Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rui membawa Claire ke rumahnya. Sedangkan Claire yang di ajak tiba-tiba mendengus kesal. Padahal ia ingin langsung pulang tetapi, cowok itu malah melajukan mobil ke rumahnya.
"Aku buatkan spaghetti di rumah," ucap Rui dengan membukakan sabuk pengaman Claire saat tiba di rumah.
Claire menghela napas dan terpaksa mengangguk, lagi juga sudah tiba di rumah.
Memasuki kediaman rumah Hwang yang berada di New York. Claire langsung di bawa Rui menuju meja bar dekat area kitchen.
"Kamu tunggu di sana. Aku akan membuat spaghetti," ujar Rui lembut.
Claire mengangguk dan menopang dagu. Menatap setia gerak-gerik Rui yang mulai sibuk dengan peralatan masak.
Beberapa saat kemudian, spaghetti buatan Rui telah matang. Ia letakan tepat di meja depan Claire. "Gimana? Enak nggak?" tanyanya dengan mata berbinarnya.
Claire mencoba masakan Rui, terdiam sejenak dengan raut wajah yang tidak bisa di jelaskan. "Enggak enak, ya?" tanya Rui lagi berubah sendu.
Senyum manis tercetak di bibir Claire. "Enak! Sama banget rasanya kaya di restoran tadi! Kenapa nggak masak aja," jawabnya semangat.
Rui menghela napas lega. "Aku kira nggak enak," balasnya dan mengusak surai hitam Claire. "Aku mau ada moment makan di luar sama kamu," lanjutnya dan mulai memperhatikan Claire yang mulai menyantap spaghetti dengan lahap.
"Kamu...nggak mwakan?" tanya Claire dengan mulut penuh spaghetti.
Rui menggeleng. "Aku buatkan khusus untuk sayangnya, Rui," jawabnya gemas.
Claire mengangguk saja dan sepuluh menit berlalu. Spaghetti buatan Rui telah habis di makan.
"Kenyangggg!" Claire menyenderkan punggungnya pada kursi bar dan mengelus perutnya.
Rui tersenyum dan menyentuh pelan perban di tangan Claire. "Masih sakit nggak tangannya?" tanyanya perhatian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Claire mengangguk kecil. "Tapi agak mendingan walaupun masih sedikit perih," jawabnya jujur.