang yang berdiri tak jauh dari pelayan rumah Lucy
Pelayan rumah mengangguk dan meninggalkan Lucy dengan seorang yang sudah berada di pinggir ranjang Lucy
"Luc" panggilnya, namun Lucy tetap terlelap dalam tidurnya. Bahkan tangan orang itu yang mengelus surai hitam Lucy tidak mengganggunya
Senyum tipis tercetak di bibir orang itu. "Aduh! Apa-apan sih! Bunda Lucy mau di bawa ke-" ucap Lucy seketika berhenti saat ia membuka matanya dan mengetahui siapa yang menggendong dirinya
"Susah banget di bangunin" ucapnya dengan senyuman. Tapi tidak dengan Lucy. Ia membulatkan matanya dan langsung menutup wajahnya saat orang itu menatapnya dengan lekat
"Tu-turunin gue, Erkana" ucap Lucy malu. Sungguh malu. Wajah khas bangun tidurnya tercetak jelas di wajah cantiknya Lucy
"Gak mau." tolak Erkana jahil
"Ish! Turunin. Gue teriak nih!" balas Lucy yang mulai kesal
Erkana tersenyum miring. "Silahkan, orangtua lo udah berangkat kerja, pelayan rumah lo lagi keluar sebentar dan...di rumah ini hanya ada lo sama gue aja" ucap Erkana dengan suara deep nya
Seketika Lucy tediam. Tanpa sadar juga ia menelan salivanya. "Ma-mau ngapain ?" Tanya Lucy gugup
Erkana yang masih menggendong Lucy tersenyum tipis. Setelahnya ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Lucy mematung, apa yang akan di lakukan cowok ini
Erkana menurunkan Lucy di bathtub dan menyalakan air hangat. Ia berjongkok menatap Lucy yang masih menatapnya dengan wajah bingung
"Mandi yang wangi, gue mau bawa lo ke suatu tempat dan..." jeda Erkana. Matanya turun menatap tubuh Lucy setelahnya kembali menatap mata Lucy
"Merah, gue suka" lanjutnya menggoda. Lucy melebarkan matanya sempurna dan langsung menutupi tubuhnya dengan tangan yang ia silangkan di depan dadanya
"KELUAR LO!" teriak Lucy dan ingin melemparkan barang yang berada di sekitarnya. Namun sayang, Erkana keburu keluar dari kamar Lucy. Dia tau, Lucy akan marah padanya
"Terlalu mencolok sih. Gue gak bisa kalau gak lihat!" teriak Erkana dari luar kamar Lucy
"STOP ERKANA!" kesal Lucy meluap. Sungguh, ia ingin merobek mulut cowok itu kalau saja ada di hadapannya
Rui dan Claire sekarang berada di taman belakang rumah Rui
Tangan Rui menggengam tangan Claire dengan erat, sesekali ia mengusap tangan gadisnya dengan lembut
"Ru. Aku mau nanya" ucap Claire
"Hmm ?" Rui menatap Claire
"Tiba-tiba aku ada di kamar kamu ? Bukannya aku tidur waktu itu masih di pesawat ya ?" tanya Claire bingung
"Waktu kamu tidur memang benar masih di pesawat, tapi setelah pesawat landing. Kamu masih tertidur, dan aku gak tega untuk bangunin kamu. Jadi aku gendong kamu sampai rumah" jawab Rui menjelaskan
Claire langsung tersipu malu. "Aku berat banget ya pasti ? Terus wajah aku waktu tidur pasti jelek" ucap Claire dengan cemberut
Rui terkekeh dan mengusak surai hitam Claire lembut. "Gak kok, kamu gak berat. Terus wajah kamu lucu pas tidur. Pengen rasanya gigit pipi kamu itu, tapi untungnya aku bisa tahan" balas Rui dengan nada lucu
"Ish! Selalu buat baper orang. Nyebelin!" gerutu Claire yang langsung memeluk Rui erat
Rui tersenyum," Aku sengaja baperin kamu" ucap Rui santai. Claire langsung melepaskan pelukannya pada Rui dan menatapnya dengan mata membulat lucu
"Soalnya kalau lihat kamu malu, jadi lucu. Apa lagi, ini..." ucap Rui yang kali ini menguyel-nguyel kedua pipi Claire
"Kalau udah blush" lanjut Rui dengan kekehannya
Claire memukul bahu Rui "Nyebelin tau gak!" kesal Claire. Namun sebenarnya hati Claire sedang meronta-ronta kesenangan mendengar ucapan Rui
"Aduh~ sakit. Kamu tega pukul aku" ringis Rui di buat-buat dengan memanyunkan bibirnya. Padahal pukulan Claire tidak seberapa
"Ehh! Maaf. Sakit banget ya pukulan aku" ucap Claire terlihat cemas
"Maaf. Padahal aku mukul kamu, gak kencang tau" lanjut Claire terlihat sedih
"Pfff...Hahaha" tawa Rui pecah seketika, setelah melihat wajah Claire. Ia gemas dengan gadisnya ini
Claire menatap tajam Rui " nyebelin ih! Aku marah pokoknya!" ucap Claire kesal. Sangat kesal, bagaimana tidak. Ia sudah panik, takut terjadi sesuatu pada cowok itu. Tapi nyatanya, ia dibohongin
"Yahh, jangan marah dong. Aku kan cuma bercanda. Habisnya kamu lucu kalau wajahnya panik gitu" balas Rui menjelaskan, ia berusaha meluluhkan hati gadisnya kembali
"Gak mau, aku tetap marah!"
~•~
Erkana nih