Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bunda bakal kangen banget sama kamu, Aa" ucap Lyra dengan wajah sedihnya
"Rui hanya belajar bunda, jadi sabar ya" balas Rui
Lyra menghela nafas pelan
"Yang, nanti sering ke sini yaa" rengek Lyra pada Vano yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka berdua
Vano mengangguk
"Hmm," balas Vano dan seketika Lyra langsung memeluk Vano erat
Lyra mendonggakkan wajahnya dan menatap wajah Vano yang tepat di atas kepalanya
"Aku...sayang banget" ucap Lyra dengan senyuman manisnya
"Kalau bunda gak mau kesepian. Buat adek untuk Rui" ceplos Rui yang membuat Vano dan Lyra langsung menoleh
Rui menaikan alisnya, seolah yang di ucapkannya adalah hal biasa
"Rui gak salah kan" lanjut Rui
Tanpa sadar pipi Lyra langsung merah merona
"Gak, kamu gak salah kok. Ru" sambung Vano dengan santainya membuat Lyra mengerjapkan matanya
Vano menuduk, ia menatap Lyra dengan tersenyum tipis
"Gimana ? Turutin permintaan Rui gak ?" tanya Vano dengan senyum jahilnya dan tak lupa tatapan memelasnya
Lyra mengalihkan tatapannya ke arah lain dan melepaskan pelukannya dari Vano
"Aa, kok panas yaa" ucap Lyra gugup, ia mengibas-ngibaskan tangannya seolah udara di sekitar sini terasa panas
Rui dan Vano saling melirik tentu dengan senyum tipis mereka
"AC nya udah ON loh, bun" balas Rui
Lyra tambah salting
"Bunda ke dapur dulu yaa. Haus, mau minum" ucap Lyra setelahnya meninggalkan Vano dan Rui yang langsung tertawa kecil melihat tingkah Lyra yang menurut mereka sangat menggemaskan
"Yah, yakin mau buat adek untuk Rui ?" tanya Rui dengan senyum jahilnya
"Kenapa gak, lagi juga kamu udah besar dan sekalian buat teman untuk bunda supaya gak kesepian" balas Vano dengan santainya
Rui menganggukkan kepalanya
"Ya udah terserah ayah...bunda lucu banget tadi" ucap Rui
"Makannya ayah jatuh cinta sama bunda kamu" balas Vano
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Assalamualaikum" ucap Claire, ia memasuki rumah dengan semangat
"Waalaikumsalam, sayang" balas lembut seorang wanita paruh baya
"Baru pulang kamu dek ?" tanyanya
"Hmm," balas Claire, ia langsung duduk di sebelah wanita itu
"Gimana hari ketiga kamu kuliah di tempat kak Nio ?" tanyanya lagi
"Riweh," balas Claire singkat
"Riweh kenapa ?"
"Kak Nio most wanted kampus dan aku juga kena getahnya. Apa lagi teman-temannya kak Nio genit banget" bales Claire
Wanita itu terkekeh
"Maklumi aja sayang, kak Nio kan emang orangnya gitu jadi siapa aja yang deket sama kak Nio pasti langsung di kenal. Apa lagi kamu cantik, udah deh plus...plus" balasnya dengan senyuman
Claire menghela nafas
"Tapi aku capek bun jadi pusat perhatian....aku cuma mau jadi mahasiswi biasa," ucap Claire
Wanita itu mengelus surai hitam Claire dengan lembut
"Ayah kamu udah pulang ?" tanyanya mengalihkan topik
Claire menggelengkan kepalanya
"Bunda tau kan, ayah selalu sibuk. Pulangnya malam dan di saat aku udah tidur" balas Claire, membuat wanita itu terdiam sesaat
"Bang Luan mana ?" tanya Claire
"Di kamarnya"
"Serius ?"
"Iya sayang, cek aja sana. Tapi jangan ganggu abang kamu nanti kena jitakan lagi aja" ucapnya dengan senyuman
Claire tersenyum
"Gapapa bun, aku malah suka gangguin bang Luan daripada kak Nio" Balas Claire jujur, setelahnya melangkah menuju kamar Luan
"BANG LUAN!" ucap Claire heboh sambil membuka pintu kamar Luan dengan lebar
"Cle! Kamu tuh kebiasaan banget sih!" gerutu Luan, sedangkan Claire malah memasang cengirannya
"Aku masuk ya" ucap Claire dengan ceria, ia masuk kamar Luan dan langsung membaringkan tubuhnya di kasur king size nya Luan dengan santainya
"Claire! Kamu udah cuci kaki belum! Kalau belum turun! Abang gak mau kasurnya kotor gara-gara kamu" perintah Luan dengan penekanan
Claire cengir kuda dan terkekeh
"HEHEHE...belum bang" balas Claire dengan santai
"Turun sekarang Claire! Kalau gak turun...abang gendong kamu keluar kamar" ucap Luan kesal
Namun Claire malah menjahili Luan dengan berlari kecil di sekitar kasur Luan yang membuat Luan semakin di buat kesal
"Claire turun!"
"Gak mau...Wlee!" balas Claire dengan memeletkan lidahnya, ia menggoda Luan
Luan menarik nafas nya dan menghembuskannya perlahan
"Turun atau..." jeda Luan
"Atau apa ?" ucap Claire menantang
"...Abang telpon Hwang Rui" jawabnya yang seketika buat Claire terdiam
~•~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tatap Rui tuh~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.