Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketukan terdengar dari pintu utama. Pelayan utama rumah Claire segera membuka kan pintu.
"Selamat malam tuan dan nyonya, silahkan masuk. Sudah di tunggu tuan Arion di dalam," ucap pelayan dengan ramah.
Lyra dan Vano tersenyum dan memasuki rumah Claire. Mereka mengikuti pelayan untuk masuk menuju ruang tamu.
"Vano, Lyra selamat datang," ucap Arion dengan senyuman yang sudah menunggu. Wajah mereka tetap sama-sama tampan dan cantik, tak ada yang berubah. Hanya umur saja yang bertambah.
"Silahkan duduk tuan, nonya. Saya permisi," ucap pelayan meninggalkan ruang tamu menuju dapur untuk menyiapkan minuman dan makanan kecil untuk tamu majikannya.
Arion melirik Rui di sebelah Vano. "Kamu semakin tampan saja Rui, om sempat pangling lho," ucap Arion.
Rui tersenyum. "Om bisa aja."
"Rion. Claire mana ?" tanya Lyra, ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan gadis itu.
Arion terkekeh. "Ada di kamarnya, dia gak sabar ingin bertemu kalian. Dia juga gak bisa diam dari tadi siang. Claire juga ikut mempersiapkan kedatangan kalian," jawab Arion membuat Rui tersenyum geli. Pasti lucu sekali melihat wajah Claire.
"Maaf, membuat kalian menunggu," ucap seseorang dengan lembut.
Semua yang berada di ruang tamu segera menoleh dan langsung tersenyum. Di sana, seorang Choi Claire sedang berdiri dengan dress warna biru muda dan sangat cantik.
"Rui, gimana Claire hari ini ?" tanya Arion dengan jahil.
Claire yang mendengar ucapan ayahnya hanya menunduk malu. Pipinya sudah memanas, pasti dikit lagi akan merah seperti tomat. "Selalu cantik, om," balas Rui dengan senyuman.
Claire melirik Rui, namun secepat kilat ia alihkan ke arah lain. Gak baik buat jantung Claire. Malam ini Rui, sangat tampan. Cowok itu menggunakan tuxedo warna hitam, apa lagi tataan rambutnya sangat berbeda dari biasanya, menambah kesan tampan dan maskulin secara bersamaan.
"Claire, sini. Duduk dekat ayah," ajak Arion menarik pelan lengan putrinya untuk duduk di sebelahnya.
Claire mengangguk dan langsung duduk dengan posisi berhadapan dengan Rui. Claire dan Rui saling bertatapan dan melayangkan senyum satu sama lain.
"Karena semua nya sudah berkumpul. Apa bisa kita mulai," ucap Vano.
Semua mengangguk dengan wajah bahagia nya. Rui berdehem, sebelum memulainya. "Om, kedatangan saya dan orang tua saya ke sini. Ingin..." jeda Rui melirik Claire yang sudah menunduk malu.
"Ingin melamar Choi Claire sebagai pasangan hidup saya," ucap Rui dengan lancar. Tentu semua yang berada di ruangan itu langsung tersenyum.
"Saya serahkan pada Claire. Gimana nak, kamu terima lamaran Hwang Rui ?" tanya Arion.