![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "Ayo turun. Udah sampai" ucap Rui, sambil melepaskan seatbelt
"Eh, tapi jangan deh. Biar aku gendong aja masuknya" lanjut Rui
Claire langsung melebarkan matanya
"Ih! Gak usah, gak enak sama tante Caeri" tolak Claire mentah-mentah. Ia tak ingin merepotkan Rui, apa lagi di lihat Caeri
"Emang bisa jalannya ?" tanya Rui menaikan alianya
Claire menatap kakinya yang sedikit di gerakan. Masih terasa nyeri, jalan kaki saja mungkin akan sangat kesulitan
"Di rangkul aja deh, gakpa--"
"Aku gak suka penolakan. Nanti malah tambah parah, gak mau aku" potong Rui dengan penekanan
Claire mendengus, walaupun ia sudah terbiasa dengan sifat Rui yang selalu memotong ucapan orang. Tapi, tetap saja menyebalkan
"Terserah," balas Claire malas. Ia tak mau beragumen lebih dengan Rui, pasti nya akan kalah
Rui tersenyum dan keluar mobil mendekati keberadaan Claire dan langsung menggendong Claire belakang
"Kalau sakit bilang ya" ucap Rui, ia takut salah pegang kaki kekasihnya ini
"Hmm," balas Claire singkat
Rui masuk ke rumah Caerina
Claire berdecak kagum dengan interior mewah rumah yang di masukinya
Tibanya di dalam rumah, Rui dan Claire sudah di sapa ramah oleh pelayan di rumah itu
"Halo den Rui. Lama tidak bertemu" sapa seorang paruh baya
Rui hanya membalas dengan senyuman
"Ada tante Caeri gak ?" tanya Rui
"Ada den, ayoo saya antarkan" balas pelayan
Rui mengangguk dan mengikuti pelayan itu
Tibanya di sebuah ruangan
"Nonya Caeri ada di dalam, masuk saja" ucap pelayan
"Hmm, makasih bi" balas Rui, setelahnya pelayan pergi
"Rui, aku tunggu di ruang tamu aja deh" ucap Claire tak enak
Rui tersenyum tipis
"Kamu tetap ikut masuk, lagi juga tanggung aku balik ke sana lagi. Kamu berat tau" canda Rui
Claire mendengus
"Ish! Aku tuh gak berat!" Claire cemberut
Rui terkekeh
"Iyaa kamu gak berat. Tapi banyak makan" ceplos Rui sambil membuka pintu di depannya
Claire berdecak, sungguh menyebalkan cowok ini
