"Lama tidak bertemu...Choi Claire" ucap Rui datar, namun di lubuk hatinya paling dalam Rui sangat merindukan gadis di depannya ini
Bagaimana Claire ?
Ia hanya terdiam. Bahkan tidak berkedip selama beberapa detik
"Claire, kok diam. Ayoo interview peserta nya, masih banyak yang harus kita interview" ucap Azura, karena sedari tadi ia memperhatikannya, mereka hanya diam dan saling tatap
Claire mengerjapkan matanya dan kembali tersadar. Ia menunduk dan membaca daftar riwayat Rui, yang nyatanya. Ia sangat tau semua tentang cowok di depannya ini
Claire menarik nafasnya pelan dan menghembuskan perlahan
"Kamu udah tau semua tentang aku, jadi apa yang mau di tanya" ucap Rui tiba-tiba membuat Claire kembali terdiam dengan posisinya yang masih menunduk
"Kamu gak amnesia kan. Cle" lanjut Rui, membuat semua yang berada di ruangan itu menatap kedua nya dengan terkejut karena Rui dan Claire saling kenal
Claire menghela nafas pelan dan memberanikan diri menatap cowok di depannya ini
"Gue gak amnesia. Tapi waktu sudah berlalu...buat gue lupa akan semua masa SM--"
"Kamu bohong, aku tau itu" potong Rui. Ia sangat tau, bahwa gadis di depannya ini berbohong karena terlihat jelas di matanya
Claire mengalihkan tatapannya ke arah lain
"Jangan menghidar dari tatapan aku. Choi Claire" ucap Rui lagi dengan penekanan
"Ekhmm," dehem Azura
"Sampai sini interview nya. Silahkan keluar" ucap Azura pada peserta yang ia interview. Azura tau situasi. Ia juga ikut keluar ruangan, meninggalkan Claire dan Rui di dalam ruangan itu. Menbiarkan mereka bicara berdua
Rui masih setia menatap Claire, yang nyatanya Claire tetap mengalihkan tatapannya ke arah lain
Keadaan menjadi sangat hening...
"Mau sampai kapan diam terus" ucap Rui, ia menyenderkan punggungnya ke kursi dan melipat kedua tangannya di depan dada
Rui menghela nafas, Claire tidak mau meresponnya
"Kenapa pergi tanpa pamit ?" tanya Rui serius
"Apa karena...di pesta ulang tahunku waktu itu ?"
"Atau ada hal yang lain ?" lanjut tanya Rui
Claire masih pada posisinya, bahkan ia sama sekali tidak membuka suara
Rui kembali menghela nafas
"Kamu udah tolak aku, tapi...aku gak akan nyerah untuk mendapatkan hati kamu" ucap Rui, membuat Claire langsung menatap Rui
Manik mata mereka bertemu
"Tap--"
"Aku gak akan nyerah, walaupun kamu suruh aku untuk mundur" potong Rui
Claire mendengus, ucapannya selalu di potong
"Terserah" ucap Claire, ia bangun dari duduknya dan ingin keluar ruangan namun...
Greb
Rui langsung memeluk Claire dengan erat. Ia mengeluarkan semua rasa rindunya pada gadis ini
"Le-pas" ucap Claire tertahan, ia terkejut bukan main
"Biarkan dulu seperti ini" ucap Rui lirih
"Gue bilang le--"
Mata Claire membulat sempurna saat dengan tiba-tiba benda kenyal menyentuh bibirnya, bahkan ia juga merasakan lumatan kecil. Rui telah mencium Claire dengan lembut, ia menyalurkan rasa rindunya lewat ciuman itu
Dua menit berlalu... Rui yang hanya bermain dengan ciumannya, sedangkan Claire. Ia terdiam membeku di tempat
Rui melepaskan ciumannya, ia tidak menjauhkan wajahnya dari Claire membuat deru nafasnya yang menggebu mengenai wajah Claire
Rui kembali menatap manik mata Claire dengan sangat dalam
"Maaf, karena dulu...aku terlalu egois untuk semuanya. Tapi sekarang, biarkan aku yang berjuang untukmu" ucap Rui, ia mengelus lembut kedua pipi Claire dengan ibu jarinya
Claire masih pada posisinya yang terdiam. Senyum tipis tercetak di bibir Rui, ia kembali mendekatkan wajahnya ke bibir Claire namun...
"Claire! Kamu di dalam ?!" teriak seseorang dari luar, seperti ingin masuk namun di tahan seseorang
Claire langsung memundurkan wajah dan tubuhnya setelah mendengar suara seseorang di luar sana
"I-iya kak," balas Claire setelahnya keluar ruangan dengan terburu-buru, meninggalkan Rui yang menatap gadisnya dengan sendu