Claire tidak berselera untuk makan tetapi Azura memaksanya untuk ikut ke kantin kampus. Azura pikir Claire pasti akan lapar setelah melihatnya makan. Namun, kenyataannya tidak. Perempuan itu merenung di antara keramaian kantin. Pikirannya entah berada di mana sekarang.Kania dan Lanka baru saja duduk di depan dengan tangan membawa minuman setelah menghabiskan makanan utama mereka.
"Cle, lo gak mau makan?" Claire membalas Azura dengan gelengan kepala saja. Ia mengalihkan pandangannya ke kanan
"Tadi pagi di kelas lo bilang laper. Gue pesenin aja deh ya?" ucap Azura
"Enggak usah" balas Claire
Kania melirik Azura, memperingatinya lewat mata kalau Claire sedang tidak mau diganggu. Azura yang mengerti ia menarik es tehnya yang ada di meja agar mendekat padanya
“Cle, kalau ada masalah cerita sama kita" ucap Kania, di anggukan oleh kedua temannya yang lain
Claire diam, ia tidak merespon
"Itu Rui" ucap Lanka saat tak sengaja melihat Rui dengan kedua temannya memasuki kantin
Claire menoleh sesaat, setelahnya kembali ke depan. Ia menghela nafas pelan
"Lo...lagi ada masalah sama Rui ?" tanya Azura beramsumsi, sedari tadi ia memperhatikan Claire. Terlihat jelas kalau mereka berdua sedang ada masalah
"Hmm," balas Claire dengan deheman
"Kok bisa ? Kenapa ?" tanya Kania
Claire memejamkan matanya sejenak
"Gak tau, gue kayanya salah ngomong. Tapi bukan itu yang gue mau" ucap Claire, namun Azura, Kania dan Lunka tidak mengerti maksud ucapan Claire
"maksud lo ?" tanya Azura
Claire menghela nafas pelan
"Gue...tau ah! gue bingung" Kesal Claire, ia bangun dari duduknya dan menoleh pada keberadaan Rui sebentar. Rui sedang menatapnya. Cowok itu bersandar pada dinding. Claire berbalik badan secepatnya, tatapan cowok itu seperti laser. Claire tidak bisa berada di tempat ini lama-lama
"Gue ke perpus dulu ya" ucap Claire bohong pada teman-temannya. Nyatanya, ia memilih menghidari Rui. Entah kemana dia pergi yang terpenting memiliki udara menyejukan untuk pikirannya
Saat Claire berjalan di koridor kampus, ia berpapasan dengan most wanted nya kampus nama nya Gresia Vidya. Cewek yang selalu mengganggunya bersama antek-anteknya
Laila salah satu antek-antek Gresia melirik Claire sebentar lewat matanya. Perempuan itu dengan sengaja menabrak bahu Claire. Claire menghela nafas pelan. Ia tidak membalas. Claire memilih diam dan menuju tempat itu secepatnya, mungkin tempat itu yang paling aman untuknya
Claire keluar kelas untuk membawakan kertas tugas kelas nya menuju ruang dosen. Mata Claire tidak sengaja melihat Rui sedang bersama seorang cewek. Matanya menyipit, ia ingin tau siapa cewek itu.
Gresia Vidya
Claire menghela nafas pelan. Cewek itu yang sedang bersama Rui. Claire langsung tersadar saat Rui bersama cewek itu ingin melewatinya. Secepat kilat Claire melangkahkan kakinya. Claire tersenyum miris. Cowok itu tidak menyapanya sama sekali. Bahkan melirik saja tidak
Claire menghela nafas lagi. Perasaannya menjadi sesak
---
Setelah dari ruang dosen, ia melangkah menuju kelasnya. Namun sialnya, ia kembali berpapasan dengan Gresia dan teman-temannya
"Wahh...wahh! Ini dia new most wanted kampus kita. Penggoda Rui dan Kak Nio" ucap Sarkastik Gresia dengan berdiri di hadapan Claire. Wajahnya ia angkat seolah dirinya ada di atas Claire
"Minggir," ucap Claire datar. Ia malas kembali berurusan dengan cewek satu ini
Gresia tersenyum miring
"Ikut kita dulu yuk, mau gue kasih kejutan ke lo" ajak Laila dengan mencengkram pergelangan tangan Claire erat
"Lepas! Gue mau ke kelas" tolak Claire menepis tangan Laila
Gresia berdecak. Sepertinya ia sudah mulai kesal
"Lo! Berani melawan, hah ?!"
Claire menatap Gresia datar
"Gue gak pernah takut sama kalian" jawab Claire lantang
Gresia kembali tersenyum miring
"Oke, bawa dia" ucap Gresia dan langsung melangkah entah kemana dengan Laila dan kedua temannya yang memegang pergelangan tangan Claire erat, agar Claire mengikutinya
"Lepas! Kalian mau bawa gue kemana ?"
"Sttt...berisik. Lo ikut kita dan diam, atau lo bakal tau akibatnya" ucap Laila mencengkram erat lengan Claire hingga merah
Claire meringis, sungguh sakit pergelangan tangannya
Tibanya di sebuah toilet cewek, Claire dibawa masuk oleh mereka dan mendorong tubuh Claire hingga ke dinding
Claire meringis, punggungnya sangat sakit saat terbentur dinding
"Ambil barangnya" ucap Gresia di depan Claire. Ia menyuruh Laila
Laila menganguk dan mengambil ember berisi air
"Mau apa kalian ?"
"Aduh, udah di pojokan masih aja melawan"
Gresia maju dan mencengkram dagu Claire erat
"Lo..." jeda Gresia, ia menatap tubuh Claire dari atas sampai bawah dengan sinis
"Murahan" lanjut Gresia santai
"Setelah Nio, dan Hwang Rui. Siapa lagi yang lo goda...Zelo, hm?" tanya Gresia menambah cengkramannya membuat Claire meringis. Namun ia tidak boleh terlihat lemah di depan mereka
Byur!
Laila menyiram satu ember air pada Claire, membuat seluruh tubuh Claire basah dan lepek
Claire menatap nyalang Gresia di depannya
"Kenapa ? Lo iri sama gue ?" tanya Claire dengan senyum miringnya, entah mengapa ia tidak takut dengan mereka
Gresia mengeraskan rahangnya setelah mendengar ucapan Claire
"Lo!....siram dia lagi"
Byur!
Sesuai perintah. Claire mendapat siraman satu ember lagi pada tubuhnya
"Masih mau melawan ?" tanya Gresia
Brak!
"Apa-apaan lo!"