"AKHHHHHHHHH! HIKSSS … HIKSSS"
Mean berteriak memukul dada nya sendiri seperti orang kesetanan setelah gagal mendapatkan win nya tangisan memekik yang tidak akan terdengar oleh siapapun kecuali hewan buas karena saat ini dia berada di tengah hutan setelah berhasil kabur dari orang-orang Bright vachirawit, Mean menangis meringkuk di semak semak melepaskan rasa sakit nya sendirian
Membayangkan wajah takut win sebenarnya menyakitkan tapi mengingat win kembali bersama bright dan mencampakkan nya lebih menyakitkan cinta pertama nya hilang harapan untuk bersama selama nya pupus momen indah yang tercipta sesaat mungkin telah di lupakan oleh win metawin dan digantikan dengan luka Mean merasa kehilangan jiwa nya sendiri karena cinta membuat nya gila ia ingin sekali melupakan perih nya terhianati namun tidak bisa rasa cinta itu terlalu besar untuk pria muda yang telah mencuri hati nya namun membuang nya begitu saja seperti sampah
"Hikss AAAKH! kenapa win kenapa kamu lakukan ini semua hiks setelah semua yang telah aku lakukan untukmu hiks kenapa kamu harus kembali kepada pria brengsek itu hiks! kenapa kau menarik hatiku sejauh ini lalu kau buang seperti tak berharga hiks hanya demi lelaki yang tega menyakitimu! kau bodoh! bodoh win aku bersumpah jika kau tidak kembali padaku hikss maka … maka kau harus mati bersamaku menghapus luka ku hikss"
……..
Luka di lengan win sudah di obati sudah di balut dengan perban dan pria vachirawit yang membalut luka itu dengan hati-hati. win pikir setelah ayah meninggal dan memilih hidup bersama bright hidup nya sudah aman ternyata sama saja malah lebih menyeram kan karena orang yang melukai nya adalah orang yang pernah begitu baik pada nya
"berhenti menangis atau aku akan marah " Lirih bright sembari mengusap air mata yang terus menerus menetes dari balik mata sembab sang kekasih isakan tangis yang terdenger memilukan sangat menyayat hati bright deru nafas yang terdengar jelas begitu tersenggal senggal membuat rasa miris semakin menggerogoti hati bright
"Hikss … ken .. kenapa phi .. phi mean ingin membunuh ku phi ! hiks ak .. aku hampir saja mati kalau aku mati hiks aku tidak akan bisa melihat wajahmu lagi kan hikss .. "
Metawin menjatuhkan keningnya ke bahu bright mafia itu pun mengusap lembut surai kekasih nya perlahan ia menangkup wajah win
"Hiks aku bisa saja menyerahkan diriku mungkin dulu aku ingin cepat cepat mati tapi hikss sekarang aku sudah menemukan bahagiaku yaitu phi bai hiks aku ingin hidup lebih lama menikmati semua nya bersama mu phi hikss "
Dada bright semakin sakit mendengar kekasih nya berucap kata kata yang di luar dugaan nya metawin si anak polos kini pandai berkata kata harus nya kata kata itu membuat bright bahagia bukan malah sedih tapi malam itu dia sangat sedih kesedihan nya berkali lipat "Maafkan aku yang telat menolongmu sampai lengan mu harus menjadi korban , Maaf "
Si Pria dingin dan keras kepala itu dengan suara pelan nya seperti sangat menyesal padahal itu bukan kesalahan nya karena win paham bright juga tidak bisa selalu bersama nya sewaktu waktu. win memeluk kembali tubuh besar bright lalu menangis memekik lagi
"Aku yang harus nya minta maaf karena aku tidak bisa menjaga diriku sendiri aku hanya bisa merepotkan mu hiks maafkan aku phi"
"Enggak! kamu itu tanggung jawab aku , sedih senangmu adalah urusanku aku yang bertanggung jawab atas hidupmu sekarang "
"Hikss jangan pernah meninggalkan ku phi hikss"
Setelah win tidur bright pun turun ke bawah meeting bersama para anak buah nya untuk mencari mean sampai dapat bersadarkan info yang dew dapat mean tidak kembali ke rumah nya ia juga tidak kembali ke beberapa cabang usaha nya
niat perdamaian bright dibatalkan kini apapun yang terjadi jika bright berhasil menemukan mean maka dia tak akan segan untuk memenggal kepala orang yang telah berani melukai pria kesayangan nya , darah yang keluar dari lengan win hanya bisa di tebus dengan nyawa dan bright bersumpah untuk itu
"AAAAAAKHHHHHHHH!"
Jeritan metawin terdengar sampai ke lantai bawah tak hanya bright yang spontan naik ke atas tetapi juga para anak buah buah , bright mendobrag pintu kamar nya dengan kasar sampai terbuka dan win sudah duduk sambil memegangi dada nya
Bright lari dengan panik apalagi melihat jendela kamar nya terbuka
"Dew! selidiki siapa yang baru saja masuk " kata bright
Semua anak buah bright berpencar mencari sosok manusia bertopeng yang entah siapa lagi itu .
"Phi … " Tangan win memegang erat tangan bright sambil gemetaran
"Tidak apa apa aku disini "
"Dia hampir saja menusuk dada ku phi! " Win mencengkram erat erat punggung bright
Bright mengepalkan kedua tangan nya dari belakang punggung win pandangan lurus tak berkedip
"Siapa lagi manusia brengsek yang ingin melakui cintaku! Bangsat" kata nya dalam hati rahang nya mengeras
.....
"Mau kemana kau!" Dww berhasil menarik tangan seseorang yang berani nya masuk diam diam ke kamar boss nya tangan yang lebih kecil dari dew itu memberontak dan mencoba mendorong kasar dada dew namun tak berhasil dew pun menarik paksa penutup kepala dan wajah orang tersebut hal yang tak ia sangka setelah melihat pelaku nya membuat dew sontak kaget dan menatap nya sedih
"Min" Lirih Dew
Dengan mata yang berkaca kaca min menghempaskan tangan dew sambil mengusap air mata nya ia mulai mengeluarkan suara nya menatap tajam pria yang telah menghamilinya
"Kenapa?! kau mau menangkapku membawa aku agar di bunuh oleh boss mu seperti yang terjadi pada Ayah ku! hah " Min mendorong kasar dada dew yang kala itu hanya terdiam membiarkan Min memukuli dada nya
"Pergilah sebelum mereka datang dan menangkap mu" Dew mendorong Min agar segera pergi sebelum anak buah boss nya yang lain datang dan menangkap nya Min terdiam sesaat lalu mulai berucap lagi
"Kenapa hah! aku tidak butuh bantuan mu" Bentak nya dengan suara parau yang tersenggal senggal
"PERGI!" Dew mendorong lagi lebih kasar karena suara teman teman nya mulai terdengar jelas
Bibir Min mencebik dia pun perlahan mundur kemudian berlari secepat mungkin Dew menatap kepergian min sampai ia tak nampak lagi
"Ah Dew gimana ketemu nggak?" Kata salah satu rekan nya
Dew pun menggeleng dan mengajak yang lain untuk kembali ke Istana seandainya bukan dew yang menemukan min mungkin nyawa min akan hilang malam itu juga , Dew berjalan sambil berkali kali menoleh ke belakang
"Aku sadar aku bukan siapa siapa sekalipun aku ingin bertanggung jawab atas anak itu kau pasti menolakku tapi sebisa ku aku akan melindungi kamu dan anak kita" tutur nya dalam hati sambil membuat mata nya berkaca kaca
NEXT▶️
Nanti mungkin aku bakalan Up beberapa Chap story ini tapi nggak lengkap dan paling 2 atau 3 chap cuma sebagai gambaran aja 😄