SATU

4.3K 422 19
                                    



"Tuan muda! jangan lari "

Teriak para anak buah mew suppasit yang di tugaskan untuk menjaga putra kesayangan nya win metawin, win lari sekencang mungkin untuk menghindari pada bodyguard berbadan besar itu

pagi itu win sangat kesal karena dia tidak ingin di kawal hari itu ke sekolah, dia ingin bebas karena hari ini sekolah bebas sedang ada pensi tetapi bodyguard metawin terus membuntuti nya alhasil dia kesal dan lari keluar dari area sekolah

Ada 5 bodyguard yang mengejar win

Win berhenti sejenak mencari tempat sembunyi seraya menghela panjang nafas nya, dia menoleh ke kanan dan ke kiri . lalu di sebelah kiri sabrang jalan dia melihat ada sebuah mobil hitam terparkir, pintu kemudi mobil tersebut terbuka dan tampak punggung lebar pemilik mobil yang sedang bercakap via telepon sambil menghisap rokok di belakang mobil tersebut. pemilik itu tampak bersandar santai dibelakang mobil dengan satu kaki yang menekuk dan kepala yang mendongak, entah apa yang sedang di bicarakan win tidak peduli yang jelas mobil itu adalah tujuan dia untuk bersembunyi

win berlari ke sabrang kiri dan langsung masuk ke kursi kemudi lalu menutup pelan pintu agar pemiliknya tidak sadar, namun pemilik itu sempat menoleh ke arah samping saat dia merasa mobil nya sedikit bergerak, tapi karena tidak ada apapun dia rasa akhirnya dia melanjut kan lagi percakapan nya di telepon


"Aihh! sial tuan besar bisa marah nih" umpat salah satu anak buah mew kepada teman lain nya

salah satu anak buah itu melirik ke samping kiri dan melihat pria yang sedang bersandar di belakang mobil

"Eh coba tanya orang itu siapa tau dia lihat"

"Agh betul ayo cepet"

Mereka menyabrang jalan ke samping kiri menemui pemilik mobil hitam tempat win bersenyum bunyi

Pemilik mobil itu menjatuhkan puntung rokok nya ketika beberapa pria bertubuh besar menghampiri nya, pria itu menatap dingin satu persatu pria-pria besar di hadapan nya

"Ah permisi tuan apa anda melihat seorang anak laki-laki memakai seragam sekolah sma, dia putih dan tinggi ?"

Pemilik mobil menggeleng dengan wajah dingin, orang-orang itu akhir nya pergi dari sana. pemilik mobil yang tak lain adalah bright vachirawit itu melirik bagian pintu kemudi yang awal nya terbuka menjadi menutup, dia juga ingat bahwa mobil nya sempat bergerak dan pasti bukan karena angin, karena kalau itu di sebab kan oleh angin maka gerakan nya akan lebih kencang

Bright menyeringai sembari berjalan mendekat ke arah pintu mobil kemudi

Dia membuka pintu itu dan win metawin mendongak saat pemilik mobil membuka nya , wajah nya tampak tak berdosa dengan bibir manyun yang terus tergambar

"Heh anak kecil apa yang kamu lakukan didalam mobilku?" Ujar bright sembari menunduk anak yang masih memakai seragam sma itu

"Husst jangan keras-keras " bisik win kepada bright, alis bright menaut heran

"Kamu mencuri ?" Tanya bright

"Apakah aku terlihat seperti pencuri?" mata win memutar kesal

"Sudah turun aku mau pergi "Kata bright yang memang ingin pergi ke makam ibu nya

"Bolehkah aku ikut?"

"Apa kau gila? turun"

"Mcch tuan sangat pelit"

Win metawin turun menampil kan wajah kesal nya , lalu bright naik dan menyalakan mesin. dia menoleh ke luar jendela

"Belajar lah dengan baik dan jangan mencuri " Kata Bright kemudian melajukan mobil nya

"Mencuri? yang benar saja apakah aku terlibat seperti itu. agh aku harus segera kabur sebelum mereka menemukan ku"

.

.

Bright menghentikan mobilnya di depan pintu masuk makam, ia turun membawa bunga yang telah dia beli special untuk ibu nya. Bright masuk ke area makam berjalan kokoh dengan hati yang selalu miris setiap kali ia mengunjungi makam sang ibu

Bright berjongkok ketika dia sampai di depan makam sang ibu, dia letakkan pelan bunga cantik kesukaan sang ibu meskipun saat dia lahir dia tidak melihat sang ibu tapi dia tahu bunga kesukaan sang ibu dari foto-foto papa dan ibunya dimana sang papa selalu memberi kan bunga yang sama kepada ibu nya

"Hallo bu. ken dateng " Mata Bright mulai berkaca-kaca menahan tangis dan sesak di dalam dada nya

Bright mengusap dada nya kemudian air mata yang dia tahan akhirnya runtuh, dia ingin menangis sekeras mungkin dan bercerita tentang ke hampaan hari-hari nya tanpa papa dan ibu nya

"Ibu? kenapa beberapa minggu ini tidak datang ke mimpi ken? ken kangen bu. maaf kalau ibu kecewa karena ken belum bisa membawa papa dateng kesini jengukin ibu hiks. ken janji bu, ken pasti akan membawa papa kesini bertemu dengan ibu! Ken juga yakin kalau papa baik-baik saja dan dia juga merindukan kita. hiks bu? papa hebat ya dia menepati janji nya kepada ibu untuk selalu menjada Ken. itu sebab nya papa menyuruh ken kabur waktu itu, hikss bu!! ken kangen banget sama papa!" Tangis bright semakin keras sembari memeluk pusaran makam sang ibu


Ken atau yang kini dipanggil Bright telah menjadi boss mafia meski dia belum menjadi mafia nomor satu namun dia sudah masuk di 5 besar mafia paling menakut kan di Korea. itu sangat membanggakan apalagi bright baru 5 tahun terjun di dunia itu , dan semua berkat guru joss

Bright memiliki istana dengan banyak anak buah , tapi setiap kali dia ke makam ibu nya dia memang selalu sendiri dia tidak suka di kawal

.

.

.

"Boss. ada undangan dari king mafia mew suppasit" Dew salah satu pengawal bright memberikan sebuah undangan penting yang di kirim oleh mew suppasit

Bright meraih undangan tersebut, pertemuan antar mafia yang masuk ke t besar mafia tersadis dan terhebat .

Bright menyeringai karena akhirnya namanya ter notice oleh Mew suppasit

"Permainan dimulai, Mew suppasit!"

Bright meremas kuat undangan itu lalu melempar nya ke tong sampah dan terkekeh dengan wajah dingin namun malah semakin tampan

"Panggil yang lain kesini dew , kita buat siasat "

"Baik boss "



NEXT


The King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang