22

4.4K 485 35
                                        

Kuliah Lucy kali ini sudah selesai, ia ingin segera pulang dan merebahkan tubuh di kasurnya yang empuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuliah Lucy kali ini sudah selesai, ia ingin segera pulang dan merebahkan tubuh di kasurnya yang empuk

"Lucy, gue duluan ya" pamit teman Lucy

"Hm, hati-hati kalian" ucap Lucy

Di kelas tinggal Lucy seorang diri dan ia ingin keluar kelas namun...

"Pulang bareng gue" ucap seseorang sambil menahan lengan Lucy saat sudah di depan kelas

Lucy menoleh dan helaan nafas kasar di hembuskannya

"Gue bisa pulang sendiri" balas Lucy malas dan menepis lengan yang menahannya. Namun bukannya terlepas, tangan itu malah menarik Lucy entah kemana

"Ish! Erkana, lo mau bawa gue kemana ?!" gerutu Lucy, ia kesal setengah mati. Dulu saja, cowok itu begitu cuek dan menyakiti hatinya.  Namun entah dari mana cowok ini sekarang berubah dan kembali mendekatinya

"Erkana! Lepas!" kesal Lucy lagi, ia berontak agar tangan cowok itu melepaskannya. Namun sekali lagi, genggaman tangan Erkana begitu kuat membuat Lucy kesulitan untuk melepaskan diri

"Masuk!" bentaknya dengan tatapan tajam saat mereka sudah berada di depan mobil Erkana

Lucy mengerutkan keningnya, kenapa wajah cowok itu seolah marah padanya

"Ng--"

"Masuk Lucy!" ucap Erkana lagi dengan penekanan

Lucy menghela nafas kasar dan terpaksa masuk mobil daripada jadi pusat perhatian karena suara kencang Erkana

Mobil

Setelah Erkana masuk mobilnya, ia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan kencang tanpa melihat speed mobilnya

"Erkana! Lo kenapa sih!" ucap Lucy sambil memejamkan matanya, ia sangat takut dengan laju kecepatan mobil yang di bawa Erkana. Jika di sirkuit ia akan biasa saja, tapi ini di jalan raya dan banyak mobil yang berlalu lalang

Erkana diam, ia tidak merespon. Bahkan dirinya tidak melirik Lucy sama sekali

"Erkana berhenti! Kalau lo gak berhenti gue keluar dari mobil!" bentak Lucy, ia sungguh takut terjadi sesuatu padanya. Terlebih wajah Erkana yang menakutkan

"Erka---" ucap Lucy terhenti saat dengan tiba-tiba Erkana menghentikan laju mobilnya dan hampir saja kening Lucy terbentur dashboard kalau saja tangan Erkana tidak menahan tubuhnya

Mata Lucy membulat sempurna dan detak jantungnya seolah berhenti sejenak

"Lo...lo gila! Gimana kalau ada mobil di belakang lo!" bentak Lucy menatap tajam Erkana. Sedangkan Erkana yang di tatap tajam oleh Lucy hanya memasang wajah datarnya

"Iya, gue memang gila dan itu...karena lo. Lucy" balas Erkana

Lucy mengerjapkan matanya mendengar ucapan Erkana

"Gue gila karena lo. Lucy..." ucap Erkana lagi, kali ini tatapannya berubah menjadi sendu

Lucy buru-buru mengalihkan tatapannya ke arah lain

"Gu-gue turun," ucap Lucy yang ingin keluar, namun dengan cepat tangan Lucy di tarik dan membuat tubuhnya tertubruk oleh dada bidang Erkana

Mata Lucy kembali membulat sempurna. Tatapan mereka bertemu dan beberapa detik tenggelam oleh manik mata satu sama lain

Kedua tangan Erkana menangkup wajah Lucy dengan lembut. Sedangkan Lucy. Ia mematung di tempat, masih dengan posisinya yang berada sangat dekat dengan Erkana

"Gue cinta sama lo. Gue gak bisa jauh dari lo..." ucap Erkana tiba-tiba

"Maaf selama ini, gue selalu nyakitin perasaan lo." lanjut Erkana panjang dengan suara deep nya

Setelah mendengar ucapan Erkana, entah sejak kapan Lucy menahan nafasnya sejenak

Erkana tersenyum tipis dan memiring wajahnya, mendekatkannya ke bibir ranum Lucy. Namun dengan cepat Lucy mengalihkan wajahnya ke sisi kanan. Ia menghindari Erkana

Erkana tersenyum tipis dan kembali mengarahkan wajah Lucy ke hadapannya dengan kedua tangannya

"Gue serius" ucap Erkana lagi dengan wajah sendunya

"Apa yang harus gue lakuin supaya lo percaya  ?" tanya Erkana

Lucy menatap manik mata Erkana lekat. Setelahnya senyum miring tercetak di bibir Lucy. Lucy menjauhkan tubuhnya dari Erkana dan membenarkan posisinya seperti semula

Tangan Lucy merapihkan kemeja Erkana yang sempat berantakan sejenak dan senyum miring kembali di tampilkan Lucy, membuat Erkana menaikan alisnya dengan sikap Lucy

"Semua yang udah lo lakuin ke gue. Gak semudah itu bisa gue maafin" ucap Lucy kali ini serius dan kembali menatap manik mata Erkana lekat

"Lo gampang merubah semuanya. Tapi gak buat gue" lanjut Lucy

"Perasaan gue udah gak sama seperti dulu."

"Kalau lo mau gue terima lo kembali. Apa yang bakal lo lakuin ke gue ?" tanya Lucy meremehkan

"Pakai kekerasan seperti sekarang ?" lanjut tanya Lucy

Lucy tersenyum miring

"Sorry, gue gak bisa. Gue bukan Lucy yang dulu. Lucy yang gampang takut dan terima lo begitu aja"

Lucy menepuk kerah kemeja Erkana yang sudah rapi beberapa kali

"Gue keluar." pamit Lucy dan setelahnya keluar mobil Erkana

" pamit Lucy dan setelahnya keluar mobil Erkana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
05. My Enemy Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang